Hari ini adalah hari yang di tunggu-tunggu love. ini hari Sabtu di mana pansa akan mengajaknya untuk menjual lukisannya.
love baru pulang dari kampus ini masih jam 4 sedangkan pansa akan menjemput nya jam 7 malam.
tok....tok...tok
pintu love di ketok dari luar."masuk aja love gak kunci pintunya" teriak love.
"loh ayah sudah pulang? mau pelukkk" rengek love langsung memeluk ayahnya yang berdiri di depan pintu.
"ayah pegel love duduk dulu astaga"
love cemberut kemudian menarik ayahnya duduk di kursi meja belajarnya.
"ayah mau ngapain kesini? tumben cepat pulang biasa nya jam 8 malam? tanya love.
"kamu gak senang yah ayah pulang cepat" canda ayahnya
"seneng issh kan cuma nanya doangg"
ayahnya tertawa kecil, anaknya masih sama masih suka merengek padahal ia sudah kuliah.
"ini ayah besok mau ngajak kamu ke rumah sakit yang baru ayah resmikan tadi sore maka nya ayah cepat pulang juga kamu mau ikut besok gak?"
"Ihhh mau banggettt lahh udah lama juga gak lihat ayah kerja" ucap love semangat 3 detik kemudian ia murung moodnya tiba-tiba berubah.
"kamu kenapa? tadi senang langsung gak mood gitu?" tanya ayah love bingung.
love menghela nafasnya.
"gpp ayah besok kita pergi jam brp?"
"habis kamu pulang kuliah aja oke??"
"oke ayah muachh"
ayah love keluar dari kamar. mood love berubah jadi berantakan.
"huft gpp love besok pergi bentar aja" gumam love menyakinkan dirinya.
"eh iya sampai lupa, aku belum nyiapin baju aku buat pergi sama pansa pake baju apa ya ah pake baju biasa aja deh"
ucap love kemudian keluar dari kamarnya untuk makan.jam 7 malam pansa menelpon love untuk segera keluar.
"ayah, bunda love pergi dulu yaa"
"loh sama siapa kamu pergi?" tanya bunda love.
"sama teman itu dia sudah nunggu di luar"
"kenapa gak nyuruh masuk nunggu di dalam nak" ucap ayah love.
"gpp ayah ibu love udah siap tinggal keluar"
"ohh yaudah hati-hati ya jangan terlalu malem pulangnya"
"iyaa ayah, bunda" ucap love sambil mencium pipi mereka bergantian.
bunda love jalan kearah pintu menyaksikan love yang di jemput temannya itu, ia melihat perempuan itu mengelus kepala anaknya dengan penuh perhatian, ia juga membantu love naik di atas motornya. bunda love tersenyum ia senang bisa melihat love tersenyum seperti itu ia senang love mendapat teman yang bisa menjaga love. selama ini bunda love selalu tau jika teman nya itu sering mengantar jemput love tapi ia hanya memperhatikan nya dari jauh. bunda love menghela nafas.
"semoga kamu bisa menentukan pilihan kamu nak" gumam bunda love.
"ha kenapa Bun? love sudah pergi?
tiba-tiba ayah love datang."eh iya sudah ayo masuk" tarik bunda love.
"kamu sudah lama nunggu?"tanya love yang baru saja datang.
"belum tapi kalau lama juga gpp kan princes dandanya lama" ledek pansa.
"apa sihh" salting love memukul lengan pansa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Semoga takdir berpihak padaku
Teen Fictionbagaimana jika takdir selalu mempermainkan mu? "pansa"