Bab 12 : salah faham

26 15 0
                                    



2 hari telah berlalu

Riko berangkat ke sekolah seperti biasanya. Kali ia pergi ke sekolah dengan membawa rencana yang baru. Ia berniat akan melancarkan dramanya untuk menjadikan Riska sebagai pacarnya. Dalam hatinya Riko merasa keberatan menjadikan Riska sebagai pacar sandiwaranya. Riko tak mempunyai niat sedikit pun untuk mempermainkan perasaan Riska. Ia tahu bahwa Riska adalah seorang gadis yang baik hati dan lembut, yang tak seharusnya dilibatkan dalam urusan ini. Namun, semua itu ia lakukan untuk misi, demi menangkap penjahat yang masih berkeliaran diluar sana.

Pak Ratman dan Riko mempertaruhkan rencana ini kepada Riska, jika kali ini ia dan Riko berhasil mendapat informasi dari Riska, maka misi ini kemungkinan akan sukses.

***

Riko duduk di bangkunya, sedari tadi memperhatikan orang orang yang tiba dikelas. Ia terus menghadapkan pandangannya kearah pintu, menunggu datangnya Riska tiba dikelas.

Ia melihat jam yang terpasang ditangannya. Waktu semakin berjalan dan semakin siang, beberapa menit lagi bel masuk akan berbunyi. Namun seseorang yang kali ini sangat ia tunggu tunggu, belum juga menampakkan dirinya didalam kelas.

Beberapa menit kemudian, bel masuk pun telah berbunyi, kali ini Riska tidak masuk sekolah. "Kenapa Riska gak sekolah ya"  bisik Riko dalam hatinya. Terkahir kali ia melihat Riska, saat Riska dan yahiko menemui nyonya Widia disebuah hotel.

"Saat ini waktunya tidak banyak untuk menemukan barang bukti dan petunjuk" batinnya penuh cemas. Dalam waktu 26 hari, pak Ratman dan Riko harus segera mendapatkan dan menangkap tersangka dibalik kasus pembunuhan 1 tahun lalu.

***

6 bulan yang lalu.

"Ratman Wijaya disini...!"
"Gigan naratama disini...!"

Dengan bersamaan pak Ratman dan Riko memberi hormat dan bersigap dihadapan pak komisaris. Mereka berdua dipanggil tiba tiba ke sebuah gudang, untuk membahas sesuatu yang rahasia.

"Jadi kamu yang kemarin bergabung". ucap pak komisaris seraya memperhatikan postur tubuh Riko. Riko masih sigap diposisinya."bagus, kamu orang yang tepat untuk misi ini" sanjung pak komisaris seraya tersenyum, menepuk kedua bahu lebarnya dibalik seragam keanggotaannya.

"Kalian tau, kenapa saya memanggil kalian kesini...!" Tanya pak komisaris.

"Siap tidak pak !" Jawab mereka dengan kompak.

"Jadi kalian kali ini, saya akan meberikan kalian tugas baru...!" Tutur pak komisaris."Namun tugas kali ini sangat berbeda dari biasanya, yaitu kalian akan diberikan tugas untuk menyamar dan menyusup kesebuah sekolah...!"

"Izin bertanya pak, apakah tugas kami untuk menyediki kasus penyeludup--" belum saja selesai berbicara, pak komisaris memotong ucapannya.

"Tujuan kalian menyamar kali ini, yaitu untuk menyelidiki tentang kasus pembunuhan. Pembunuhan yang dilakukan terhadap seorang anak petinggi." Berbeber pak komisaris.

Lalu pak komisaris membahas tentang kasus tersebut."Satu tahun lalu kalian pasti pernah mendengar tentang kematian anak seorang Mentri keuangan, dia ditemukan meninggal disebuah Vila milik keluarganya yang berada di---". Riko dan pak Ratman mendengarkan dengan seksama.

"Bukankah ia meninggal, karena penyakit jantungnya !" Tanya pak Ratman.

"Benar awalnya kematiannya diduga karena penyakit jantung. Namun, stelah beberapa bulan ayahnya menemukan kejanggalan tentang kematian anaknya itu. Lalu setelah itu, dilakukan lah autopsi untuk menghilangkan rasa penasaran ayahnya. dan benar saja, hasilnya menunjukkan bahwa beliau meninggal secara tidak wajar, atau dibunuh !" Beber pak komisaris.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 04 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Mission At School (TAHAP REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang