BAB 10 INFORMASI BARU

2K 82 2
                                    

"Ehmmmmm....Selamat pagi Semua." Kita serempak menoleh ke asal suara yang masih asing ditelingaku. "Sepertinya saya mengganggu perbincangan kalian."

Mira telihat salah tingkah, terlihat sudah beberapa kali dia membenarkan rambutnya. 

"Tidak, kami hanya sedang berkenalan dengan Maya" Mira berkata sambil memandang ke arahku dengan maksud memperkenalkan aku.

Kemudian Mira dan Nadia langsung kembali kemaja mereka masing-masing, Raffi dan Agus sibuk membolak-balikan kertas. Sok sibuk mereka.

"Kamu yang namanya Mayang?" Tanya wanita Asing didapanku dan aku mengangguk.

Wanita itu memandangi penampilanku dari atas sampai bawah, kemudian dia menganggukan kepalanya. Sepertinya dia sedang memberikan penilain terhadap penampilanku.

"Sebelumnya perkenalkan nama saya Nataline, saya Manager keuangan di sini. Hari ini saya membutuhkan laporan keuangan bulan ini, tapi berhubung kamu masih baru disini jadi saya akan meminta Mariska untuk mengajarimu nanti, saya membutuhkan laporan keuangan itu untuk meeting siang ini." Katanya halus. Aku hanya tersenyum dan mengangguk.

"Ya sudah saya permisi dulu, semoga betah ya, kerja di sini" Kata Nataline sebelum dia pergi.

Aku memutuskan untuk kembali ke meja kerjaku.

"Pantas saja kalian langsung pura-pura sibuk, ternyata tadi itu Boss kita" ucapku sambil menyalakan komputer di mejaku tanpa memandang ke arah mereka.

"Kita memang sibuk, kok" Jawab Raffi, aku menoleh ke arahnya "Oh ya??" Kataku.

"Iya, sibuk akting maksudnya" Kata Agus yang disusul dengan tawanya. Aku hanya mendengus sebal ke arah mereka.

"Tapi kelihatanya Bu Nataline itu tipekal boss yang baik ya?"

"Gue sependapat sama lo, May. Nggak salah juga kalau pak Dimas sempet naksir Bu Nataline" Mendengar nama Dimas, aku mengarahkan wajahku pada Nadia.

"Maksud kamu Pak Dimas CEO perusahaan ini, dan tadi apa katamu, naksir Dim, emm maksudku Pak Dimas naksir Bu Nataline gimana?" tanyaku penasaran.

"Asal lo tau aja ya, dulu pak Dimas sama Bu Nataline itu sempet menjalin hubungan, mereka itu pasangan serasi. Kita saja sampai iri melihatnya, tapi yang gue denger 3 bulan yang lalu hubungan mereka kandas. Dan berita yang paling hebohnya lagi adalah undangan pernikahan Bu Nataline dengan pengusaha kaya." Kali ini Mira yang menjawab pertanyaanku. Entah mengapa sekarang hatiku jadi meresa gelisah.

"Dan berita ter-Hot bulan ini adalah mengenai kehamilan Bu Nataline" Nadia mengatakan dengan suara yang dia buat sepelan mungkin. "Hamil???" tanyaku memastikan.

"Itu yang gue denger dari sumber terpacaya gue. Baru 2 bulan katanya." Kata Nadia lagi.

"Hey, kalian kaum perempuan jangan suka bergosip, dosa. Dan yang paling anehnya lagi suami Bu Nataline itu gak ada ganteng-gantengnya, sama gue aja masih banyak gantengan gue, umurnya aja sudah cukup tua meru-...". Tiba-tiba sebuah pulpen melayang dan tepat mendarat dikepala Agus. "Woyy..Ngapin lo ngelempar pulpen ke gue?" tanya Agus sambil mengelus-elus kepalanya yang terkena pulpen.

"Biar lo sadar siapa yang lagi bergosip di sini." Jawab Mira disertai dengan gelak tawa yang lain, sedangkan aku masih terus konsen dengan pemikiranku.
Dimas dan Nataline adalah sepasang kekasih. Lalu apa yang membuat mereka mengakhiri hubungan mereka. Apa karena kenyataanya Dimas seorang duda beranak satu. Anak. Tiba-tiba aku jadi memikirkan satu hal.

"Berapa lama mereka menjalin hubungan, maksudku pacaran?"

"Emmm.. Gue gak tau berapa lama tepatnya, tapi sepertinya sudah bertahun-tahun, karena sepertinya sebelum Pak Dimas resmi menjadi CEO disini, dia sudah pacaran lama dengan Bu Nataline" Aku hanya diam mendengar jawaban dari Nadia.

Cinta sejatiWhere stories live. Discover now