Chapt. 12

18 3 0
                                    

"Liam, kita perlu ngomong tapi Greza gak boleh tau." Ucap Ehan serius.

"Apaan?" Tanya Liam singkat.

"Lo kenapa suka Jess?" Tanya Ehan.

"Karena dia-"

"Gue belum selesai nanyain lo. Lo kenapa suka Jess yang udah jelas-jelas kalo Greza suka sama lo?" Potong Ehan dengan nada meninggi.

"Gue-"

"Jujur, lo aslinya suka kan sama Greza?!" Teriak Ehan yang mengejutkan satu kelas.

Satu kelas pun menoleh ke hadapan mereka berdua tak terkecuali Greza dan Jessica. Greza sangat kaget juga gugup mendengar kalimat Ehan sementara Jessica bingung jika mungkin saat dia menguping tadi dia salah dengar.

"Gue gak suka!" Jawab Liam yang juga berteriak.

Liam sadar dengan teriakannya yang bisa didengar satu kelas dan ia pun langsung melihat wajah Greza. Iya, sesuai dengan dugaannya, wajah Greza sangat kecewa dan sedih. Hati Greza remuk dan pecah berkeping-keping.

"Heh, tau gitu, gue harusnya gak ekspektasi tinggi sama lo, Liam." Ucap Greza sambil menyengir berusaha untuk menutupi perasaan sedihnya.

Semua murid di kelas 7C memperhatikan mereka bertiga dan mereka duduk manis di bangku mereka tanpa ada siapapun yang mengobrol tetapi tidak dengan Wilona, dia asyik dengan ponselnya seakan-akan tidak terjadi apa-apa.

"Sekarang gue nanya, lo kenapa bilang ke Jess kalo lo gak suka sama dia?" Tanya Greza dengan tatapan tajam.

"Gue masih belum siap dan kenapa gue perhatian ke lo? Karena gue anggep lo sebagai adik, Za!" Ucap Liam.

"Wahh, makasih ya buat hancurin kepercayaan gue. Makasih banget loh Liam sampe-sampe gue gak tau cara bales kelakuan lo tu gimana." Ucap Greza tersenyum lebar yang mengejutkan 1 kelas.

Greza berbalik ke arah depan dan kembali duduk di kursinya sambil memakan makanan siangnya dengan ekspresi jutek.

"Tapi pertanyaan gue, kenapa lo marah banget waktu gue bilang kalo gue suka sama Jessica? Lo juga suka sama dia?" Tanya Liam.

"Gue gak suka sama dia, gue suka sama Greza." Ucap Ehan.

Greza pun hanya bisa terbatuk-batuk karena mendengar ucapan Ehan tadi dan menepuk-nepuk dadanya agar tidak batuk kembali.

"Yang bener aja lo!" Ucap Greza marah.

"Iya, gue suka sama lo! Gue emang kagum sama kecantikan adek lo tapi bukan berarti gue suka sama dia, gue bercanda doang." Ucap Ehan.

"Gue marah sama dia karena seakan-akan dia gak ngehargain perasaan lo, Za! Lo udah coba terus buat deketin dia tapi dia suka sama Jess, kan gak ngehargain perasaan lo sama sekali." Ucap Ehan marah sambil menunjuk Liam sampai urat lehernya terlihat.

"Gue juga kasih dia kesempatan biar dia pendekatan sama lo. Gue mau ngeliat lo bahagia sama Liam walaupun bukan sama gue. Ternyata, dia suka sama orang lain." Tambah Ehan sedih yang ia tutupi dengan senyuman palsu.

"Jess, selamat ya. You're the winner." Ucap Greza menoleh ke arah Jessica.

Kali ini Jessica juga ikut berdiri dan berpartisipasi dengan obrolan antara Liam, Ehan dan Greza.

"Za, gue minta maaf kalo secara gak langsung, gue nyinggung perasaan lo. Gue juga aslinya udah gak berharap kalo dia suka sama gue karena gue liat, dia perhatian sama lo. Ternyata gak sama sekali." Ucap Jessica sedih.

Greza pun langsung pergi menjauh dan berjalan menuju ke pintu kelas untuk pergi keluar.

"Mau kemana lo?" Tanya Liam.

She's Our GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang