Esther dan beberapa partisipan influencer serius menyimak pemaparan dari pihak kementerian parisiwisata mengenai event promosi yang akan mereka lakukan tak lama lagi. Beberapa bulan terakhir, Axel dan jajarannya memang sedang fokus mengurus pengembangan wisata daerah tertinggal yang sebenarnya berpotensi mendatangkan ribuah turis setiap tahunnya. Negeri mereka memiliki kekayaan alam yang patut dinikmati mata dunia.
Kali ini, yang menjadi fokus Axel adalah kawasan pantai di pulau Timur yang sebenarnya menyimpan banyak keindahan namun masih sedikit orang yang mengetahuinya. Maka dari itu, sejak tiga tahun lalu Axel dan tim berusaha melakukan kerja sama dengan berbagai pihak untuk membuka tempat-tempat wisata, pusat kerajinan dan central oleh-oleh, tak lupa penyediaan akomodasi yang relevan demi menunjang kegiatan pariwisata di pulau Timur.
Proyek ini sebetulnya sudah dimulai dan dicanangkan oleh menteri pariwisata sebelum Axel, sehingga pada momen pergantian kabinet Axel berupaya melanjutkan proyek itu dengan jauh lebih maksimal agar hasilnya sesuai harapan. Meskipun dia bisa saja membuat kebijakan dan program baru, namun Axel sama sekali tidak alergi untuk melanjutkan atau bahkan menginovasi program dari menteri sebelumnya. Pergantian pengurus dalam sebuah organisasi bukan berarti harus menghadirkan perubahan yang besar-besaran bukan?
Menurut Axel, jika sudah ada program baik maka lanjutkan, saat ada yang keliru maka evaluasi, dan jika ada program kurang baik atau gagal maka tinggalkan. Prinsip itu terus ia pegang dari awal menjabat hingga sekarang. Tentunya, tanpa mengesampingkan ide-ide baru dan program khusus dari Axel yang tak kalah baiknya bagi perkembangan pariwisata dalam negeri. Untuk mencapai semua program itu, Axel memerlukan dari semua pihak, khususnya para jajaran yang membersamainya dalam mengelola proyek ini dan umumnya dari masyarakat.
"Silakan, barangkali ada pertanyaan dari teman-teman influencer?" tanya Axel mengakhiri penjelasan panjangnya.
Influencer yang hadir pada rapat kali ini datang dari berbagai kalangan dan latar belakang. Selebriti sosmed, aktor, model, bahkan sampai Miss Pariwisata yang juga merupakan duta pariwisata negara turut menghadiri rapat tersebut.
Beberapa orang mengacungkan tangan, dan Jevin yang bertugas memilih serta menunjuk penanya mana untuk dipersilakan lebih dulu."Mohon maaf, Pak, mengenai sistem promosi pariwisata di pulau selatan. Tadi dalam penjelesan kan ada beberapa tema yang diusung, penunjukkan kami sebagai partisipan promosi ini tentunya sudah diatur sedemikian rupa oleh tim. Tapi sejauh yang saya ingat, belum ada segmentasi tugas untuk saya dan partisipan lain. Apakah kami diperkenankan untuk memilih tema sesuai gaya kami atau sebelumnya sudah ditentukan?"
"Mengenai itu, saya dan tim sengaja membebaskan untuk teman-teman influencer memilih tema sesuai dengan gaya dan konsep kalian agar lebih mudah diterima masyarakat. Tentunya teman-teman influencer yang hadir di sini sudah memiliki market khusus. Maka dari itu, kami meminta bantuan kalian untuk mempromosikan pariwisata Pulau Timur dengan kreasi dan kekhasan masing-masing supaya publik atau audiens setia kalian bisa menerimanya dengan mudah."
Beres satu penanya, kemudian giliran penanya berikutnya. Semua prosesi diskusi ini diatur dengan sangat rapi, kesan formalnya dapat, namun juga menyenangkan alias tidak terlalu kaku.
"Apakah ada koridor atau ketentuan dalam hal pembuatan konten promosinya, Pak? Bagaimana dengan proses syuting dan lain-lain, apakah kru disediakan dari kementerian atau kru pribadi kami?"
"Tidak ada pembatasan kreativitas dalam hal pembuatan konten promosi. Tentunya aturan dan ketentuan pasti ada untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan. Proses produksi konten promosi yang utama akan dilakukan dari tim yang kami bentuk. Namun, konten tunggal yang diposting di setiap sosial media partisipan bisa dilakukan secara mandiri oleh masing-masing kru teman-teman. Silakan pilih tema yang sesuai, semua konten yang teman-teman buat nantinya akan kami kurasi sebelum dipublikasikan."

STAI LEGGENDO
Antagonist, Me?
Narrativa generaleKisah seorang gadis yang terlempar ke dunia lain dan harus menjalani takdir keduanya sebagai antagonis yang dibenci semua orang, termasuk Axelino Callandra.