Day 46 - "Zayn's."

2.7K 445 79
                                    

Vote yaa! Makin lama seharusnya siders makin dikit, tapi kenapa malah jadi makin banyak ya? please dong vote:(

'Sometimes, you're not afraid to love, you're afraid of not being loved back.'

Sorry for typo(s)

**

Aku berlari mengejar seseorang.

De ja vu.

Ya, aku seperti pernah melakukan hal ini, tapi entah kapan.

Aku mengejar seseorang berbadan tegap di depanku. Ia berlari jauh lebih cepat di bandingkan aku. Aku terus memanggil namanya, tetapi ia sama sekali tidak mengubrisku.

Aku mempercepat langkahku, hingga aku merasakan sesuatu yang lengket mengenai sepatuku. Aku mencoba untuk melangkah, tetapi tidak bisa. Astaga, kenapa ini?

Aku menatap ke depan. Menatap seseorang yang sedari tadi ku kejar. Menatap seorang lelaki yang sudah sangat ku kenal itu menghentikan langkahnya.

Kemudian ia menatapku tajam. Entah apa maksudnya. Ia berjalan mendekat. Hingga jarak kami hanya berkisar 7 m.
"Well well, kau sudah terkena perangkapku rupanya." Ucap lelaki itu dengan senyum liciknya.

"Apa maksudmu? Kenapa kau berubah?" Tanyaku.

"Tidak, aku tidak berubah. Aku hanya melakukan apa yang seharusnya aku lakukan." Balasnya santai kemudian berbalik dan kembali berjalan pergi.

"Heyy!!" Seruku.

Ia berbalik menatapku.

"Good bye, Rachel!" Serunya.

Aku melihat ke arah kananku karena aku merasa ada sesuatu yang berisik di kananku. Dan yang benar saja, sebuah kereta melaju dengan sangat cepat. Aku berusaha mengangkat kakiku tapi tak bisa. Aku berdiri tepat di depan rel kereta api.

Aku masih berusaha mengangkat kakiku. Sebenarnya apa ini? Kenapa lengket sekali. Aku menoleh ke kanan lagi dan..

AAAAAAA!!

**
Rachel pov--

Aku mengerjapkan mataku. Ke apa aku selalu terbangun malam malam? Seriously, pukul 20.00. Aku bermimpi buruk lagi. Mimpi yang sangat aneh. Aku merenggangkan otot otot badanku sebentar dan mulai beranjak. Baru saja aku hendak berdiri, seseorang menggedor gedor pintu kamarku.

"Racheeel! Let me in! Hurry up!" Serunya sambil terus menggedor gedor pintu.

"Apaaa? Masuk saja!" Seruku. Huh, menyebalkan.

Violi terlihat berlari kearahku dengan raut wajah panik.

"What's going on?" Tanyaku.

"Okay, let's go to the point. Zayn keracunan. Entah kenapa. Dia sekarang berada di rumah sakit. Dan aku di kabarkan, ia tak sadarkan diri. Tubuhnya terus bergetar dan mulutnya menyebutkan namamu berkali kali." Tuturnya.

"What hell?! Yang benar saja?! Bagaimana bisa?"

"Huh, aku tak tahu, Rachel. Tapi ku rasa kau harus kesana secepatnya. Mungkin bisa membantu."

"Wait wait, dari mana kau bisa dapat kabar itu?"

"Tak penting aku dapat dari mana. Yang jelas kita harus segera bergegas."

"Okay, baiklah. Aku akan pergi, tapi aku berganti baju terlebih dulu." Ujarku.

"Aku ikut!"

"Baiklah, tunggu aku di depan. Suruh Pak Inda mengantar kita. Ku rasa aku tak sanggup menyetir sekarang."

Because of the bad Experience -One Direction-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang