4 - Oh No!

939 35 19
                                    

Tiba-tiba saja pintu terketuk dan tentu saja membuat dua insan itu terkejut, dengan cepat yuri kembali pada wujud bonekanya dan berjalan menaikki etalase yang berada disebelahnya. Chanyeol yang melihatnya hanya tersenyum lalu mengangkat boneka itu, tidak lupa juga ia menaruh boneka itu di saku bajunya.

Sedangkan Yuri? Ia masih terkejut dan tidak percaya.

Pintu pun terbuka dan munculah sesosok perempuan cantik dengan pita yang berada diatas kepalanya. Yuri yang usil pun memilih untuk menunjukan kepalanya dan melihat jelas perempuan yang ada dihadapannya.

"Oppa bogoshipo~" Secara spontan gadis itu langsung memeluk Chanyeol. Mengapa ia tidak bingung dengan ruangan yang luxury tadi itu? Tentu saja karena Yuri berhasil membuat ruangan itu persis seperti semula.

"Mengapa malam-malam begini datang?" Tanya Chanyeol dengan angkuhnya. Tentu saja hal itu menarik perhatian Yuri yang merasa janggal. Setahu dirinya. Chanyeol termasuk anak yang baik dan tidak angkuh.

"Aku kebetulan lewat rumah kalian dan membawakan tteu-boki" Yeoja itu menyodorkan sebuah plastik lalu meninggalkan sebuah kecupan singkat dipipi Chanyeol. Bukannya memerah atau blush. Chanyeol memilih untuk memberi tteuboki itu pada pemiliknya dan menyuruhnya pulang.

Ia mempersilahkan yeoja itu untuk keluar karena ia benci dengan yeoja seperti itu. Tidak lupa juga ia mengunci kamar tersebut.

"Kau boleh keluar" Bisik Chanyeol yang membuat Yuri tersadar dari lamunannya. Ia memilih melompat dan tersenyum pada Chanyeol. Dalam sekejab ia berubah menjadi wujud manusia sempurna dan berjalan menuju jendela kembali.

"Tadi itu siapa?" Tanya Yuri sambil mengatur bintang bintang yang berkelip. Tanpa melihat Chanyeol. Ia sudah tau jika Chanyeol berada disebelahnya. "Krystal"

"Krystal? Neomu Yeppeunda" Yuri tersenyum sambil menepuk-nepuk tangannya. Ia menatap Chanyeol yang menatapnya aneh, tapi ia tadi tersenyum.

"Kau lebih cantik"

Blush! Yuri merasakan pipinya yang memanas dan merasakan adanya kupu-kupu berterbangan didalam perutnya. Chanyeol hanya tersenyum memandang Yuri yang tersipu malu lalu mengadahkan kepalanya keatas langit.

"Kau tidak tidur?" Yuri menoleh lalu menggelengkan kepalanya. Sebenarnya ia sangat lelah, namun ia tidak boleh lemah didepan hadapan Chanyeol yang notabenenya masternya.

"ohh.. begitu" Chanyeol mengangguk-angguk dan menatap kembali langit yang penuh bintang itu, ia hanya tertawa renyah dalam hati melihat kepala Yuri yang terantuk-antuk. Tanpa ia sadari, tangannya memegang kepala Yuri lalu meletakannya di pundaknya. Terlihat sekali digurat wajahnya jika ia sangat kelelahan.

.

Yuri pun mengerjap-ngerjapkan matanya dan mendapati masternya tidur di sofa. Ia langsung bangkit berdiri dari tempat tidur milik Chanyeol dan duduk berlutut melihat Wajah masternya yang masih tertidur.

Yuri melirik jam yang berada di meja disebelahnya dan mendapati jarum pendek menunjuk kearah 6. Bukankah Chanyeol bersekolah? Hari ini adalah Hari Jumat. Yuri memutuskan untuk tidak membangunkannya dan berjalan menuju seonggok tas berwarna biru tergeletak diatas meja belajar Chanyeol.

Dengan usil ia membukanya dan melihat isi dalam tas Chanyeol, disana terdapat buku, pulpen dan Kamus. Mengapa tidak ada yang lain?

"K..kau.."

.

Fin

Du hast das Ende der veröffentlichten Teile erreicht.

⏰ Letzte Aktualisierung: Jul 19, 2015 ⏰

Füge diese Geschichte zu deiner Bibliothek hinzu, um über neue Kapitel informiert zu werden!

Every HoursWo Geschichten leben. Entdecke jetzt