Chapter 2 : Conversation Between Tenten & Neji

2.6K 153 4
                                    

"Tenten-hime sudah waktunya anda bangun dan pergi ke sekolah", Neji pun membangunkan Tenten tanpa menyentuhnya.
"Hmm", Tenten masih ngelindur lalu membentuk raut muka seperti kucing. Oh lihat! Manis sekali. Memang dia sedang mimpi apa? Sementara Neji cuma menghela nafas panjang.
"Oh lihat, waktu menunjukan pukul 7.50. Aku lebih baik duluan daripada terlambat di hari pertama", Neji pun pura-pura pergi padahal waktu masih menunjukan pukul 7.00.
"Apa?! Serius nih? Aku harus segera mandi!", Tenten pun langsung bangun dan pergi ke kamar mandi. Ia terburu-buru, menggosok gigi dengan cepat lalu keluar dari kamar mandi dan membereskan buku.
"Apa? Kita harus cepat!"
"Ini masih jam 7.04", kata Neji sambil menunjukan jam tangannya.
"Payah! Berani sekali kamu bohong sama aku! Sudah aku mau melanjutkan mandinya", Tenten pun kembali ke kamar mandi dan melanjutkan aktivitas mandinya dan Neji cuma terdiam tanpa memberi respon.

-skip time-
"Ohayou, kita kedatangan murid baru. Ayo masuk dan perkenalkan namamu", kata Kurenai-sensei, selaku wali kelas 2-2.
"Hinata?! Apa itu kau? Bukannya kamu sakit? Kenapa kau jadi tinggi dan pakai celana?! Apa kau mengecat rambutmu?", teriak salah satu murid yang tak lain adalah Naruto.
"Aku sepupunya. Namaku Hyuuga Neji, salam kenal"
"Baik, duduklah ditempat kosong disana", Kurenai pun memulai pelajaran. Sementara Naruto cuma melonggo melihat Neji.
'Cih, pantas saja aku tidak asing dengan mukanya', batin Tenten.

****************

"Yo!", sapa Naruto pada Neji.
"Hn"
"Hei! Ayolah jangan sama seperti si pantat ayam itu. Masa disapa cuma jawab hn tidak bisakah bilang hai atau yo juga?"
"Aku tidak tahu namamu", kata Neji lalu menatap Naruto.
"Ah iya juga, maaf maaf. Aku Naruto Namikaze, pacar Hinata", kata Naruto sambil nyengir kuda :v
"Oh, aku Neji Hyuuga. Jadi kamu orang yang selalu Hinata ceritakan"
"Apa..apa.. Hinata-chan cerita apa tentang aku?", Naruto sangat kepo :v
"Ya, dia orang yang payah, kadang bodoh, ceroboh, aneh, mesum lalu.."
"Kok Hinata-chan tega ngomong gitu sih", Naruto protes dan berlari ke kelas Hinata. Meninggalkan Neji yang sendirian.
'Tapi kamu orang yang bertanggung jawab kan?', batin Neji yang bertanya-tanya benarkan si Naruto orang yang seperti itu?

"Hah! Lihat, si Hyuuga sedang menyendiri tanpa sekotak bento", kata Tenten yang baru masuk ke kelas.
"Sudah saatnya Tenten-hime makan"
"Jangan panggil dengan embel-embel hime saat sedang di sekolah. Aku cuma anak perempuan biasa tapi berharta banyak karena orang tuaku", kata Tenten lalu duduk dipojok paling belakang. Ia pun memakai earphone-nya dan mendengarkan novel- em maksud saya lagu.
"Akan kuturuti", jawab Neji.

"Wah! Lihat, itu murid barunya. Dia keren ya?"
"Masa? Mana, mana?"
"Kyaa!! Dia keren sekali"
"Kudengar rambutnya panjang dan bikin para cewek iri"
"Katanya dia seperti Sasuke-kun, pendiam dan misterius"
"Aku ga yakin dia cowok tulen"
"Katanya dia homo"
"Kita kan bisa lihat waktu pelajaran olahraga", begitulah yang Neji dengar tentangnya dan dia cuma bisa menahan diri saat terdengar kata cowok tulen dan homo. Yah~ Neji belum menunjukan keahliannya jadi tidak masalah dikata-katai seperti itu. Kalau sudah ditunjukan baru tahu rasa bagi kalian yang menghinanya muahaha [plak]. Sementara itu Tenten pun melepas earphone-nya.

"Kan benar, pasti kalau ada murid baru selalu ada gosip", kata Tenten.
"Ya, dan itu alasan kamu pakai earphone"
"Correct, kau hebat ya bisa baca pikiranku", kata Tenten menyilangkan lengannya.
"Hm"

*****************

"Hah! Cape, kenapa sih harus ada sekolah?", kata Tenten yang baru saja menjatuhkan dirinya di ranjangnya. Ia pun menatap langit-langit kamarnya dan berpikiran kemana-mana tanpa alasan yang jelas.

*KREKK*
"Nee-chan!!", teriak seorang anak kecil.
"Ah! Momo-chan! Kyaa~ kapan kamu sampai?", kata Tenten yang berjalan lalu memeluk anak kecil itu. (Momo Hinamori karakter dari Bleach modelnya begitu, tapi dia ceritanya masih umur 5 tahun bayangin sendiri ya :v)
"Balu campai Tenten-nee, ah iya nee-chan, nii-chan yang belambut panjang ciapa?", tanyanya dengan mata berbinar-binar. Sementara Tenten sedang berpikir jawaban yang tepat
"Dia..dia teman nee-chan, memang kenapa?"
"Dia keyen cekali nee-chan, apa dia punya pacal?", tanya Momo.
"Kamu masih kecil jangan ngomong gitu, dia belum punya sih, tapi kamu boleh kok kalo mau dekat dengannya", kata Tenten sweatdrop dan tertawa renyah.
"Oke Tenten-nee", Momo pun pergi dari kamar Tenten dan mencari Neji. Sementara si Tenten sweatdrop sendiri melihat tingkah sepupunya tersebut. Ia pun bergegas mengganti seragamnya dan pergi mencari Momo. Setelah lama memutari rumahnya yang bisa dibilang besar, ia pun menemukan mereka sedang bercanda di halaman belakang. Tenten ingin keluar, tapi ia bingung bagaimana caranya agar Momo mau meninggalkan mereka berdua sebentar. Hingga akhirnya ia menemukan ide, ia berlari ke dapur dan meminta salah satu koki membuat cookies. Tenten pun kembali, ia membuka pintu kaca besar dan menedekati mereka berdua.

"Momo-chan, Uncle Kuma have some cookies only for you", kata Tenten dengan nada menggoda seorang anak kecil.
"Cungguh? Aku mau! Aku mau! Nanti lagi Neji-nii, bye bye", Momo pun masuk dan menutup pintu halaman belakang.
"Baik, bagaimana si Momo menurutmu?", tanya Tenten yang duduk 90* (derajat/ maap hp xie gaada lambang derajat 😅)
"Dia lucu, manis, berpipi cukup chubby lalu.."
"Semua yang kamu bilang berinti bahwa dia manis, serius menurutmu gimana?"
"Dia lucu dan menyenangkan untuk dijadikan seorang adik. Memang kenapa?", tanya Neji.
"Ga ada apa-apa sih, aku cuma mau tau aja", kata Tenten sambil menatap ke langit. Sementara Neji cuma mengangguk sekali secara pelan.
"Oh iya, katanya kamu jadi butlerku tapi kenapa ga pakai seragam?", tanya Tenten yang baru sadar.
"Ryuu-sama bilang anggap saja aku ini anggota keluarga disini, dia tahu aku memang ditunjukan sebagai butler tapi anak perempuan satu-satunya tidak suka dengan hal seperti itu. Makanya ia mencari seseorang yang bisa menemani putrinya dalam berbagai hal tapi dia menginginkan orang itu keras tapi tidak tempramental, ya mungkin maksudnya dia bisa menerima keadaan putrinya, tegas tapi tidak kaku, bersikap seperti teman tapi tetap sopan. Itu semua yang dikatakan Ryuu-sama saat kami berdua menunggu Tenten-hime turun", jelas Neji.
"Begitukah? Kurasa kamu memang yang paling beda. Mungkin karna kita seumuran jadi aku merasa lebih bebas. Aku tahu kamu baru disini sekitar 1 hari, tapi apa jadinya kalau sudah seminggu ato lebih  ya, Hyuuga?", kata Tenten sedikit licik.
"Ya entahlah", kata Neji masih bersikap santai. Tenten cuma menatapnya heran. Ia pun mendengus kesal dan pergi meninggalkan Neji yang sekarang sendirian. Sementara Neji cuma menghela nafas sambil menyilangkan tangannya.

'Tenten-hime, kamu lebih kekanak-kanakan dari Momo-chan', batin Neji dan ia pun pergi dari halaman belakang dengan angin yang sedikit meniup rambutnya.

End of Chapter 2

6 Oktober 2015
Story by : VG_iamxie
Pojok Curhat : ya ampun omagad maaf kan xie yang updatenya lama, xie lagi UTS hikss 😢 tidak lupa kengadatan jalan cerita yng mau dibuat. Untung aja ini kepikiran makanya selesai muahaha [ketawa nista] oh iya maaf juga kalo jelek aneh garing krenyes krenyes dan sebagainya. Mulai cerita ini xie ga bakal sebaku dengan cerita Neji's Diffrent Side, kan yang itu kata-katanya baku sekali :v xie pegel ngetik EYD yang benar muahaha [ketawa nista (2)] segitu dulu~

XoXo

My Butler [complete]Where stories live. Discover now