Love 8

8.7K 610 1
                                    

nyyaaooo~~ :3 

haaii para readers yang author serafi sayang. #PLAK *dilempar sandal readers* X3 hehe

hollaa. XD

happy reading~~

==============================================================================

(Crhish's P.O.V)

Seminggu setelah insiden di kelas saat itu. Denime sama sekali tak mau menjauh dariku barang sedetik. Kemanapun aku pergi dia selalu mengikutiku. Walaupun ke toilet sekalipun. Aku bukannya tak suka. Hanya sedikit risih. Entah kenapa kelakuan Denime sedikit menyebalkan dan berlebihan. Dia juga tak ragu menggandengku di depan umum. Walau menjengkelkan tapi aku menyukai perlakuannya. Tingkahnya itu yang kekanakan membuatku terkadang senyum sendiri. Apalagi keusilannya yang luar biasa yang harus aku akui membuatku harus mengelus dadaku karena jantungku tak mau berhenti berdetak kencang serta emosiku yang terkadang tersulut. Entah dari mana keusilannya itu membuatku kuwalahan. Aku tak habis pikir, apa dia tak bisa melihat tempat dalam sosorannya? Aku mengingat itu hanya pusing sendiri. Berkali-kali aku ingin marah, berkali-kali pula Denime dengan sangat suksesnya meredahkan dengan 1001 cara andalannya, meluluhkan hatiku. Denime mampu membuatku salting serta merah padam. Aku selalu di buatnya blushing dan itu menjengkelkan.

Selain itu pernyataan cinta Denime juga belum aku jawab. Aku hanya masih takut dengan apa yang aku rasakan. Aku takut kalau Denime pergi meninggalkan aku. Aku masih belum siap untuk itu. Aku masih mau menikmati hari-ahri yang aku lalui bersama Denime. Apakah andai aku merasakan ini, aku menerima dia? apa aku mempercayai dia yang belum tau siapa aku?

"Crhish! Ada seseorang yang mencarimu!" ucap Emelin. Aku buru-buru keluar kamar dengan dandanan ala kadarnya. Hari ini Denime mengajakku jalan. Walau Denime selalu bilang kencan, kencan, dan kencan. Tapi bukannya hal yang aneh bila cowok berkencan dengan sesama? Maka dari itu aku tak ingin mengharapkan lebih. "Mau kemana?" aku mengecup dahi Emelin. "Mau pergi?" aku mengangguk dan tersenyum pada Emelin. Gadis ini tampak senang mendengarnya. Lalu menghampiri Denime yang duduk di ruang tengah. "Kau ingin mengajak Crhish? Kemana?"

Aku dapat melihat Denime yang tampak tak menyukai Emelin. Kenapa? Apa Emelin menyinggung perasaannya? "Aahahahaha. Ayolah. Apa Crhish tak bercerita tentang aku padamu?" Denime hanya menggelengkan kepalanya. Dan Emelin hanya tertawa terbahak-bahak. Aku memandang Emelin dengan pandangan penuh tanda tanya. Apa yang aneh dengan itu? "Ayolah Crhish. Kau tak bilang pada pacarmu kalau aku adikmu?" aku mengerutkan dahiku. Pacar? Siapa? Dan apa hubungannya? Emelin kembali tertawa ketika melihat respon yang aku perlihatkan. "Ahaha..Crhish..ahaha...pacarmu..pacarmu mengira..ahahaha. aku adalah pacarmu...pacarmu imut Crhish!!"ucapnya disela tawanya. Pacarku? Kerutanku semakin dalam saat dia bilang pacar? Sapa dengan sapa yang pacaran? Aku memandang Denime dengan pandangan meminta penjelasan.

Tapi Denime hanya diam. Dan.."Haaa. Ayo Crhish. Kita tak ada waktu."ucap Denime menarikku keluar apartemen. Dan Emelin hanya berteriak dari atas dengan girangnya. "Dia adikmu?" aku menatap Denime dengan penuh tanda tanya. Tentu Emelin adalah adik perempuanku. Memang siapa lagi? Aku mengangguk. Dia hanya tersenyum membalas anggukanku dan mengecup bibirku sekilas. Reflek aku menutup mulutku dengan telapak tangan. Aku menoleh ke kanan maupun ke kiri. Bagaimana kalau nanti ada yang lihat?! Aku menatap tajam Denime. Beginilah kenapa aku sering menahan emosiku. Denime terlalu bertidak sepontan tanpa berfikir dahulu. Denime hanya tertawa melihat reaksiku. Aku hanya menatapnya tajam. Tadi dia berkerut kesal tanpa alasan. Kini dia senyam-senyum yang entah tak tau apa alasannya. Terkadang aku heran dengan perubahan sikapnya, yang menurutku tak dapat aku mengerti maksudnya.

Love is Blind (BoyXBoy) yaoiWhere stories live. Discover now