43. Bayaran pengorbanan [extra chapter]

2.9K 304 66
                                    

꧁ ༺Chapter 43 ༻ ꧂

꧁ ༺Chapter 43 ༻ ꧂

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

꧁ ༺༻ ꧂

Kembalinya sosok Permaisuri Yoon ke dalam istana Kerajaan Elemen Tanah menimbulkan guncangan hebat. Bagaimana tidak? Orang yang mereka lihat dikuburkan dengan mata kepala sendiri kini berdiri di hadapan mereka dengan sebuah senyuman lembut.

Hoshi menangis seperti anak kecil di usianya yang telah menginjak angka tiga puluh, dia bahkan tak melepaskan Permaisuri Yoon sama sekali. Air mata terus mengalir dari mata pria itu tanpa henti. Bahkan dirinya selalu mengikuti Permaisuri Yoon setiap saat. Tidak hanya Hoshi, tetapi Bayangan lainnya pun begitu. Setiap hari, ketujuh saudara Kaisar Choi itu akan muncul di hadapan Permaisuri tanpa alasan yang jelas.

Ketika Permaisuri memejamkan matanya dan bermeditasi di hutan kecilnya, para Bayangan akan duduk di sampingnya dan ikut bermeditasi. Nanti ketika Permaisuri Yoon membuka matanya, dia telah dikelilingi oleh pria dewasa di sampingnya.

Permaisuri Yoon memiliki perbedaan setelah sepuluh tahun. Selain rambut pirangnya, kini senyuman telah lebih sering bertengger di bibirnya. Dia akan tersenyum lembut dan hangat membuat siapapun terpesona. Membuat rasa sedih kembali menghantam yang pernah ditinggalkannya.

Bagi rakyat Kerajaan Elemen Tanah, kembalinya Permaisuri Yoon ke tahtanya benar-benar hal yang menyesakkan. Mereka bahkan tak mempertanyakan apa yang terjadi lagi, karena sepuluh tahun cukup bagi mereka untuk mendengarkan desas desus penyebab kematian Permaisuri. Desas desus yang berkembang di masyarakat adalah Permaisuri meninggal karena mengorbankan kekuatannya untuk mengembalikan kekuatan Elemen Tanah. Rumor ini benar-benar didukung kuat oleh kepulihan Kerajaan Elemen Tanah dari kebakaran hebat yang terjadi dulu. Setelah kebakaran itu terjadi, beberapa jam kemudian Kerajaan Elemen Tanah mendapatkan kekuatan Pengendali mereka. Lalu kematian Permaisuri pun berkumandang.

Karena rumor inilah, kegiatan memberikan bunga-bunga kepada mendiang Permaisuri Yoon terjadi. Rakyat sangat menghargai dan menghormati Permaisuri Yoon. Sosok cantik itu bagai air hujan yang diberikan bagi mereka yang haus. Semenjak kedatangan Permaisuri Yoon kepada Kerajaan mereka yang tandus ini, mereka selalu mendapat kabar baik. Tanah mereka selalu menjadi lebih baik setiap saatnya.

Tentu saja Permaisuri Yoon menerima cinta yang besar dari rakyat suaminya. Lalu berkembanglah rumor bahwa sebenarnya Permaisuri masih hidup. Dia diselamatkan oleh seseorang dan akan kembali. Tidak ada yang tahu siapa yang menyebarkan rumor ini, tetapi pertama kalinya rumor ini berkembang adalah dari seorang pria misterius yang duduk di kedai makan. Seorang pria berjubah hitam dengan kulit pucat dan garis wajah tegas. Dia berkata bahwa sepuluh tahun setelah peringatan kematian Permaisuri, akan datang sosok asli Permaisuri Yoon yang telah disembunyikan untuk memulihkan kekuatannya.

Dalam masyarakat berkembang rumor bahwa sebenarnya Permaisuri Yoon tak meninggal melainkan disembunyikan untuk mengembalikan kekuatannya.

Kematian Permaisuri yang tak pernah diumumkan secara resmi semakin mennambah kebenaran dari rumor tersebut. Hanya Kaisar Choi dan para Bayangan yang melihat secara langsung mayat dari Permaisuri. Tidak ada pejabat istana juga, karena sebelum perang berlangsung, Kaisar Choi telah membantai seluruh pejabat istana. Itu adalah pembantaian terakhir yang dilakukan Kaisar sampai kini sepuluh tahun telah berlalu.

Stairway to Heaven [CheolHan]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang