[ two ]

31K 1.3K 382
                                    

Awalnya, Selena mengira hanya ia satu-satunya anak adopsi di rumah ini. Namun, ternyata ia salah. Ada enam anak gadis lain di rumah ini; Selena tak lagi merasa spesial.

"Luna, kemasi barang-barangmu karena kau akan tidur di kamar tamu." Luke menatap Selena dengan tatapan melunak, "karena Selena akan menempati kamarmu."

"No, please no, Daddy!" Luna; gadis berambut hitam dan berkulit putih pale itu menolak. Ia tidak pernah mendapat perlakuan seperti ini sebelumnya.

"Apa kau bilang?" Luke menatap Luna tajam, sehingga gadis itu tak bergeming.
Gadis-gadis lainnya hanya membeku ditempat, mereka terlalu takut untuk membantah Luke. Jangankan untuk membantah, bernafas di hadapan Luke saja mereka tidak berani jika Luke sudah marah.

"Y-yes, Sir."

Luna mengalah, ia melangkah dengan gontai menuju kamarnya. Kini tinggal empat orang gadis yang tersisa, menunggu Luke memberi mereka perintah.

"Adeline, Fiona," pandangan Luke kini tertuju pada dua gadis itu. Keduanya pun mengangguk sopan.

"Ajak Selena berkeliling rumah. Beritahu apa saja tugasnya." Luke mengecek ponselnya, kemudian beralih pada arlojinya. "Aku ada kepentingan, dolls. See you." Kemudian ia berlalu, meninggalkan rumah.

Selena mengerutkan dahinya. Nampaknya baru beberapa menit lalu Luke memperlakukannya dengan manis layaknya seorang Ayah yang normal, namun sekarang ia kebingungan, kemana perginya sikap manis Luke yang tadi?

Siapa gadis-gadis ini?

Mengapa Luke memerintah seenaknya kepada mereka?

Terperangkap dalam kebingungannya, Selena merasa ia telah berada di jalan yang salah. Ia dan persepsinya tentang Luke ternyata salah. Luke bukan orang baik, itulah hal yang baru saja Selena sadari.

Kedua gadis yang barusan diperintah oleh Luke, segera membantu Selena membawa barang bawaannya, kemudian mereka menunjukkan Selena kamar barunya.

"Jadi, kau adalah doll baru Sir Hemmings, ya?" gadis berambut brunette itu bertanya pada Selena, dan ia hanya merespon dengan mengangkat bahu pelan.

"Aku Adeline, dan ia Fiona." gadis berambut biru elektrik dengan iris mata abu-abu itu berucap.

"Apa maksudmu? Siapa itu Sir Hemmings?" tanya Selena mengabaikan perkenalan Adeline dan Fiona.

"Berapa umurmu?"

Selena menelan ludahnya, "Lima belas."

"Uh, Selena," gadis berambut biru elektrik itu menjelaskan pada Selena. "This is your new house...."

"We are Luke's dolls" Fiona memotong Adeline, menyahut begitu saja "Luke sex dolls"

Selena menjatuhkan rahangnya ke bawah, nafasnya tercekat di kerongkongan. "Oh my god."

"Tenanglah, Selena," mereka berdua berusaha menenangkan Selena, namun Selena masih shock dengan informasi yang baru saja ia dapatkan.

Adeline memijit kedua bahu Selena pelan, "Aku yakin Luke tidak menjadikanmu his sex doll. Aku tidak yakin sih, tapi mungkin saja kau adalah pengecualian, karena umurmu masih lima belas tahun."

"Ya, benar. Ia hanya akan melakukan hubungan dengan gadis yang sekurang-kurangnya berusia enam belas tahun." Fiona menimpali. Selena menatap keduanya secara bergantian, tersirat ketakutan yang mendalam dalam tatatapannya.

"Aku hanya ingin kembali ke panti asuhan." setitik air mata pun jatuh dari pelupuk matanya.

"Tidak akan mungkin bisa. Sekali kau berada disini, kau akan berada disini; selamanya." Fiona meyakinkan Selena, yang hanya membuat air mata Selena makin deras.

Baby DollsWhere stories live. Discover now