"nah kita sudah siap anak ayah cantik sekali" ucap ayah love mengelus rambut love.
"yakan tiap hari cantik, emang kenapa harus love sama bunda ikut yah kan teman ayah yang datang" tanya love.
"ya ga apa-apa mau ngenalin kamu aja kalau ayah punya anak cantik" kekeh ayah love.
love diam apa maksud ayahnya hanya untuk memamerkan nya?.
"udah ayok nanti kita telat ga enak mereka lama nunggu" ucap bunda love.
lalu mereka bertiga sudah sampai di tempat yang sudah ayah love reservasi.
"bunda love ke toilet dulu ya kasih tau aja tempatnya dimana nanti love nyusul."
ayah love memberitahu tempat mereka akan makan malam lalu love pergi mencari toilet.
love masuk kedalam toilet bersamaan dengan terbuka nya toilet sebelah.
ia hendak membuang air kecil tapi tidak jadi setelah mendengar suara orang dari luar.Perempuan yang baru saja keluar dari toilet itu tidak menyadari ada yang masuk. lalu perempuan itu mencuci tangannya di wastafel sekalian memperbaiki penampilan nya.
"huftt sabar gue pasti bisa, apa pun yang mereka katakan tolong jangan masukan kedalam hati. bukankah ini sudah biasa, jangan menangis" setelah mengatakan itu air matanya turun dadanya sesak ia melihat ke atas memejamkan matanya untuk menahan air matanya agar tidak jatuh.
"kapan giliran gue bahagia, gue juga pengen merasakan hangat nya keluarga gue juga pengen selalu di dukung. pernah gak si Lo di banggakan keluarga Lo sama orang lain" tawa perempuan itu lirih berdialog dengan dirinya sendiri.
setelah 15 menit ia menenangkan diri ia langsung keluar dari toilet.
love mendengar semua apa yang perempuan itu katakan badan nya kaku air matanya ikut turun. ia mengenali suara itu, suara itu adalah suara yang membuat hati nya kacau dan ragu iya itu suara pansa.
love cepat-cepat menyelesaikan buang air kecil lalu keluar ia ingin menemui pansa tapi pansa sudah tidak ada.
ia menghela nafasnya lalu kembali menuju tempat makan yang sudah ayahnya reservasi.pansa memasuki ruangan yang gun sebutkan tadi ia membuka nya. sudah ada dua orang paruh baya di sana seumuran dengan ayahnya. kenapa gun ingin sekali ia ikut disini rasanya tak ada hubungannya sama sekali dengannya di sini.
gun melihat pansa membuka pintu hanya terdiam tapi tidak masuk ia memanggil nya.
"dek sini kenalan dulu sama atasan kk"
ucap gun.pansa mendekat ia tersenyum ramah. ah lebih tepatnya senyum paksa.
perempuan paruh baya itu terkejut melihat saudara kandung gun tapi ia berusaha menyembunyikan keterkejutan nya.
"hai om tante aku pansa" ucap nya lalu menyalami tangan mereka berdua dengan sopan.
"kamu punya adek ternyata kenapa ga bilang-bilang nak kan bisa kamu ajak sesekali main ke tempat kerjamu" ucap laki-laki paruh baya itu dengan tawa.
gun yang melihat ayah dan ibunya hanya diam dan tersenyum kearah pansa gun tau kedua orangtuanya sedang mengancam pansa agar tidak memberitahu apa-apa.
"nanti gun ajak kesana soalnya dia juga sibuk biasa banyak tugas kuliah" canda gun.
Pintu kembali terbuka perempuan itu hendak masuk tapi badannya kembali kaku, kaki nya melemas ia tersenyum kearah orang tuanya.
"eh ayo masuk naik ini teman ayah" ucap ayah perempuan itu.
Sama halnya dengan pansa badannya kaku raut wajahnya tidak bisa menyembunyikan keterkejutan sekarang. ia mengenali perempuan itu ia itu adalah love orang yang ia cintai.
KAMU SEDANG MEMBACA
Semoga takdir berpihak padaku
Teen Fictionbagaimana jika takdir selalu mempermainkan mu? "pansa"