Chapter 1

24.8K 1.1K 17
                                    


Ada yang tanya:

Q:Bedanya apa sama versi lama?

A: Versi baru pake prologue dan epilogue. So, nggak ada extra part ya, karena extra part yang harusnya ada, udah digabung sama chapter-chapternya^^

***


Aku menyetir mobil dalam kecepatan rata-rata. Jam masih menunjukkan pukul 7.12 pagi, masih terlalu pagi untuk orang-orang kantoran datang untuk bekerja.

Lain halnya denganku.

Pagi ini seorang pengusaha kelas berat di New York datang secara khusus menemuiku untuk memesan sepasang sepatu untuk ibunya yang berulang tahun. Pertemuan hari ini akan membahas tentang desain sepatu. Memang betul, Zx eLaura milikku adalah produk yang sangat digemari di New York dan dunia dalam kurun waktu 4 tahun terakhir, dan membutuhkan 435 karyawan yang aku pekerjakan.

Awalnya produkku melejit di karenakan sahabatku salah satu bintang Hollywood kenamaan mengenakannya saat datang ke Red Carpet. Dimulai dari sanalah pesanan produkku mulai naik hingga ribuan pasang. Sampai 2 tahun lalu, aku berhasil membangun sebuah industri sepatu yang mengincar masyarakat menengah ke atas.

Dan dari yang aku dengar, orang tua pengusaha yang akan bertemu denganku pagi ini adalah salah satu penyuka sepatuku. Walaupun aku sedikit heran, karena biasanya sepatuku digunakan oleh wanita kisaran 17-40 tahunan.     Jika ibu dari si pengusaha yang menggunakannya, kalian bisa tebak umurnya berapa?

Setelah menempuh perjalanan sekitar 20 menit. Aku sampai di depan gedung Zx eLaura. Gedung berwarna mencolok yang sangat aku kenali 2 tahun terakhir.

Aku memarkirkan mobilku di basement. Sebelum turun aku membubuhi wajahku dengan make up tipis untuk menunjang pekerjaanku. Aku sudah terbiasa tidak berdandan dari rumah dan menggantinya di mobil saja. Setelah aku rasa make up cukup, aku turun dan berjalan menuju lift. Aku memperhatikan sekitar, sepertinya memang aku datang terlalu pagi karena kendaraan disini hanya ada beberapa buah saja.

Elevator yang aku naiki menuju lantai 15. Lantai paling atas gedung ini, tepatnya ruangan yang dikhususkan untukku dan ruang rapat super besar yang biasa aku gunakan.

Pintu elevator terbuka dan menampilkan wajah sekretarisku, Dina. Melihat kehadiranku, dia langsung menyambutku dan membawakan berkas-berkas yang sedari tadi aku bawa di tanganku.

"Kau sudah datang?" tanyaku berbasa-basi .

Dina mengganguk. "Mr. Welmingheld datang sekitar 20 menit lagi, Nona."

Dina adalah keturunan Indonesia asli. Dia adalah wanita berusia 30-an yang dulunya bertetangga denganku di apartemen. Dina sebelum bekerja denganku, dia bekerja sebagai pelayan disebuah pub kecil. Jujur saja, yang membuatku iba, dia menghidupi ayah tiri dan kedua adiknya yang masih bersekolah. Jadilah ketika Zx eLaura dibangun, aku langsung menghubunginya dan mengajaknya bekerja.

Walaupun aku sudah menyuruh Dina untuk tidak bersikap formal padaku, dia dengan keras kepalanya mengatakan tidak. Menurutnya, urusan kantor bersifat profesional, dan aku sebagai atasannya.

"Bawa langsung ke ruang rapat. Aku akan menyusul kalian tepat 20 menit lagi." Kataku sambil berlalu masuk ke dalam ruanganku.

Ruangan yang aku tempati lumayan besar, namun tidak berlebihan. Dihiasi dengan warna-warna cerah dan gaya tatanan interior yang unik. Aku memang menyukai segala sesuatunya yang berwarna dan membuat tidak cepat bosan.

Sesampainya di meja kerja, aku menghidupkan laptop dan mulai menyiapkan bahan rapat hari ini. Tidak banyak yang aku siapkan, hanya beberapa gambar contoh dan katalog-katalog beberapa bulan belakangan untuk referensi.

CEO with Black Stiletto (Stiletto #1)-REPOSTWhere stories live. Discover now