My First love

986 64 20
                                    

Dddrrttt...

Dddrrttt...

Dddrrttt...

Dddrrttt...

Dddrrttt...

Ara berjalan dengan wajah kesal ke meja belajarnya. Handphonenya bergetar terus - terusan.

"Gila nih cowo." Ara geleng - geleng ketika melihat BBMnya penuh dengan chat dari Dio.

15.25
Dio : Ping!!!

15.27
Dio : Gope. Lo kemana?

15.49
Dio : AYUK KAPAN KITA JALAN?
Dio : Yah dikacangin mulu

19.12
Dio : MALEM GOPE.

"Tai nih orang. Gope mulu." Ara mendengus kesal.

19.13
Dio : Gue bakal ngespam sampe lu bales pokoknya
Dio : Ping!!!
Dio : Ping!!!
Dio : Ping!!!
Dio : Ping!!!

19.14
Ara : Apaan ilah. Spam.

19.14
Dio : Kangen

19.15
Ara : -__-

19.15
Dio : Kalau lu kangen sama gue. Peluk gue aja.

Asdfghjkl.

19.15
Ara : Bukan mahram

19.19
Dio : Mau di mahramin?

Pipi Ara memerah.

Bikin merinding.

19.19
Ara : Lo ekskul apa?

Ara mengalihkan topik awal.

20.00
Dio : Pramuka. Lo apa?

20.00
Ara : Gue PMR bareng Dimas juga-_-
Ara : Anak itu samaan mulu sama gue njir-_-

20.01
Dio : Anjir napa lu ga sama gua

20:01
Ara : Dihhhh

20:01
Dio : Dimas suka ya sama lo?

Read

Ara tidak tahu harus menjawab bagaimana. Dimas memang suka dengan Ara, tapi dia tidak tahu mendeskripsikan kata suka itu seperti apa. Di SMP dia berteman dengan laki -laki tapi tidak berlebihan karna ada seorang yang sudah dilebihkan olehnya.

Putra Mervalno

Dia yang berhasil membuat hati Ara joget - joget. Bahkan ketika pertama kali bertemu dan berkenalan. Degup jantung Ara sudah tak karuan.

Flashback mode:On.

Pertama kali bertemu dan berkenalan ketika di toko buku. Mereka berdiri bersebelahan namun sedikit berjauhan.

"Lo suka novel romance?"

Ara membeku ketika laki -laki yang sedari tadi membaca novel fantasi itu bertanya padanya. Perlahan degup jantungnya menjadi cepat. Entah karna apa.

"Emm, engga juga sih," jawab Ara dengan suara pelan.

"Kalau adek gue suka banget."

Ara bingung. "Ohh." Hanya kata itu yang mampu ia keluarkan.

"Gue Putra. Lo?"

Jantung Ara loncat - loncatan sekarang. Laki -laki itu berucap dengan santai, seolah - olah dia sedang berbicara dengan orang yang sudah dia kenal.

DinaraWhere stories live. Discover now