|4|

73 4 0
                                    

|4|

Tiba tiba saja, ada suara dari balik jendela kamar. Blaze menolehkan kepalanya ke arah jendela. tidak ada siapa pun di sana, hanya ada pemandangan malam yang begitu indah dan bulan serta bintang yang bersinar terang di langit. Blaze menaruh keris yang dia temukan kedalam kotak besar itu lagi, dan dia meninggalkan ruangan itu. Sebelum benar benar meninggalkan ruangan itu, Blaze tersenyum manis sambil menghadap ke kamar orang tua nya. Dia merindukan kenangan kenangan bersama orang tua nya. ''Tunggu Blaze ya'' ucap Blaze dengan perasaan haru.

11 Agustus 2024

07:00, Solar masih terjaga dan belum tertidur lagi, nampak Solar sedang memegang handphone milik nya. Tiba tiba saja, sinar sang surya menyilaukan kedua mata nya. Solar menyapa sinar sang surya dengan senyuman manis nya itu. Hari Ini adalah hari minggu. ''Udah pagi aja ya?'' ucap Solar kepada diri nya sendiri. Solar pun pergi ke kamar mandi untuk mencuci wajah nya. Solar membuka tutup keran nya dan mulai mengusap usap wajah nya dengan air. Setelah selesai, Solar menutup keran air tersebut dan mengelap wajah nya dengan menggunakan handuk milik nya.

''Shinobu cantik banget tadi'' ucap Solar sambil mengingat ingat kegiatan yang di lakukan sedari tadi. Solar pun meninggal kan kamar mandi dan kembali ke kamar nya. Solar kembali memegangi handphone nya, dan mulai menonton sebuah video. Di sisi Duri, dia sedang berbaring di kasur nya. Duri menatap langi langit kamar nya, sambil memikir kan sesuatu.

Awal nya Duri hanya memikir kan soal makanan, namun entah mengapa diri nya malah memikir kan sebuah cerita yang Duri sendiri tak ingat siapa yang menceritakan nya. Cerita di mulai (versi yang Duri ingat), seseorang pergi mendatangi dukun yang tidak di ketahui identitas nya. Ruangan tempat dukun itu melakukan pekerjaan nya nampak kotor dan berdebu, serta ada beberapa tikus di sana. Mereka berdua melakukan sebuah ritual pemanggilan arwah, dan arwah tersebut akan menghantui seseorang yang dia cintai. Hanya itu saja yang Duri ingat. Karena cerita itu sudah lama, sekitar 14 tahun yang lalu. Masa dimana Duri masih berumur 7 tahun.

Duri pun duduk di ranjang nya, dia mulai berdiri dan keluar dari kamar nya. Duri pergi ke halaman depan rumah nya. Duri menikmati angin yang sejuk serta pemandangan langit biru. Senyuman manis Duri mulai terlihat di wajah nya. Tiba tiba saja ada seekor kucing berbulu putih sedang berada di hadapan nya. Duri pun menghampiri kucing tersebut, dan Duri jongkok di depan nya. "Kucing ini sangat menggemas kan, rasa nya ingin sekali ku elus" Batin Duri.

Namun Duri mengurung niat itu, dia tidak bisa sembarang memegang sesuatu. Duri pun bangkit dari posisi jongkok nya dan masuk ke dalam rumah dan mengunci pintu depan. Duri kembali pergi ke kamar nya. Duri mulai berbaring di ranjang empuk nya itu, dan mulai terjun ke dalam dunia mimpi.

Pindah ke sisi Solar, sekarang Solar sedang menikmati sebuah series favorit nya di ponsel nya. Terkadang Solar berkomentar soal isi dari episode tersebut, dia memberi komentar yang cukup baik, tapi tidak jarang dia me roasting beberapa karakter dari series tersebut. Tiba tiba saja, Solar merasakan sakit yang sungguh menyakitkan di bagian perut nya. Solar pun bergegas ke kamar mandi.

Kembali ke sisi Duri. Duri masih tertidur lelap di dalam mimpi nya, hingga ada suara di balik jendela kamar nya. Duri langsung terbangun dari tidur nya itu. Duri menengok ke arah jendela, dan satu satu nya yang dia lihat hanyalah seekor kucing yang ia temui tadi. Duri mulai merasa keheranan, "mengapa ada kucing itu di jendela? " Mungkin itu adalah isi fikiran Duri saat ini.

Duri mulai bangun dari posisi tidur nya dan mulai mendekati jendela. Tiba tiba saja ada sebuah suara yang terdengar oleh telinga bagian kanan nya. Duri menengok ke belakang nya, namun ia tidak melihat apa pun. Duri mulai kembali menengok ke arah jendela, namun kucing itu sudah hilang. Duri menghela nafas dan segera kembali ke posisi rebahan, dan menutup kedua kelopak mata nya.

Duri sangat ingin terlelap, namun ada hal yang membuat nya merasa tidak nyaman. Di bawah ranjang nya seperti ada sebuah suara, seperti suara tangisan ataupun tertawa. Duri tidak mempedulikan hal itu, dia hanya berusaha tidur secepat mungkin. Namun rasa takut mulai menghantui diri nya, dia sangat tidak nyaman.

Tiba tiba saja, suara di bawah ranjang nya menghilang. Duri mulai bernafas lega. Kini Duri dapat tertidur dengan tenang. Hingga tiba tiba Duri merasa ada seseorang berada di depan ranjang milik nya, lalu Duri perlahan lahan membuka kelopak mata nya. Saat kelopak mata nya benar benar terbuka, pupil mata Duri mengecil. Duri mulai merasa ketakutan, panik, merinding, dan mulai mengeluarkan tangisan yang sangat deras.

Di depan Duri, ada sosok wanita yang sama saat Duri sedang berada di kamar mandi. Sosok itu mulai menunjukkan seringai yang sangat lebar hingga sosok itu menunjukkan gigi nya yang tajam. Mata dari sosok itu melotot ke arah Duri. Dengan kasar, sosok itu mulai menarik Duri dari ranjang nya. Duri serontak mulai berteriak, namun mulutnya ditutup oleh sosok tersebut.

Saat Duri menutup kelopak mata nya lalu membuka nya lagi, ia berada di jalan raya. Namun ia tidak dapat melihat satu pun kendaraan di sana. Namun tiba tiba saja ...

Bersambung ...

rampung : boboiboy horror fanmade :Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang