Menjadi Nyata

End

Beberapa bulan telah berlalu sejak Gita dan Freya pertama kali bertemu lagi di pernikahan teman mereka. Selama waktu itu, hubungan mereka berkembang dengan lambat, namun pasti. Gita telah berusaha keras untuk mengenalkan kembali Freya pada kenangan mereka dan membangun kembali ikatan yang sempat hilang. Meskipun Freya tidak bisa mengingat masa lalu mereka, dia mulai merasakan kedekatan dan kehangatan dalam hubungannya dengan Gita.

Freya mulai merasakan perasaan yang mendalam terhadap Gita, perasaan yang membawanya kembali ke masa lalu, meskipun ingatannya belum sepenuhnya pulih. Dia merasa bahwa ada sesuatu yang sangat spesial dalam hubungannya dengan Gita, meskipun dia tidak sepenuhnya bisa menjelaskan perasaan tersebut. Gita juga merasakan hal yang sama, dan keduanya semakin dekat, saling mendukung satu sama lain.

Suatu hari, Gita memutuskan bahwa sudah waktunya untuk mengambil langkah besar. Dia merasa yakin bahwa dia ingin menghabiskan sisa hidupnya dengan Freya dan ingin membuat Freya kembali mengingat semua kenangan indah mereka. Dengan tekad dan cinta yang kuat, Gita merencanakan sesuatu yang spesial untuk Freya, sesuatu yang dia harapkan bisa menjadi awal dari babak baru dalam hidup mereka.

Pada suatu sore yang cerah, Gita mengundang Freya untuk menghadiri acara spesial yang dia rencanakan. Mereka pergi ke taman yang sama tempat mereka pernah menghabiskan waktu bersama beberapa bulan lalu, saat pertama kali Freya menyadari perasaan Gita. Taman itu masih sama indahnya, dengan bunga-bunga berwarna-warni dan pohon-pohon yang rimbun. Gita mengatur piknik romantis di bawah pohon besar yang mereka sering kunjungi.

Freya tiba di taman dengan senyum ceria, tidak menyadari bahwa ada sesuatu yang sangat spesial menantinya. Gita menyambutnya dengan hangat dan mereka duduk di atas selimut yang telah disiapkan. Makanan yang mereka bawa adalah favorit mereka berdua, dan mereka menikmati makan malam sambil berbicara dan tertawa.

Setelah makan malam, Gita merasa saatnya telah tiba untuk mengungkapkan sesuatu yang sangat penting. Dengan hati yang berdebar, dia memandang Freya dan mengambil napas dalam-dalam.

“Freya,” kata Gita dengan lembut, “Ada sesuatu yang ingin aku bicarakan denganmu.”

Freya menatap Gita dengan penuh perhatian. “Tentu, Gita. Apa yang ingin kamu bicarakan?”

Gita meraih tangan Freya dan menggenggamnya dengan lembut. “Selama waktu kita bersama, aku telah belajar banyak tentang kita dan tentang diriku sendiri. Aku tahu bahwa aku mencintaimu dengan sangat dalam, dan aku ingin kita terus bersama.”

Freya merasakan getaran dalam suaranya dan tatapan mata Gita. “Aku juga merasa sangat dekat denganmu, Gita. Meskipun aku tidak bisa mengingat semua kenangan kita, aku merasa bahwa ada sesuatu yang benar-benar istimewa di antara kita.”

Gita tersenyum penuh harapan. “Aku tahu ini mungkin tidak mudah untukmu, tapi aku ingin memberimu sesuatu yang mungkin bisa membantumu mengingat kembali. Aku ingin kita membangun kembali masa depan kita bersama.”

Dengan gerakan lembut, Gita mengeluarkan sebuah kotak kecil dari saku jasnya. Kotak itu berisi sebuah cincin pertunangan yang indah. Gita membuka kotak tersebut dan memandang Freya dengan penuh cinta.

“Freya,” katanya dengan suara bergetar, “Maukah kamu menikah denganku? Aku ingin menghabiskan sisa hidupku bersamamu dan membangun masa depan bersama. Aku ingin membuat kenangan baru bersama dan merayakan setiap momen kita.”

Freya menatap cincin tersebut dengan mata yang penuh haru. Dia merasa hatinya bergetar dengan emosi. Selama waktu bersama Gita, dia telah merasakan kedekatan dan cinta yang mendalam, meskipun ingatannya tentang masa lalu masih belum sepenuhnya pulih.

“Gita,” kata Freya dengan suara lembut, “Ini sangat berarti bagi aku. Aku merasa sangat bahagia bisa bersamamu, dan aku ingin membangun masa depan bersama. Meskipun aku belum bisa mengingat semua kenangan kita, aku tahu bahwa aku ingin berada di sisimu.”