Asami - 14

224 53 39
                                    

Ting!

Pintu lift terbuka, Rami membawa langkah santainya keluar dari lift dan berjalan menuju pintu apartment nya. Rambut panjangnya terikat satu di belakang, wajah putihnya sedikit memerah dengan sisa buliran keringat yang masih bersarang di pori-pori wajahnya, ia baru saja selesai joging mengelilingi taman di sekitar gedung apartment tersebut.

Tit.. Tit..

Cklek!

Gadis itu mengernyitkan dahi kala melihat pintu kamarnya yang terbuka lebar, ia melirik jam dinding yang masih menunjukkan pukul 6 pagi dan Rami yakin bahwa kekasihnya belum terbangun di jam ini. Langkahnya lebar menuju kamar namun terhenti saat melihat Asa yang duduk termenung di meja makan, Rami membelok arah menuju dapurnya.

"Selamat pagi bunny" Sapanya seraya mendaratkan kecupan di pipi Asa, Asa meliriknya dengan tatapan malas

"Ada apa? mengapa pagi-pagi sekali kau menunjukkan wajah masam?"

"Siapa gadis itu?"

"Eh? Gadis? Gadis yang mana?" Bingung Rami, Asa mendengus

"Tidak usah berbohong! Aku melihatmu berboncengan bersama seorang gadis dengan motormu. Siapa dia?" Rami mengerjapkan kedua matanya, mencoba mengingat namun nihil ia sama sekali tak merasa.

"Aku tidak pernah membawa gadis manapun dengan motorku, hanya kau bunny"

"Cihh! kau sudah berani berbohong Shin Haram!"

"Aku tidak berbohong, pagi ini aku hanya joging di taman dekat sini dan tidak menggunakan motor"

"Kau jahat! Kau berselingkuh di belakangku?" Kedua matanya melebar, Rami menggeleng cepat seraya menggenggam tangan Asa

"T-tidak Asa-aa, aku tidak berbohong dan tidak berselingkuh"

"Lalu siapa gadis itu? Dia memelukmu begitu mesra dan kau tersenyum manis padanya" Lirih Asa dengan kedua mata yang berkaca-kaca, Rami menggeleng

"Mungkin kau salah melihat, dimana kau melihatnya?"

"Di dalam mimpiku!"

Deg!

Genggaman tangan Rami seketika terlepas dari tangan Asa, Rami menatap kekasihnya dengan tatapan datar, berusaha menekan rasa kesal yang nyatanya telah menjalar ke ubun-ubun. Asa mendongak menatap Rami dengan wajah memerah.

"Kau berboncengan dengan seorang gadis berambut hitam panjang, kau juga memakai hoodie ini dalam mimpiku. Katakan jika kau tidak berselingkuh, Rami-aa" Ia menarik-narik ujung hoodie yang Rami pakai, si gadis blonde masih menatapnya datar kemudian menarik hoodienya keatas dan memasukan tubuh Asa ke dalam hoodienya.

"Yakk! Lepas, tubuhmu berkeringat!"

Rami menghiraukannya, mendekap tubuh sang kekasih di dalam pakaiannya seraya berusaha meredakan kekesalannya sendiri.

"Hah.. Hah.. " Asa berhasil membebaskan diri, rambut panjangnya sedikit berantakan, ia mendelik pada Rami.

"Kau ingin membuatku pingsan kehabisan nafas?"

"Ani, aku hanya ingin kau bangun dari tidurmu" Timpal Rami datar, Asa mendengus hendak kembali bicara namun Rami membekap mulutnya dengan tangan.

"Hmphhhh.."

"Lebih baik kita mandi agar kau benar-benar bangun!" Ia mendorong tubuh Asa menuju kamar mandi yang berada di kamarnya tanpa membiarkan mulut Asa terbebas dari bekap telapak tangannya.

Babymonster AsaMi || Luka Liku CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang