[ three ]

29.3K 1.2K 151
                                    

Selena tersenyum menatap refleksi dirinya sendiri di cermin. Ia tidak pernah merasa secantik ini sebelumnya, ia tidak pernah merasa sebahagia hari ini. Luke membelikannya beberapa pakaian baru, dan ia sangat menyukainya. Luke tahu benar selera gadis seumuran Selena.

Sudah genap empat hari Selena tinggal di tempat Luke, dan ia semakin merasa kualitas hidupnya makin membaik.

Dibukanya lemari pakaian baru miliknya, menguarkan aroma baju baru yang belum dicuci. Tersenyum, ia memandangi isi lemari pakaiannya yang penuh dengan dress pendek di atas lutut yang didominasi warna pink dan putih. Ia ingat betul ketika Luke menanyakan warna favoritnya, dan berakhir dengan Luke membelikan Selena segala barang berwarna pink dan putih. Mulai dari sepatu, baju, bed cover, hiasan dinding, dan aksesori untuk Selena.

"Selena, kau sudah ditunggu Sir Hemmings di bawah" ucap Adeline menginformasikan. Dibelakangnya, terdapat Edith yang tersenyum dan melambai pada Selena.

Selena mengangguk, kemudian segera keluar dari kamarnya, dan mengekor Adeline dari belakang.

"Kau sangat cantik, Selena. Aku iri padamu..." Ujar Edith, salah satu doll Luke yang memiliki rambut pirang dan mata hazel. Tipikal gadis Britania.

"Pantas saja, Sir Hemmings sangat menyukaimu." Tambah Adeline menggoda Selena, membuat Selena tersipu malu.

"Apakah kau sudah menjelaskan tugas-tugas sebagai doll padanya, Adeline?" 

Adeline mengangguk, namun Selena cepat-cepat menyahut. "Emmm, pekerjaan rumah pada umumnya kan? Aku tahu kok!"

Edith tertawa mendengar jawaban semangat yang Selena berikan. "Dan tugas spesial?"

Selena menautkan alisnya. "Seperti apa..."

Adeline menjitak kepala Edith pelan, namun tidak menjawab pula. Membiarkan Selena menerka-nerka dalam hati.

Mereka kemudian sampai ruang tengah, dimana Luke tengah mengenakan kemeja putih dan duduk di meja makan. Ada Luna berdiri di samping Luke, memijit bahu Luke dengan kedua tangannya. Namun ketika melihat Selena datang, Luke segera menyingkirkan tangan Luna dari bahunya dan menggamit Selena untuk duduk di sampingnya.

"Selena, Sele," Panggil Luke dengan suara lembut. "Duduk disini, Sayang." yang kemudian dituruti oleh Selena, ia menarik tempat duduk di samping Luke dan memangku kedua tangannya di atas paha seperti gadis yang tahu akan tata krama.

"Selamat pagi." Ucap Luke mengecup puncak kepala Selena, yang kemudian menimbulkan perasaan iri dolls Luke lainnya.

"Pagi, Daddy." Tersipu atas perlakuan manis Luke, Selena dengan malu-malu membalas Luke dengan senyuman.

Luna hanya memutar bola matanya cepat melihat Selena dan Luke, kemudian duduk bersama dolls lainnya. Ia melipat tangannya diatas meja, dan bergabung dengan percakapan dolls lainnya, berusaha mengacuhkan Luke dan Selena di depannya.

Fiona dan Danielle kemudian datang membawa sarapan pagi untuk mereka kemudian menata makanan diatas meja, seusainya, mereka duduk dan bergabung dengan Luna dan yang lain, tidak ingin mengganggu Luke dan Selena.

"Bagaimana tidurmu semalam?" tanya Luke, tangannya sibuk mengoles selai coklat diatas rotinya, kemudian meletakkannya di piring Selena. Sebenarnya hanya hal simpel yang menurut para dolls manis, namun juga mengakibatkan kecemburuan dalam diri mereka.

"Fine,"

"Okay," Luke kembali menyesap kopinya, ekor matanya memperhatikan Selena yang sibuk mengunyah roti yang ia berikan. Anak ini sungguh manis, pikir Luke. 

Baby DollsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang