LDR, kencan, will you marry me?

3.3K 282 25
                                    

Yuki duduk di bangku halte sendirian, langit terlihat mendung mungkin sebentar lagi hujan akan turun. Gaun sederhana di atas lutut membalut tubuhnya, rambutnya yang mulai panjang hingga punggung dia gerai.

Sudah hampir satu jam Yuki duduk di halte itu, menunggu Kevin yang mengatakan akan menjemputnya di sana. Tapi batang hidung kakaknya itu sama sekali belum terlihat sampai sekarang.

Sudah tiga tahun. Ya, sudah tiga tahun perjalanan cintanya dan Al berlanjut, sekarang kekasih dinginnya itu tengah berada di london, ibu kota britania raya.

Al akan pulang dua bulan sekali untuk bertemu keluarga dan Yuki selama seminggu lalu setelahnya dia akan kembali lagi kesana, membantu ayahnya membangun anak peruhaan di sana.

Tapi selama seminggu di indonesia mungkin hanya sehari dua hari Al bersama Yuki, sisanya ia akan berkumpul dengan keluarganya tanpa Yuki. itu karena jadwal kuliah Yuki yang padat, yang tak memungkinkan dia untuk ikut Al.

Komunikasi lancar, walau harus Al yang terlebih dahulu menghubungi Yuki. Bukan Yuki tak mau menghubungi kekasihnya itu, tapi setiap menghubungi Al laki-laki itu selalu sibuk. Ditambah lagi perbedaan waktu yang mencolok membuat Yuki merasa telfonnya hanya mengganggu. maka dari itu dia memutuskan untuk tidak menghubungi Al lebih dulu, kalau bukan dalam keadaan genting.

Mengurus perusahaan yang belum seratus persen jadi itu sulit, jadi Al sibuk itu wajar. Toh, Al berkeja keras untuk masa depan mereka nanti, Maka dari itu Yuki tak mau sampai mengganggu Al dengan telfonnya yang hanya untuk protes atau semacamnya akan kesibukan kekasihnya itu. Dia hanya akan menunggu Al menelfonnya lalu menceritakan harinya kepada Al tanpa berhenti.

Menghela nafas Yuki menengadahkan kepalanya. Dia ingin urusan Al lekas selesai di sana, lalu mereka bisa bersama lagi seperti yang sudah-sudah di sini.

"I miss you." lirihnya.

Tak lama terdengar suara mesin mobil, Yuki menatap kedepan, ternyata mobil Kevin telah berhenti di depannya. Yuki berdiri dari duduknya, berjalan menuju mobil kakaknya itu.

BRAKK

Pintu mobil ditutup dengan keras oleh Yuki, gadis itu menekuk wajahnya sebal.

"Satu jam kak, satu jam! Hampir aja Yuki lumutan, kakak kemana aja sih!?" pekik Yuki pada Kevin, tapi laki-laki yang lebih tua satu tahun dari Yuki itu hanya nyengir tanpa dosa.

"Maaf dek, biasa nyamperin calon kakak ipar loe." kata Kevin sambil menaik turunkan Alisnya.

Yuki menaikan satu Alisnya. "Dih, emang kak Chika mau sama loe? Udah diterima? Nggak percaya Yuki." Yuki dengan jail menggoda kakaknya, dia melipat tangannya di dada dengan mimik wajah tak yakin.

Chika adalah tetangga rumah Yuki, dia gadis manis yang ditaksir Kevin sejak lama, tapi mereka baru bisa dekat akhir-akhir ini.

Kevin mendengus sebal, "ah rese lu." Kevin membuang mukanya tak mau menatap Yuki di sebelahnya, ngambek ceritanya.

Yuki terkekeh melihat kakaknya seperti itu, "dih, ngambek. Inget umur kalau mau ngambek, udah tua juga." godanya sambil mencolek pinggang Kevin membuat laki-laki itu menggelinjang kegelian.

"Eh dek, geli loe udah, hahaha." Kevin tertawa geli saat Yuki kembali mencolek pinggangnya, Yuki tertawa melihat Kevin menggelinjang kegelian.

Dan sepanjang perjalanan pulang itu, dua kakak adik itu bercanda dan tertawa bersama. Hal itu juga sebagai pengalihan Yuki untuk sementara. Pengalihan rasa rindunya dari Al ghazali kohler.

***

London 01:45 pm.

Al menyenderkan tubuhnya yang terasa pegal di kursi hitamnya, hari ini ia lembur karena dia ingin pekerjaan ini selesai dengan segera. Dan yah, itu berhasil.

Coklat Of Love (Cerpen)Donde viven las historias. Descúbrelo ahora