PROLOG

449K 3.5K 101
                                    

PEMBUKA ❗❗
HARAP DIBACA

DI NOVEL INI BANYAK KATA TIDAK BAKU DAN AWUT AWUTAN. JIKA TIDAK SESUAI HARAP DI SKIP TANPA MENINGGALKAN KOMENTAR MENYAKITKAN DALAM BENTUK APAPUN. KARENA MENYAKITI HATI ORANG LAIN ITU TIDAK BAIK. NOVEL INI HANYA HIBURAN SEMATA CERITA HANYA KARANGAN JANGAN DIBAWA SERIUS. SEMUA GAMBAR YANG ADA DI CERITA INI SUMBER DARI PINTEREST.

***

Awal Mula

Suara gaduh itu terdengar di depan kelas yang letaknya berada di bagian depan sekolah. Lima orang siswa dan siswi nampak sedang mengelilingi seorang siswi yang tengah bersimpuh, terduduk di lantai.

Gadis yang terduduk dilantai itu adalah Gavya Pavithra , siswi kelas 11 yang selalu menjadi bahan bulan - bulanan dan menjadi korban bullying di sekolah menengah atas yang elit itu.

Tahun ajaran baru, baru saja berjalan beberapa hari. Tapi Gavya kembali menjadi korban bullying kakak kelasnya. Kakak kelasnya beranggotakan dua wanita tiga pria. Salah satu pria pemilik dari SMA tersebut. Mereka memang terkenal tukang bully di SMA Mavendra.

Nama ketuanya adalah Sagara Mavendra. Anggotanya ada Becca, Susan, Pandu dan juga Galen. Mereka suka membully orang yang di anggap culun dan miskin.

Menurut mereka orang orang miskin tidak pantas bersekolah di tempat yang elit contohnya Gavya yang cupu dan miskin. Ia tidak pantas bersekolah di SMA Mavendra yang merupakan salah satu SMA terfavorit dan elit yang berada di negara X.

"Lo berani masuk lagi ke sekolah ini? Kirain lo udah cabut. Heh gue kasih tau ya. Lo itu gak pantes sekolah disini. NGERTI" ucap Becca kakak kelas Gavya yang menjadi salah satu pembully di sekolah ini.

Dia Berteriak dengan suara lantang. Bahkan tangannya saat ini tengan memegang sapu yang ia ayunkan ke arah Gavya.

Gavya hanya bisa terisak sambil melindungi kepalanya dari pukulan sapu tersebut. Air matanya sudah jatuh membasahi wajahnya. Bahkan pipinya bengkak karena di tampari oleh Becca.

"Hajar aja lagi. Emang dasar cewek miskin masuk di sekolah karena beasiswa aja belagu lo" ucap Susan.

Sedangkan ketiga pria anggota pembully hanya melihat saja. Sagara sang pemilik sekolah yang terkenal datar dan dingin tidak tersentuh. Ia malah merokok sambil melihat adegan di depannya yang sudah mulai membosankan menurutnya. Dengan langkah santai Sagara mendekati ke arah Gavya dan menghunuskan rokoknya ke tangan Gavya.

"Akh sakit ampun kak ampun hiks" tangis kesakitan Gavya saat tangannya ditekan dengan rokok oleh Sagara.

"Cabut" ucap Sagara dengan datar dan dingin lalu pergi dari sana. Di ikuti yang lain sambil tertata bertos ria melihat Gavya.

Di Toilet

Gavya menangis sesenggukan lalu di peluk oleh Ira sahabat Gavya dari kecil. Ira juga culun sama seperti Gavya. Mereka masuk SMA karena beasiswa. Mereka berdua hidup di panti asuhan bersama. Orang tua Ira meninggal saat dia SD. Sedangkan Gavya tidak tau dimana orang tuannya. Karena sedari bayi sudah di panti asuhan.

Mereka berdua bersahabat dari SD. Karena mereka tinggal di panti bersama. Tapi saat mereka berdua lulus SMP memutuskan tinggal bersama di apartemen yang kecil. Mereka juga kerja part time di salah satu cafe dekat apartemen untuk menyambung hidup.

"Tidak apa apa Gavya kita harus kuat kita pasti bisa " ucap Ira sambil ikut meneteskan air matanya. Gavya hanya diam saja dengan masih menangis.

Ira menangisi hidupnya dan Gavya. Kenapa kita hidup seperti ini apa salah mereka. Mereka hanya ingin sekolah untuk bisa memperbaiki kehidupan mereka kedepannya. Tapi kenapa selalu di bully dengan alasan miskin. Ira meneteskan air matanya merenungi nasibnya dan Gavya.

Di Kantin Sekolah

"CUPU SINI LO" Teriak Becca saat melihat Gavya membawa bekalnya masuk ke kantin.

Kompak seluruh pasang mata mengalihkan pandangan mereka menatap seorang gadis yang berada di depan pintu masuk kantin.

Dalam hati mereka merasa kasian dengan Gavya. Bagaimana tidak anak sebaik dan sepintar Gavya selalu di bully tanpa henti oleh kakak kelas. Padahal Gavya tidak salah apapun. Mereka ingin membantu tapi mereka takut. Apalagi ada Sagara pemilik sekolah yang ada mereka malah kena bully balik.

Gadis yang merasa dirinya dipanggil berusaha mendekati sang pelaku dengan perasaan was-was. Karena kalau tidak mendekat sudah pasti Gavya akan di hajar habis habiasan. Jadi mau tidak mau Gavya mendekat .Kepalanya hanya menunduk lantaran takut dengan tatapan lima kakak kelasnya yang siap membullynya.

Satu langkah lagi gadis itu tepat berdiri di hadapan Becca. Tentunya dengan jarak beberapa senti.

Kepalanya senantiasa menunduk. Ia tak berani mengadah menatap netra kakak kelasnya. Seperti biasa Gadis itu sudah siap jika mendapatkan perilaku ketidaksenonohan lagi. Sungguh Gavya capek dia sudah tidak kuat lagi. Tapi demi kehidupan yang lebih baik dia harus menyelesaikan pendidikannya dengan baik.

"Beliin gue makan cepetan" ucap Becca.

"Tapi kak saya tidak punya uang" ucap Gavya sambil menunduk.

Becca melempar uangnya lalu jatuh di lantai.

"Ambil itu dan beliin gue makan ini" ucap Becca melihatkan menunya.

Saat Gavya akan mengambil uang di bawah kaki Becca. Becca langsung menginjak tangan Gavya dengan sangat kuat.

"Akh sakit kak sakit ampun kak ampun hiks" tangis Gavya. Gavya benar benar tidak kuat jika harus hidup seperti ini.

Kenapa Tuhan tidak adil padanya kenapa hidupnya sangat menderita seperti ini apa salahnya. Apa karena dia anak panti asuhan dan miskin di perlakuan seperti ini. Gavya sudah tidak mampu lagi bahkan semua siswa-siswi yang ada di sana memejamkan matanya karena iba dengan Gavya.
Sedangkan ke lima kakak kelasnya yakni Becca Susan Sagara Pandu dan Galen tertawa melihat Gavya menangis.

° ∆ -------- ••• ------- ∆ °° ∆ -------- ••• ------- ∆ °

Bersambung....

Buat semuanya kalau ceritaku aneh langsung skip aja okay. Jangan memaksakan diri atau berkomentar tinggal skip aja. Bukannya aku tidak menerima komentar ya. Tapi emang aku nulis ini hanya hiburan aja guys cuma hiburan tok gak lebih si.

Aku bikin cerita juga emang awut awutan di sela gabut aku aja . Buat hiburan aja makanya tulisannya juga ala kadarnya. Beda kalau aku niat banget nulis mungkin tak perbaiki detailnya.

Tapi sayang banget emang ini hanya untuk hiburan aja di sela sela kerjaan yang memang lagi suntuk banget. jadi ya bikin hiburan aja. Aku juga gak memaksa untuk vote dan sebagainya karena memang hanya untuk hiburan semata.

Cerita ini hanya untuk hiburan saja.
Apabila ada yg kurang nyaman dari penulisan dll bisa di skip. Apabila ada yg Komentar jahat akan langsung di block .

Kamsahamnida😊

Gavya Pavithra ( 21+) (SELESAI) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang