1. Welcome to my life

109K 5.9K 107
                                    

Berkali-kali aku berusaha untuk tak memperdulikan orang-orang yang tampak memperhatikanku.

Mereka berbisik-bisik lalu tertawa dengan keras membuatku mengeratkan pegangan pada setumpuk buku yang aku bawa.

Kakiku terus membawaku untuk berjalan cepat melewati lorong sekolah yang ramai dengan anak-anak.Hingga tanpa sadar seseorang menubruk bahuku dengan kencang membuatku terjatuh.

"Jangan menunduk terus weirdo"

Secepat mungkin aku memakai kacamataku yang sempat terjatuh lalu memunguti buku-buku tebal yang sempat ku pinjam dari perpustakaan.

Aku mendongak menatap Jared,Alpha muda dari pack dark moon.Pack terkuat di Portland.

Seorang wanita memegang lengannya dengan mesra.Pakaiannya nampak sangat terbuka,ia memakai dress lengan pendek berwarna hitam setengah pahanya dengan heels tinggi yang berwarna senada dengan dressnya.Wanita itu berbisik pelan di telinga Jared lalu memandangku.

"Sudah puas memandangiku?" ucap Jared begitu dingin.

Aku segera bangkit dari lantai lalu menunduk dan mengucapkan kata maaf berulang kali pada Jared.Membuat laki-laki itu tampak kesal padaku.

"Aku tak peduli!segera menyingkir dari hadapanku.Aku tak mau melihat wajahmu yang buruk itu"

--- The Dark Moon ---

"Im home" Ucapku sepelan mungkin.

Mike dan Kevin yang sedang bermain ps segera melihatku dengan kesal.

"Berisik kau!" kata kevin.

Aku menghela nafas pelan lalu mulai naik ke kamarku yang berada di lantai dua saat mereka mulai bermain ps lagi.

Sesampainya di kamar aku segera menaruh buku dan tasku di atas meja belajar.Lalu melempar badanku ke atas tempat tidur yang sedikit keras.

Aku mulai menutup mata mengingat-ingat kejadian di sekolah tadi.Semuanya terasa hambar.Tak ada yang istimewa.

Seperti biasa orang-orang mengerjaiku tadi.Menertawakan kejelekkanku.Kalian pikir aku cantik?tidak.Aku mempunyai tubuh tinggi yang sangat kurus.Rambut blondeku yang sampai ke pinggang bahkan tak terurus.Aku terlalu bingung harus berbuat apa pada rambutku.Rambutku panjang dan bergelombang serta susah di atur.

Aku selalu memakai kacamata dengan lensa normal berbingkai hitam yang sedikit besar pemberian ayahku dulu.Benda berharga yang jarang sekali aku lepas kecuali di saat-saat tertentu.Seperti mandi misalnya?

Bajuku juga tidak seperti gadis-gadis lain.Di saat mereka memakai baju ketat yang memperlihatkan tubuhnya,baju dengan berbagai merk ternama dan tak ketinggalan zaman.Aku malah memakai sweater besar yang hampir menengelamkan tubuhku.Jangan kalian berfikir jika aku tidak ingin memakai baju bagus seperti mereka.Ingin,rasanya ingin sekali.Tapi aku tidak mempunyai cukup uang untuk membeli semua itu.Jadi aku harus merasa cukup untuk memakai baju ibuku dulu.

Kedua orang tuaku sudah meninggal karna sebuah kecelakaan.Tepat di depan mataku.Tragis ya?

Aku tidak mempunyai sahabat di sini.Jangankan sahabat.Teman saja aku ga punya.Bahkan bisa di hitung dengan jari berapa orang yang berbicara padaku setiap harinya.

"SEMUA ANGGOTA BERKUMPUL"

Aku segera tersadar dari lamunanku.Aku meloncat turun dari tempat tidur lalu merapihkan bajuku yang sedikit berantakkan.

Kakiku berusaha untuk menuruni tangga dengan cepat.Kulihat rudolf yang berada di sebelahku melompati beberapa anak tangga secepat yang ia bisa.Kami memang tidak boleh terlambat jika sedang di panggil seperti ini.

The Dark MoonWhere stories live. Discover now