Uciha Itachi

985 73 5
                                    

Itachi Uchiha berdiri di depan pintu rumah Y/n, malam yang kelam menyelimuti desa Konoha. Angin malam berdesir pelan, membawa keheningan yang mencekam. Itachi tahu bahwa keputusan yang akan diambilnya malam ini adalah keputusan yang akan mengubah segalanya. Dengan napas yang berat, dia mengetuk pintu, berharap ini bukan kali terakhir dia melihat orang yang dicintainya.

Pintu terbuka pelan, dan di sana berdiri Y/n dengan senyum lembut yang selalu membuat hati Itachi terasa hangat. "Itachi, ada apa malam-malam begini?" tanyanya dengan nada penuh perhatian.

Itachi hanya bisa menatap wajah kekasihnya itu, mencoba mengukir setiap detail dalam ingatannya. "Y/n, aku harus memberitahumu sesuatu," katanya dengan suara berat, matanya yang hitam pekat menunjukkan kesedihan yang mendalam.

Y/n mengernyit, merasakan ada sesuatu yang tidak beres. "Ada apa, Itachi? Kau terlihat begitu serius."

Itachi menghela napas dalam, kemudian memutuskan untuk jujur. "Aku harus pergi dari Konoha, Y/n. Aku tidak bisa memberitahumu semua detailnya, tapi percayalah, ini demi kebaikanmu dan desa."

Y/n terpana, mencoba memahami apa yang baru saja didengarnya. "Pergi? Ke mana? Dan kenapa?"

"Aku tidak bisa menjelaskan semuanya sekarang," jawab Itachi dengan suara gemetar. "Ada sesuatu yang terjadi di balik layar, sesuatu yang sangat berbahaya. Jika aku tetap di sini, kamu dan semua orang yang kucintai akan berada dalam bahaya."

Air mata mulai mengalir di pipi Y/n. "Tapi Itachi, aku tidak mengerti. Mengapa kau harus meninggalkan desa? Mengapa kau harus meninggalkanku?"

Itachi merasa hatinya hancur melihat Y/n menangis. Dia ingin memeluknya, mengatakan bahwa semuanya akan baik-baik saja, tetapi dia tahu itu akan menjadi kebohongan. "Y/n, aku melakukan ini karena aku mencintaimu. Aku harus melindungimu dengan cara ini. Aku harus pergi sekarang sebelum semuanya terlambat."

Y/n menggenggam tangan Itachi dengan erat, berharap dapat menghentikan kepergiannya. "Jangan pergi, Itachi. Kita bisa menghadapi apapun bersama. Tolong, jangan tinggalkan aku."

Itachi merasakan tekadnya goyah, tapi dia tahu apa yang harus dilakukan. Dengan lembut, dia melepaskan genggaman Y/n. "Maafkan aku, Y/n. Aku harus melakukannya. Aku harus menjadi pengkhianat bagi desa ini untuk melindunginya. Suatu hari, kau akan mengerti."

Y/n terisak, merasa dunianya runtuh. "Itachi, jangan..."

Dengan langkah yang berat, Itachi berbalik dan melangkah pergi, meninggalkan Y/n yang menangis. Dia tahu ini adalah jalan yang harus ditempuhnya, meskipun itu berarti meninggalkan orang yang paling dicintainya. Malam itu, Itachi Uchiha menghilang dalam kegelapan, menjadi bayangan yang dikejar oleh takdir dan kewajiban, sementara hati Y/n hancur berkeping-keping melihat sang kekasih hati kini meninggalkannya.

Tak lama kemudian terlihat para sinobi meloncati atap rumahnya, tak hanya satu melainkan banyak sinobi yang bermunculan melintasi kota menuju pemukiman Uciha ditepi desa.

"Y/n."

Gadis itu menoleh pada sosok seorang sinobi yang kini menatapnya.

"Ada apa?"

"Bersiaplah, kita akan kerumah sakit sekarang."

"Memangnya ada apa?"

"Itachi melakukan pembantaian pada klan Uciha."

Y/n merasakan jantungnya berhenti sesaat mendengar kata-kata itu. "Apa?" bisiknya, tidak percaya. "Tidak mungkin. Itu tidak mungkin terjadi."

Sinobi itu, Kakashi Hatake, menatap Y/n dengan kesedihan dalam matanya. "Aku tahu ini sulit dipercaya, Y/n. Tapi kita harus pergi sekarang. Keadaan sangat berbahaya."

Naruto One ShotWhere stories live. Discover now