Chapter 1 : Tenten-hime

3.4K 181 10
                                    

Siang hari itu, Neji sudah bersiap-siap pergi ke tempat sang majikan. Ia pun berpamitan pada Kaa-sannya dan pergi bersama Tou-san menggunakan Nissan Serena. Neji bukan anak yang manja dan ia sangat berbakti pada orang tuanya sehingga ia yang akan menyetirnya, sesudah sampai disana tentu Tou-sannya lah yang akan membawa mobil tersebut pergi.

Neji's POV
Sebenarnya bagaimana sosok sang hime? Apakah dia gadis manja? Tidak suka berkelahi? Membutuhkan orang lain dalam melakukan sesuatu? Atau mungkin malah orang tuanya yang menyuruh dia untuk memiliki seorang butler? Dan kenapa harus butler pribadi? Entahlah, aku masih belum menemukan sosoknya. Yang jelas aku harus mengabdi kepada orang tuanya terutama anaknya. Apalagi mereka malah membiarkanku bersekolah bersamanya. Apa dia sering diusili? Dikerjai? Atau malah dibully? Baik, semua itu akan terjawab setelah aku sampai disana. Dan lihat, kurasa aku sudah sampai pada tempat yang kumaksud. Aku pun berpamitan pada Tou-san dan pergi masuk ke dalam. Sangat besar dan mewah. Arsitektur bergaya Cina, hm. Mungkin salah satunya bukan keturunan Jepang. Tapi mungkin saja ini percampuran beberapa budaya di dunia. Halaman dan gerbang depan seperti di rumah mewah Inggris. Ada pula beberapa penjaga disini. Mungkin dia benar-benar orang penting dan orang paling berpengaruh dalam suatu bisnis.
End of Neji's POV

"Selamat siang, apakah anda Neji Hyuuga?", tanya sang penjaga. Neji cuma mengangguk dan si penjaga mempersilahkankannya masuk.
"Oh lihat, Tuan Hyuuga sudah datang", kata Ryuu Mitsashi, Tou-san Tenten.
"Baiklah kau boleh duduk. Sebenarnya aku penasaran kenapa putra dari keturunan Hyuuga mau bekerja. Apalagi dia sebagai butler. Tapi kalau tidak mau kau beritahu itu tak masalah. Lalu akan kekenalkan dengan putriku yang paling sulit diberi tahu. Yuri, suruh dia menemuiku", Ryuu pun menyuruh maid yang sedang memberikan minuman dan pergi ke atas. Disana merupakan letak kamar Tenten. Setelah menunggu sekitar 5 menit, si hime yang dimaksud pun datang.
"Ada apa, Tou-san?", Tenten bertanya sambil menuruni tangga.
"Perkenalkan ini butlermu, dia Hyuuga Neji. Tentu saja, kau tidak boleh menggunakan jurus-jurusmu kepadanya karena dia orang penting", kata Ryuu.
'Jadi selama ini dia sudah memiliki banyak butler', batin Neji sedikit sweatdrop.
"Tou-san tau kan? Aku tidak suka pria lemah? Aku juga melakukan semua itu karena ingin menguji kekuatannya. Ah iya! Apa? Dia orang penting?", jelas Tenten dan mendengar ada kalimat yang aneh.
"Nah, kalau dia sama seperti butler-butler yang sebelumnya, tentu aku akan menyingkirkannya. Dan lelaki cantik ini akan menjadi yang terakhir untukku", Tenten pun pergi meninggalkan Ryuu dan Neji yang masih diam.
"Maafkan dia Neji, dia seperti itu dan ju-"
"Aku mengerti Tuan, aku bisa mengurus dia dengan baik", titah Neji.
"Sudah kuduga, kau lebih jenius dari yang kukira. Baik, kuserahkan putriku untukmu. Kamarnya berada di sebelah kanan dan memiliki gagang pintu yang dia buat sendiri", Ryuu pun pergi meninggalkan Neji dan Neji hanya membungkuk hormat.
'Tentu saja aku bisa memberinya pelajaran', batin Neji dan ia pun pergi ke kamar Tenten. Setelah menaiki anak tangga ia pun berjalan menyusuri rumah itu dan menemukan pintu yang dimaksud. Ia mengetuknya dan pintu terbuka.

*PRAKK*
"Pantas saja, kelakukan Tenten-hime memang kejam dan tidak pantas disebut hime", dengan tatapan flat Neji menahan pedang kayu yang hampir mengenai kepalanya.
"Wah, hebat juga kau Hyuuga. Ya itu cuma permulaan", kata Tenten lalu melepas pedangnya. Neji masih terdiam didepan pintu dan Tenten asik guling-guling di ranjang besarnya.
"Hime, waktunya anda mengerjakan tugas-tugas sekolah"
"Darimana kau tahu? Kau kan baru disini beberapa menit yang lalu", Tenten pun menghentikan aktivitas guling-gulingnya.
"Aku melihat buku-buku itu menumpuk dan waktunya hime mengerjakannya"
"Ayolah, aku tidak suka mengerjakan tugas sekolah"
"Kerjakan atau akan keberi sesuatu", Neji masih memberikan tatapan datar.
"Aku coba yang B", jawab Tenten sibuk kembali dengan aktivitas guling-guling menggunakan selimut bergambar cherrynya.
'Kebetulan sekali ada tali', batin Neji yang menemukan tali di dekat ranjang sang hime.

Neji pun menunggu waktu yang pas, setelah semua terbelit dengan sigap Neji menahan hingga Tenten terhenti.
"Sushi Kayu Manis campur Tenten-hime, tinggal dipotong", kata Neji selesai mengikat Tenten dan sudah menyiapkan tangannya sebagai pisau.
"Hei!! Lepaskan aku!"
"Kerjakan tugas sekolahmu maka akan kulepas"
"Kau pasti lebih tua dariku, tapi derajatku saat ini lebih tinggi", teriak Tenten sambil meronta-ronta.
"Aku berulang tahun tanggal 3 Juli dan kita lahir ditahun yang sama. Lalu derajat kita sama hanya saja saat ini aku hanya butler pribadi hime"
"Bagus berati sekarang aku lebih tua dan kau cuma butler disini. Cepat lepaskan aku!!"
"Berjanjilah Tenten-hime mau mengerjakan kewajibannya"
"Cih! Ya ya, aku kerjakan", Neji hanya mempercayainya dan melepas ikatannya. Seketika itu juga Tenten memanfaatkan waktu untuk kabur.

"Oh, maaf hime. Larimu tidak secepat lariku. Sekarang kerjakan atau akan ada hadiah kedua", Neji berhasil meraih pintu lebih dulu dan menghadang Tenten. Tenten cuma berdecih dan berjalan menuju meja belajarnya yang super mewah. Ia pun mulai mengerjakan tugas-tugas sekolahnya.

*************

"Wah, Tenten sekarang sudah rajin. Apa ini karna Neji?", tanya Ryuu yang melihat Tenten sedang mengerjakan tugas dan Neji mengawasinya.
"Cih! Kalau saja dia tidak mengikatku, aku tidak akan seperti ini", kata Tenten yang baru saja menyelesaikan tugas-tugasnya.
"Tenten-hime memang hebat. Semuanya benar", puji Neji tapi dengan muka sedikit tersenyum.
"Huh! Ini terlalu mudah, sudah aku mau main", Tenten pun pergi dan meninggalkan Tou-san dan Neji di kamarnya.
"Kerja bagus, Neji. Sekarang aku percaya bahwa kau tidak hanya jenius tapi kau bisa mengawasinya dengan baik. Aku patut berterima kasih padamu", Ryuu pun pergi dan Neji memberi tanda hormat -membungkuk-.

'Sekarang aku harus merawat bayi pintar yang malas', batin Neji dan pergi dari kamar Tenten.

Tapi apa akan seperti itu nasib Neji? Apa Tenten akan berubah? Ya entahlah, hanya waktu yang bisa menjawabnya.

Chapter 1 END

16 September 2015
Story by : VG_iamxie
Pojok curhat : yap, masih awal masih ga jelas muahaha semoga kalian terhibur

XoXo

My Butler [complete]Where stories live. Discover now