17 - I Wanna Be Yours

59 35 68
                                    

"Biru!! Kamu udah siap?" Panggil seorang gadis dengan setelan baju pantai.

"Udah, Asyelle! Ayo berangkat!" Sahut gadis lain dengan dress panjang bermotif bunga tulip. Tas selempang kecil berwarna cokelat yang bergelantungan dibahunya. Gadis itu tersenyum manis, ia sudah tak sabar untuk segera pergi ketempat itu.

Gadis itu menghampiri seorang wanita yang berdiri ditengah pintu rumahnya. Ia menyalami wanita itu dan pergi sembari membawa satu koper besar. "Ibu, Biru dan teman-teman yang lainnya pergi dulu, ya," pamit Sabiru.

"Iya, kalian semua hati-hati, ya. Jangan buat hal yang aneh selama disana," pesan Shiciella, Ibu Sabiru.

"Iya, Tante!" Balas mereka serentak.

Satu persatu dari mereka mulai masuk kedalam mobil Alphard milik Asyelle. Ibu melambaikan tangan kepada mereka pertanda selamat tinggal. Tak lama setelah mobil itu pergi, seorang gadis kecil berlari menghampiri Shiciella. Gadis kecil itu baru saja terbangun saat mendengar suara ribut dibawah sana. Ia mengucek matanya dan menggenggam boneka beruang kecil ditangannya.

"Kenapa Kak Biru ga salam sama aku dulu, Ibu?" Rengek Atlanna.

Ibu terkekeh. "Kakakmu udah telat, jadi dia ga sempat buat salaman sama kamu. Tapi, kakakmu sudah menitip salam pada Ibu," katanya.

"Begitu, ya. Para Kakak-kakak itu mau kemana?" Tanya gadis kecil itu.

"Mereka mau berlibur sejenak. Kamu tahu, kan, kalau kakakmu baru saja selesai ujian," jawab Ibu.

Gadis kecil itu mengangguk. "Setelah Lanna selesai ujian, Lanna mau kita sekeluarga pergi piknik, ya!" Pintanya.

"Iya, putri kecilku," balas wanita itu sembari menggendong Atlanna kembali masuk kedalam rumahnya.

"Tapikan besok kak Biru berulang tahun. Emangnya gapapa kalau kita ga kasih dia hadiah?" Tanya gadis itu dengan polos.

Wanita itu tersenyum manis ketika memandangi putrinya yang penasaran dengan jawabannya. "Teman-temannya yang akan memberikan suatu kejutan besar untuknya," jelasnya.

"Benarkah? Apa itu?"

"Kamu akan mengetahui itu nanti," balas wanita itu dengan nada lembut.

~~~~💌💌~~~~

♪♪ la la la ♪♪

Mereka semua bernyanyi-nyanyi didalam mobil itu. Mobil itu disetir oleh Helena. Tak ada yang merasa ngantuk ataupun mabuk. Disepanjang perjalanan mereka tak ada hentinya tertawa terbahak-bahak. Apapun yang ada didalam benak mereka, semua dibahas oleh mereka.

Sabiru, Asyelle, Helena, Vanny, Renetha, Atrianada (teman sekelompok Sabiru), Lusie (teman kelas Renetha), dan Audyne (teman Asyelle), mereka berangkat bersama dalam satu mobil.

Lokasi pulau itu cukup jauh dari kota tempat mereka tinggal. Butuh waktu selama 4 jam untuk sampai di pulau itu.

"Pegel ah," keluh Helena.

"Kenapa, Helen?" Tanya Asyelle yang duduk disampingnya.

"Aku pegel nyetir, Asyelle," ucapnya sembari mengerakkan tangan kanannya. "Tolong bilangin ke mereka gantian nyetirnya, dong," pintanya.

Asyelle mengangguk. "Oke," balasnya. Ia menghadap kebelakang dimana semua orang masih tertawa ceria. Gadis itu berkata, "Teman-teman, selain Helena, ada yang bisa menyetir disini?"

Mereka terdiam sejenak saat mendengar perkataan gadis yang ada didepan mereka. Tak lama, ada salah satu dari mereka yang mengangkat tangannya dan berkata, "Aku bisa nyetir, kok. Tapi kita mampir ke rest area dulu, ya," pinta Vanny yang duduk di kursi mobil paling belakang.

Tara Samasta Where stories live. Discover now