Christmas Eve

84 4 0
                                    

"Jadi Alex... Apa kau sudah melihat ku di internet?" Cody tersenyum jahil ke arah ku.

"Masa bodo! Aku tidak peduli Cody. Please stay away!" Balasku sebal.

"Alex, Kau tidak mengerti juga ya? Kita ini berjodoh."

Aku menggertakan gigi ku. Dan berjalan menjauhi Cody. Dengan sigap Cody menarik tangan ku dan mencium ku. Aku kaget setengah mati. Lalu aku terbangun dari tidur.

Apa apaan ini. Benar benar menjengkel kan, Bisa bisanya dia masuk ke mimpi ku. Di dalam mimpi saja dia berani kurang ajar! Akan ku hajar dia jika di dunia nyata dia seperti itu.

"Alex? Bangun. Mum dan Dad sudah pulang." Kata Ge sambil mengetuk pintu kamar ku.

"Iya! 10 menit lagi aku akan ke bawah."

"Jangan lama lama Alex! Mereka punya berita besar."

Aku mendengar langkah kaki Ge
menjauh. Berita besar apa ini? Aku menghela nafas panjang dan me-reka ulang adegan di mimpi ku. Sial. Sial. Sial. Rasanya seperti nyata.

Aku merindukan Mum dan Dad. Dad seorang Diplomat. Kami sudah pindah 5 kali. Aku lahir di Jepang, Semasa Tk kami menetap di Texas, Sd kami menetap di London, Smp kami menetap di Australia Dan Sekarang kami menetap di LA, Aku tidak ingin pindah. Aku ingin kuliah disini. Aku lelah beradaptasi.

Aku malas mandi. Di luar pasti sudah membeku. Mungkin sudah mencapai 4 derajat, Aku hanya menggosok gigi dan mencuci muka. Aku bergegas turun ke bawah. Entah kenapa, Perasaan ku tidak enak.

Aku berjalan ke arah Dapur dan melihat seorang laki laki pirang sedang duduk membelakangi ku. Aku merasa mual seketika. Aku berdoa dan berkata "Aku harap ini bukan Cody."

"Alexsa! Aku sangat merindukan mu." Mum memeluk ku, Mencium dahi dan ujung hidung ku sehingga membuat ku terkikik geli.

"I miss u too Mum! Senang sekali Mum dan Dad akan berada disini. Di malam dan hari natal!" Kata ku bersemangat.

Dad tersenyum dan berkata "Kau tidak ingin mencium ku?" Aku berjalan ke arah nya dan menciumnya. "Aku merindukan mu Dad!"

"Bagaimana dengan ku Alexsa? Kau tidak merindukan ku?"

Aku menoleh ke arah suara itu dan.....

"Cody!" Pekik ku kaget.

"Iya ini aku." Dia tersenyum jahil.

Ini benar benar memuakan.

"Mum, Dad. Bisa tolong jelaskan apa maksud ini?"

"Tenang lah Alex." Ge mencoba menenangkan ku.

"Mum! Dad! aku menuntut penjelasan yang rasional" Kata ku sebal.

"Sayang, Cody akan bersama kita selama aku menemani Dad bertugas di Wellington. Kau sendiri kan yang bilang tidak mau pindah. Kami sudah berunding dengan Brad dan Angie. Mereka setuju. Dengan adanya Cody disini aku dan Dad akan tenang meninggalkan kalian disini."

Aku benar benar tidak punya pilihan lain. Aku tidak ingin pindah dari LA. Aku tidak ingin jauh dari Tanner. Aku menganguk pasrah. Aku benci berada di dekat Cody. Aku akan menjauh darinya.

***************************

Hari ini Tanner akan mengajak ku kencan. Ini akan menjadi malam natal yang sempurna. Aku tidak butuh kado natal yang lain. Aku sudah mendapat kannya 3 tahun lalu. Dan aku tidak akan pernah bosan dengan ini.

Setengah jam lagi Tanner akan menjemput ku. Aku mengenakan baju musim dingin kesukaan ku. Memoles sedikit muka ku dengan make up natural. Dan Tadaa! Aku sudah siap berangkat.

Back To YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang