4. Sorai

5.6K 394 22
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 15.30 sore waktu setempat, yang dimana. Akhirnya Kevlan mengucapkan Ijab Qobul yang ke 2 kalinya setelah dengan Habiba di depan semua orang yang telah dibayar untuk membantu pernikahan sirinya dengan Hana.

Kejadian itu berjalan dengan singkat, karena Laki-laki yang datang itu kemudian pergi setelah mendapatkan bayaran dari Kevlan.

Mereka semua pergi meninggalkan Apartement setelah selesai melakukan pekerjaan mereka masing-masing.

"Lan! Masih ada kerjaan lagi nggak nih, yang harus gua urus?" Tanya Alfaro setelah selesai mengantar tamu-tamunya keluar.

"Nggak ada kayaknya! Udah sana Lu Pulang, kagak guna juga keberadaan Lu disini," balas Kevlan sambil bermain Ponselnya, Alfaro yang mendapatkan jawaban seperti itu dari Kevlan pun melemparkan benda yang berada di sampingnya ke arah Kevlan.

"Yeuhh, si anjing! Minta maaf dulu noh Lu sama si Hana tentang omongan Lu tadi  yang nyakitin dia. Jangan jadi Laki-laki pecundang Lu, berani Ngomong tapi nggak berani minta maaf," ucap Alfaro meninggalkan Apartement itu.

Kevlan yang mendengar ucapan itupun menaruh Ponselnya di atas Meja, ia menolehkan pandangannya kepada Hana yang berdiri tak jauh dengannya.

"Apa ucapan Saya tadi menyakiti kamu?"

"Pikir saja Tuan, saya juga wanita biasa yang pastinya juga punya Hati. Walau saya menjual Rahim saya Demi uang, bukan berarti saya wanita murahan.. ini semua yang saya Lakukan demi Ibu saya, kalau bukan karena itu, saya tidak akan pernah kau menjual Rahim saya kepada Laki-laki yang tak pernah mau menerima dan mencintai saya," Jawab Hana dengan nada Lembutnya, senyuman terukir di bibirnya. Namun, terlihat senyuman itu adalah senyuman yang mengisyaratkan kesedihan.

Kevlan mendekat ke arah Hana, ia memegang kedua bahu Hana dan menatapnya dalam.

"Maafkan saya, jika perkataan saya tadi menyakiti kamu. Maafkan saya Hana, saya sudah menganggap kamu sebagai Wanita Murahan. Maafkan saya, saya akan selalu mengizinkan kamu untuk melihat anak itu ketika ia sudah Lahir di dunia, Dan untuk masalah menerima dan mencintai. Saya, hanya bisa menerima kamu dihidupku bukan untuk mencintai kamu, karena cintaku hanya untuk Istriku,"

'Istri? Iya kan aku yang kedua ya? Terlalu pede aku menganggap diriku bahwa akan menjadi salah satunya dihidupnya. Mana mungkin Laki-laki seperti Lian mau menerima wanita murahan seperti aku?' Batin Hana menatap Kevlan dengan tatapan berkaca-kaca.

"Benarkah Tuan mengizinkan saya untuk melihat dia nanti?" Tanya Hana Lagi, Kevlan mengangguk dengan senyumannya.

"Iya Hanaa.... saya akan mengizinkan kamu untuk melihat dia nanti, jadi jangan nangis Lagi. Oke?" Ucap Kevlan ketika melihat Hana menangis.

***
"Udah ya, jangan nangis. Sekarang kamu bersih-bersih ya," titah Kevlan kepada Hana yang masih menangis.

"Sekarang ya, Tuan?" Tanya Hana dengan perasaan campur aduk.

Kevlan menurunkan tangannya dari bahu Hana, ia mengalihkan pandangannya ke arah Lain dan memasukan tangannya di saku celananya.

"Iya, saya tidak punya banyak waktu. Jadi tolong jangan banyak bertanya, lakukan apa saja yang saya suruh," ucap Kevlan dengan nada ketus.

"Udah balik aja keseletelan awal ni orang, ngeselin banget jadi orang," ucap Hana lirih yang masih terdengar oleh Kevlan.

"Coba kamu ulangin Hana? Saya mendengar ucapan kamu tadi Loh, apa mau langsung aja ini, gausah bersih-bersih juga gapapa,"

"Enggak-enggak, aku bersih-bersih dulu ya," teriak Hana sambil berlari ke arah kamar mandi.

Tanpa sadar Bibir Kevlan terangkat ketika mendengar teriakan dari Hana itu, 'Lucu ya kalau dia gitu,' batin Kevlan tanpa sadar.

***

"Apa yang Lu Lakuin sih Hana, malu-maluin tau nggak," gumamnya pada bayangannya sendiri.

Beberapa saat kemudian, Hana keluar dari kamar mandi menggunakan Bathrobe. Hana melangkah dengan ragu, apalagi saat berpapasan dengan Kevlan yang sedang menatapnya dengan penuh nafsu.

Tanpa mengucap apapun, Kevlan melewati Hana. Sepertinya Laki-laki itu akan mandi. Tidak Lama kemudian, Kevlan keluar dari Kamar mandi dengan menggunakan Bathrobe yang sama dengan apa yang digunakan oleh Hana.

'Bagaimana ini, Tuhan?' Batin Hana gelisah, ketika melihat Kevlan yang berjalan menuju ke arahnya.

Bukkk....

Tangan Kevlan mencengkram kedua Bahu Hana, kemudian mendorongnya perlahan hingga jatuh di atas ranjang.

Dug dug dug

Jantung Hana berdegup kencang, situasi seperti ini membuat Ia merasa begitu canggung dan panik. Ia pun semakin gelisah ketika Kevlan sudah berada di atas tubuhnya.

***

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Second Best [ RONY X SALMA ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang