Na & Lee - rumit

591 85 14
                                    

Tarikan pada kerah kemejanya hampir membuat tubuh Jaemin terangkat. Pemuda Na tersebut bahkan berjinjit saat sepasang lengan itu cenkengkeram kerah pakaian kantornya.

Bukannya tidak dapat melawan, namun ia tidak ingin melawan. Kedua tangannya lemas, terayun di kedua sisi tubuhnya.

Sebenarnya Jaemin tidak kaget kala mendapati seorang tamu yang langsung mendorong tubuhnya dan memojokkan nya seperti sekarang, sebab Jaemin sadar bahwa memang ia  tidak memiliki alasan kuat untuk membenarkan tindakannya —terlebih memberikan alasan.

"Bagaimana perasaan anda setelah seharian bersama dengan kekasih orang Jaemin-ssi?"

Itulah kalimat pertama yang diucapkan Mark setelah menyudutkan tubuh —pun hati dan pikiran, Jaemin.

Brak!

Hingga Jaemin hampir terjerembab ke belakang ketika Mark melepaskan cengkeramannya begitu saja. Untung, meja kerja Jaemin dapat menyangga tubuh si direktur muda meski beberapa dokumen berjatuhan.

Jaemin memilin tetap diam. Dia mungkin akan berlaku seperti apa yang Mark lakukan padanya jika ada laki-laki brengsek yang coba mendekati kekasihnya, bahkan bisa lebih.

Ia pun juga tidak mengerti kenapa logika dan hatinya berjalan tak searah, ia sadar sesadar-sadarnya bahwa tak seharusnya kemarin bermuka tebal mengajak Haechan pergi, tapi... hatinya tetap menolak. Jaemin bersikeras menginginkannya untuk tetap mendekat lantaran...

Ia temukan jalan untuk pulang ke 'rumahnya'

"—saya tahu segalanya.."

Jaemin langsung mengernyitkan dahi saat Mark bersuara kembali.

" —bagaimana hubungan anda dengan Haechan dulu."

DEG!

"—siapa anda bagi Haechan"

DEG!

"—siapa Haechan bagi anda.."

Sebuah senyum miring tercipta di rupawan Mark.

"—siapa Yuta bagi kalian berdua."

Jaemin lemas, namun matanya terbelalak lebar. Kedua kakinya seolah kehilangan tumpuan, ia nyaris terjatuh —seperti dokumen-dokumen diatas lantai jika Mark tak segera mencengkeram kuat kedua bahunya, lagi.

Manik bengis dan manik sendu bersitatap untuk waktu yang cukup lama.

Hingga..

Sengiran itu terlihat, Mark mendengus

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Sengiran itu terlihat, Mark mendengus. Membuat Jaemin makin mengernyitkan kening.

"Saya bukan orang yang akan berbaik hati Na Jaemin, dan jangan pernah berpikir seperti itu. Yang perlu anda pikirkan adalah apa yang saya lakukan memang benar. Mungkin saya akan menyakiti salah satu di antara kalian atau mungkin kalian berdua, namun.. i did the right thing." Ucap Mark melepaskan kedua tangannya dari bahu Jaemin yang kini dapat berdiri diatas kedua kakinya.

Siapa Kau, Mama? - 𝐍𝐚𝐡𝐲𝐮𝐜𝐤Where stories live. Discover now