Antagonis

3K 673 91
                                    

ada yg masih bangun?? wkwk

@

@

@

Antagonis adalah peran yang menarik dalam sebuah drama, tidak membosankan seperti sikap naif sang protagonis.

Mungkin karena itu Dini tertarik memainkan peran tersebut. Bukan dalam film layar lebar ataupun sinetron, melainkan dalam kehidupan orang-orang disekitarnya.

Bagi anggota keluarganya yang lain, Dini adalah sosok yang mengerikan, sebab Dini adalah orang yang menghancurkan kebahagiaan salah satu anggota keluarga tersayang mereka.

Dengan cara licik, Dini berhasil membuat calon suami wanita itu berada disisinya. Alih-alih menikahi Astrid-kakak sepupunya, Dirga justru menikahi dirinya dan sekarang pria itu sudah sah menjadi suaminya.

Dini tersenyum puas karena semuanya berjalan sesuai keinginannya. Wanita itu menunduk, mengusap bangga pada jabang bayi yang ada diperutnya.

"saya berangkat"

Dini mendongak dan tersenyum cerah pada sang suami yang sudah rapi. Wanita itu segera menghampiri Dirga dan mengapit manja lengan kekar pria itu.

"mas gak sarapan dulu? Aku sama bibi udah masak nasi goreng"

"saya buru-buru" jawab Dirga kaku.

Meski demikian, Dini tetap mengantar pria itu dengan senyum manis andalannya, senyum yang Dini yakin beberapa bulan ini sudah membuat Dirga muak.

Tidak ada kecupan manis, pelukan hangat ataupun interaksi ala pasutri pada umumnya. Dirga hanya akan pergi begitu saja, bahkan tanpa menoleh sedikitpun pada wanita yang tengah mengandung anaknya.

Apakah Dini sakit hati? Yah, sedikit, selebihnya ia baik-baik saja. Dini masih bisa menikmati kekayaan suaminya dengan leluasa, bisa beraktivitas dengan bebas, dan yang paling penting, Dini bisa menikmati kesengsaraan kakak sepupunya. Wanita yang selalu dibanggakan oleh seluruh anggota keluarganya.

Dibanding semua yang ia alami selama ini, sikap ketus Dirga pada dirinya bukan apa-apa. Sungguh! Dini bahkan sudah terbiasa membahagiakan dirinya sendiri.

Bagi orang yang melihatnya, Dirga mungkin tampak kejam padanya. Tapi percayalah, Dirga... pria itu masih cukup baik.

Dirga hanya bersikap kaku dan dingin, selebihnya pria itu tidak melakukan hal yang macam-macam padanya. Jika itu orang lain, Dirinya mungkin sudah lama diancam dan disingkirkan dengan sikapnya yang super menyebalkan.

@

@

@

"mau sampai kapan, Din?"

Dini masih menatap lurus kedepan, tidak berniat menjawab tanya gadis disebelahnya.

"lo sama mas Dirga itu... apa sudah berdamai?" Lia, sang sahabat menatap gadis itu lekat. Hari ini Dini memintanya untuk menemani gadis itu mengecek kandungan.

Lia sendiri merasa cukup miris akan nasib Dini. Gadis itu selalu tak dianggap keluarganya juga selalu dibandingkan dengan sepupu-sepupunya.

Hanya karena Dini yang ditinggal mati orang tuanya sejak kecil, banyak kerabat gadis itu justru meremehkan juga menghakiminya dibanding menyayanginya, termasuk orang tua Astrid yang seharusnya berperan sebagai orang tua bagi gadis itu.

Mengingat kejadian tempo lalu, Lia merasa makin membenci dua itu. Dua orang yang baru-baru ini mengaku terpaksa membesarkan Dini demi warisan yang ditinggal kedua orang tua kandung gadis itu.

Sekedar informasi, ayah Dini menikah dengan wanita yang tak diinginkan keluarganya. Alhasil Dini pun sebagai anak tak memperoleh kasih sayang yang seharusnya bahkan selepas kepergian kedua orang tuanya.

My Short Story (2)Where stories live. Discover now