last~Bagaimana Hari Ini? -58

502 22 5
                                    

"Feeling gue ga salah, lo belum pergi, kirana"

Benar, perempuan yang di peluknya adalah sosok kirana, kirana zafira audra.

Dan perlu kalian ketahui, notif yang arkan dapatkan berasal dari nomber yang dua tahun ini tidak aktif, nomber kirana.

Melepaskan pelukan arkan, kirana menghadap arkan yang berada di belakangnya.

"Hai,Arkan raffasya zaferion, kaget?" Tanya kirana

"Sama gue juga kaget, kirain gue udah ada di surga karena sabar gue ngadapin sikap lo, hehe" Kekeh kirana di akhir.

"Soal itu, maafin gue ya kirana, gue nyesel, gue bakal jelasin apa yang sebenernya_"

"Sttt"

Ucapan arkan terpotong karena kirana meletakkan telunjuknya di bibir arkan.

"Ga usah di ungkit, udah berlalu, percuma juga kalau lo jelasin, ga akan bisa memperbaiki apa yang udah terjadi juga kan? "

Mendengar penuturan kirana, arkan hanya diam.

"Gue, boleh tanya? " Ucap arkan hati hati.

Lama berdiam diri, arkan ingin menanyakan sesuatu tetapi tidak enak dengan pertanyaan.

"Kenapa lo

" Aneh ya dengan keberadaan gue? "

Flashback on

Saat arkan berada di ruangan kirana, di sana ada bunda kirana, bunda calista, niatnya ingin menghampiri arkan, tetapi niatnya ter urungkan ketika dia melihat arkan menghentikan seorang tim medis di sana.

Dari tempat dimana calista berada, dia tidak sengaja mendengarkan percakapan arkan dengan tim medis itu.

"Pasien di ruangan IGD mengalami jantung melemah" Jawab leo tidak niat.

"Pasien atas nama Bianca Zalfa Azelia? "

"Iya, lo kenal? "

"Dia cewek gue anjing"

Merasa ada yang tidak beres, saat arkan pergi dari sana, dia segera masuk kedalam ruangan dimana kirana berada.

FYI calista mengetahui anaknya berada di sana, karena pemilik rumah sakit ini adalah rekan bisnisnya, dan semua rekan kerja calista mengenal kirana.

"Bunda, bianca sakit, karena kirana bunda, kirana ga mau kehilangan bianca, kirana, kirana harus segera pergi bunda, hikss"

Melihat sang putri yang histeris dan memakai banyak alat, calista segera mendekati putrinya dan memeluknya.

Bukannya merasa tenang kirana semakin meberontak.

"BUNDAAA, KIRANA HARUS KETEMU SAMA BIANCA, BUNDA"

"Bunda, dimana anak kirana? " Tanya kirana yang meremas perutnya.

"Kirana? Kirana keguguran bunda? Anak kirana udah pergi?, hiks"

"BUNDAAA, KIRANA IBU YANG JAHAT, KIRANA BAHKAN GA BISA JAGA ANAK KIRANA BUNDAA"

Tak tahan melihat keadaan sang anak, calista segera menekan tombol darurat, yang beda di sana, tidak lama para dokter dan suster berdatangan ke dalam ruangan itu.

Mengambil alih kirana di dalam pelukannya, calista mendekati pintu keluar.

"BUNDAAA, JANGAN TINGGALIN KIRANA, CUKUP ARKAN YANG TINGGALIN KIRANA SENDIRIAN, BUNDAAA, BUNDA JANGAN, BUNDA ORANG ORANG INI JAHA_

Bagaimana hari ini? (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang