⁠ꈍ45.Deeptalk At Beachꈍ

122 6 0
                                    


"Suara berisik ombak lebih menenangkan daripada suara berisik manusia."

HAPPY READING -!!

Hari Sabtu, Sagara memutuskan untuk pergi ke pantai saat waktu menunjukkan pukul 14.45 WIB. Mengendarai motor matic nya dengan santai di bawah langit biru Jakarta yang lumayan cerah hari ini, matahari pun tak terlalu terik seperti hari-hari sebelumnya, cuaca hari ini berawan.

Sesampainya di tempat tujuannya yaitu pantai, pemuda itu turun dari motor nya dan menaruh helm hitam nya ke atas jok motor.

Ia menatap pantai yang indah di depan sana, pantai itu tidak ada perubahan, sama seperti dulu, pantai yang menyimpan banyak memori indah keluarga nya, pantai yang akan menjadi tempat untuk menenangkan pikiran nya yang berantakan.

Menapakkan kaki nya ke atas pasir pantai dengan hembusan angin yang menyejukkan hati Sagara, berjalan mencari tempat yang tepat untuk ia gelar tikar kecil yang ia bawa dari rumah nya.

Sudah menemukan tempat nya, ia langsung menggelar tikar nya di atas hamparan pasir pantai. Setelah selesai, ia mendaratkan tubuh nya untuk duduk di atas tikar biru yang baru daja selesai di gelar.

Menikmati angin pantai sembari melahap ice cream mintchoco kesukaan nya yang sempat ia beli di dekat tempat parkir motor.

Deburan ombak membuat hati nya terasa lebih tenang, segala masalah rasa nya hilang ketika mendengar deburan ombak tersebut.

"Sagara?" Merasa terpanggil, Sagara pun menoleh ke arah sumber suara, mata nya terpaku melihat keindahan ciptaan Tuhan yang sedang ia tatap ini, sungguh cantik.

Perempuan itu melambaikan tangan nya dengan senyuman manis nya, "Tuhan, kenapa dia indah sekali?" batin nya sembari tetap terpesona dengan ciptaan tuhan nya ini.

Perempuan itu melambaikan tangan nya dengan senyuman manis nya, "Tuhan, kenapa dia indah sekali?" batin nya sembari tetap terpesona dengan ciptaan tuhan nya ini

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


"Hey, Gar!" Tepukan di pundak dapat membuyar kan lamunan nya, "Oh? Hai, Shani!" sapa Sagara balik. Shani hanya membalas nya dengan senyuman manisnya, "Boleh ikut duduk?" Shani menunjuk tempat kosong di sebelah Sagara, "Oh? Boleh, kok. Duduk aja."

Shani mendudukan tubuh nya di atas tikar biru milik Sagara, menatap indah nya laut biru yang luas di depan sana "Uwah! Angin nya adem banget," ujar nya sembari memejamkan mata menikmati semilir angin yang menerpa wajah nya. Sagara tetap menatao lekat wajah Shani dari samping, masih terpesona dengan kecantikan yang di miliki oleh Shani.

Tiba-tiba saja suatu ide terlintas di dalam pikiran Shani, "Eh, Gar! Mau main air, gak?" tanya nya antusias, Sagar tampak berfikir sebelum menyetujui ajakan Shani "Boleh, Ayo!" jawab nya dengan antusias juga.

Kedua nya melepas sandal dan menaruh nya si bawah tikar, tak lupa untuk menggulung celana panjang nya hingga sebatas lutut agar tak basah.

Kedua insan itu berlari ke arah bibir pantai dengan hati riang, tawa mereka terdengar bahagia seperti tak ada masalah yang menyelimuti kedua nya.

Sagara Dan Luka nya [Ending]Where stories live. Discover now