Midun

PROLOG

Tujuh tahun lalu, tepatnya tahun 2008, Aku bertemu dengan Hamids di Taman sekolah. Pertemuan pertama kala itu bukan pertemuan romantis yang direncanakan. Melainkan seperti sebuah hembusan angin yang menerbangkan dedaunan kering pada musim kemarau. Sepah.

Seperti saat ini, Juli, bulan dengan hantaran angin kemarau yang panas saat siang namun dingin sampai menusuk tulang saat malam. Aku duduk sendiri di sudut café yang juga merangkap toko buku ini. Ditemani secangkir coklat panas di siang bolong.

Tanganku sedari tadi asik melipat kertas-kertas membentuk origami sederhana. Ada mimpi yang terpendam di setiap lipatan-lipatan kertas-kertas origami ini. Tentang bertemu kembali dengan sosok Hamids. Tentang Swiss, menikah dengan Hamids, dan tinggal bersamanya di rumah sederhana berlatar padang rumput luas dan danau dibelakangnya.

Sesaat mataku asik beralih ke sudut ruangan cafe yang dengan berbagai tema dari setiap zaman seorang artis tertentu. Di sudut ruangan cafe ini terdapat sebuah rak dengan barang-barang cukup lawas. Radio, jam, dan Walkman. Ah, Walkman.....

***

Gatau kenapa malem ini baca-baca lagi draft jaman doeloe, ternyata banyak juga ya i nulis hmm mood masi terjaga. Trus keinget temen gue bilang "bisa nyelesein cerita yg kita mulai tuh penghargaan atas diri sendiri," dan kayaknya cuma MIDUN yg selesai :'))

maafin aku yg belom bisa lanjut Buddy Zeus karena jujur aja ni kurang riset, aku gamau ngasih kalian info yang salah. Dan mau dilanjut sekarang pun belom dapet waktu untuk risetnya huhuhuhu

jadi, aku publish lagi MIDUN. Tujuannya buat apa? ya gapapa lucu aja biar jadi motivasi bahwasanya Riverdale harus gue selesaikan. HMM bakal 26 part omg. aku moody bgt ya jadi kalo belom mood mah gaada yang bisa ini anu jadi bersabar ya Riverdalenya hehe. Btw, season 2 riverdale ada di netflix bulan oktober hehe