14 - Festival

65 38 47
                                    

"Semua udah stand by?"

"Sudah!!"

Hari Sabtu, sudah dua minggu setelah ujian berakhir. Festival diadakan disore sampai malam hari. Banyak orang yang berbondong-bondong untuk membeli tiket masuk Festival ini. Tempat ini benar-benar seperti menampung ribuan manusia. Area sekolah itu sangat luas, namun saking banyaknya manusia yang masuk ketempat ini, area sekolah ini menjadi kecil.

Sabiru memandang kagum ketempat itu. "Woah, aku ga nyangka bakal serame ini, El. Gimana cara kamu promosikannya?" Tanya Sabiru.

"Gampang. Pakai orang dalam," jawab Asyelle dengan bangga.

"Dih??"

"Ga, bercanda aja, kok. Masalah itu mah easy kalau ada dana," jelas Asyelle.

"Oh, iya-iya, paham nona Asyelle."

"Ngomong-ngomong, sekarang jam berapa, El?" Sambungnya.

"Jam 17.00. Masih awal, sih. Tenang aja," balas Asyelle.

"Lho, cepat banget. Bukannya baru kemarin kita latihan, ya?"

Asyelle terkekeh. "Iya, ga kerasa, ya, cepat banget. Tapi kamu udah siap, kan?"

"Udah, kok, dengar nih hasil latihan vokalku, Aa-aaA-AA," balas Sabiru.

Asyelle tak bisa menahan tawanya. Ia tertawa terbahak-bahak karena lelucon yang Sabiru buat. Sabiru malah merasa keheranan melihat Asyelle yang tertawa seperti orang gila itu.

Sabiru tak menghiraukan Asyelle, ia hanya menunggu sampai Asyelle selesai dengan tawanya.

"Udah?"

Asyelle masih tertawa geli. "Iya, udah. HAHAHAHA," sahut Asyelle. Ia masih saja menertawakan Sabiru. Sungguh teman yang durhaka.

"Yaampun, perutku sampai sakit," lirih Asyelle.

"Tuh, kan! Emang suaraku sejelek itu, ya?" Tanya Sabiru dengan wajah memelas.

"Ga kok!! Suaramu itu secantik suara Ariana Grande, tau! Jangan ngambek lagi ya, aku ga bermaksud gitu, kok," bujuk Asyelle.

"Masa?"

"Iya! Aku ga boong! Semangat, ya, kamu udah latihan sampai kamu kelelahan gini, pastinya nguras tenaga dan waktu kamu. Usaha kamu ga akan mengkhianati hasil, kok, kamu percaya diri aja, okay?" bujuk Asyelle sembari merentangkan tangannya mengajak Sabiru berpelukan.

Sabiru terharu pada Asyelle. "Maaf, aku sempat kesal. Terimakasih banyak, ya, El, kamu selalu sama aku dan bantuin aku. Aku gatau lagi kalau aku ga ketemu kamu," sambung Sabiru dan membalas pelukan sahabatnya.

Mereka berpelukan dengan erat.

Salah satu orang yang disitu menyaksikan pemandangan mersa disana. Ia berdeham, "Kalian benar-benar mesra, ya. Sekarang adalah waktunya untuk kembali ke habitat masing-masing. Ayo Asyelle, tugasmu masih banyak," ajak Kylie, salah satu anggota OSIS.

"Okay, Kylie!" Sahut Asyelle.

Asyelle mulai melepaskan pelukan mereka. "Aku pergi dulu, ya. Nanti aku nontonin kamu nyanyi. Semangat, Biru!"

Sabiru mengangguk. "Thanks, Asyelle. Udah, pergi sana, hus hus," usir Sabiru.

"Ish, iya. Babayy!!" Akhirnya sembari melambaikan tangan dan pergi meninggalkan Sabiru balkon gedung sekolah.

Gadis itu tersenyum manis dan juga melambaikan tangannya. Ia juga pergi meninggalkan tempat itu.

"Ayo, kita latihan sekali lagi, Helena!"

Tara Samasta Where stories live. Discover now