Sudah dua minggu kami semua menetap di kediaman Sabrina dan keluarga. Aku sempat berpikir mengapa wicked belum ada tanda-tanda melakukan penyerangan hingga saat ini. Beberapa kali wicked mengintai wilayah jania ketika kami semua masih di sini. Aku rasa, wicked sudah mengetahui bahwa kalung aku dan Sabrina tidak ada di sana.
Sepanjang hari aku di sini, selalu dilatih oleh yang lainnya untuk mengontrol kekuatanku. Jonathan sangat ahli dalam strategi melawan musuh. Aldo sangat handal dalam mengontrol ego dalam pengambilan keputusan untuk menentukan kekuatan. Aku juga tidak menyangka Revan sangat handal dalam penyembuhan. Aku rasa memang benar, kekuatan Sabrina menjadi sempurna karena kehadiran Revan. Kekuatan Sabrina memang mematikan, tetapi Revan mengajarkan banyak perihal penyembuhannya. Mereka memang pasangan yang saling melengkapi satu sama lain.
Sabrina hari ini berlatih denganku di tengah hutan. Dia mengajakku bertarung sungguhan agar kita mengetahui di mana letak kelemahan masing-masing dan di mana letak kelebihan yang harus ditingkatkan lagi. Dia mengatakan bahwa kekuatan kita hampir sama, jadi tidak salah jika dibandingkan untuk saling melengkapi nantinya.
Saat bertarung, Sabrina sangat handal dalam kekuatan telekinesisnya. Aku memiliki kekuatan yang sama, tetapi aku selalu lengah dalam memusatkan pikiranku untuk memahirkan kekuatan telekinesisku. Aku kehabisan energi untuk menahan serangan Sabrina. Sekarang aku mengetahui kelemahannya, dia tidak bisa mengontrol seberapa banyak kekuatan yang harus dikeluarkan. Sementara aku memiliki kelemahan kurang fokus dalam mengambil tindakan apa pun, jadi bisa saja aku menjadi lemah dari serangan lawan. Sabrina tiba-tiba menghentak dadaku cukup kuat, hingga aku terpental jauh sampai sudut pohon yang ada di belakangku. Mata Sabrina terlihat berubah menjadi hitam keseluruhan saat menghentakku tadi, aku melihatnya sangat jelas. Sabrina terus menerus menyerangku tanpa ampun, dia seperti dikuasai oleh kekuatannya sendiri.
Aku mengeluarkan darah dari mulutku akibat hentakan yang diberikan oleh Sabrina berkali-kali. Jonathan dan Revan langsung membantuku kali ini. Sabrina ditahan oleh Revan, dia terlihat masih diluar kendali. Wajahnya penuh emosi dan matanya belum berubah normal kembali. Revan tepat berdiri di hadapan Sabrina untuk menahannya agar tidak menyerangku kembali.
Revan memegang kedua pipi Sabrina. "Sabrina, ini aku, sakitin aku saja ya, jangan Valencia," ujar Revan lembut. Sabrina terlihat masih ingin melakukan penyerangan. "Ayo, balik, Sayang! Ini aku di sini." Revan berusaha keras menghalau Sabrina.
Sabrina sepertinya mulai sadar sepenuhnya dengan napas yang masih terengah. Dia menangis histeris dan meminta maaf berulang kali kepadaku. Sabrina diminta untuk meninggalkanku oleh Revan. Jonathan membawaku ke kamar yang aku singgahi di sini setelah itu dan merebahkan tubuhku di atas kasur. Revan menyusul kami dari belakang, sepertinya dia ingin mengobatiku.
"Jo, siapin air hangat dan air dingin dipisah tempatnya ya," pinta Revan yang baru saja duduk di atas kasur. Jonathan bergegas untuk menyiapkan apa yang diminta oleh Revan.
Revan menaruh tangannya di atas dadaku dan dia mulai memejamkan mata. Aku merasakan sakit yang luar biasa ketika tangan Revan sudah ada di atas dadaku. Aku berteriak sekuat tenaga akan rasa sakit yang terasa. Revan mulai menarik tangannya ke atas kepalaku. Rasanya setelah itu sangat lega dan ringan sekali.
"Terima kasih." Aku dengan napas terengah.
"Maafkan Sabrina ya, Valencia." Revan tersenyum ragu.
"Nggak apa-apa, aku saja yang nggak pandai menggunakan kekuatanku."
Jonathan datang membawakan air yang diminta oleh Revan. Dia memintaku untuk menaruh kain dengan air dingin dikompres pada dadaku. Aku menuruti saja pintanya kali ini.
"Kelemahan Sabrina, dia nggak bisa mengendalikan rasa amarahnya ketika menggunakan kekuatannya. Dia bisa mencelakakan orang yang dihadapannya. Kekuatannya melebihi apa yang seharusnya dimiliki. Dia terlalu dikuasai amarah," jelas Revan.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE DARK WORLD: THE POWER OF NECKLACE
FantasyTHE DARK WORLD: THE POWER OF NECKLACE STORY BY BLOODY WOMAN Follow aku dulu sebelum membaca ya, agar kalian tidak ketinggalan untuk update ceritanya. Jangan lupa vote dan berikan komentar setelah membaca karena support kalian sangat berharga. BLURB ...