Break up

9 2 0
                                    

Aku berjalan ke arah rumah Tanner, Entah kenapa aku ingin pergi kesana. Aku berhenti di sebuah toko bunga dan membeli beberapa tangkai bunga mawar. Aku tahu ini konyol, Karena biasanya laki laki yang memberikan bunga, Bukan wanita.

Aku tiba di halaman rumah Tanner, Banyak orang di depan rumahnya menggunakan pakaian serba hitam. Aku bahkan melihat wali kelas Tanner, Mr. Harold datang dengan wajah muram. Aku bergegas menuju ke dalam. Tubuh ku gemetar melihat peti mayat berada di ruang tengah. Aku memberanikan diri untuk mendekat dan melihat siapa yang meninggal.

Aku menarik nafas panjang dan berusaha tenang, Lalu aku mengintip ke dalam peti mayat tersebut. Aku memperhatikan seorang laki laki yang sangat ku kenal terbujur kaku di dalam peti.

Itu Tanner! Itu Tanner ku! Kado natal ku! Pacar ku! Tanner pergi. Tanner meninggalkan ku, Dia pergi selamanya! Dia tidak bisa meninggalkan ku begitu saja. Tubuh ku melemas seketika, Aku ambruk dan terduduk di lantai. Hunter datang memeluk ku. Aku mencoba untuk tidak menangis, Tetapi aku tidak bisa air mata ku mengalir dengan deras. Aku menangis sejadi jadinya.

"Alexsa, Tenang kan dirimu." Suara Hunter bergetar. Aku tahu dia juga merasa kehilangan, Tetapi aku tidak berada di hari hari terakhirnya. Dia sudah menghilang, Tanner ku sudah pergi. Aku kehilangan dirinya. Aku menekan kedua mata ku agar aku berhenti menangis, Tetapi tetap saja tidak bisa. Aku mengumpulkan semua tenaga ku dan berdiri mendekati peti. Aku mencium Tanner untuk yang terakhir kalinya, Aku menyelipkam mawar merah pada kantong jasnya. Sleep well Tanner, Thanks for the memories gumam ku.

Aku berlari meninggalkan rumah Tanner menuju rumah ku, Aku menangis sejadi jadinya di depan rumah.

"Alexsa".

"Alexsa."

"Alexsa."

Aku merasakaan tubuh ku bergoyang goyang. Aku membuka mata ku dan melihat Cody memasang muka cemasnya.

"Ada apa?" Tanya ku polos.

"Kau menangis saat tidur." Cody pergi meningalkan ku sendiri di kamar. Aku menangis? Aku berdiri dan melihat diri ku di pantulan cermin, Yeah memang mata ku sembab. Ini benar benar mimpi yang mengerikan, Apa Tanner baik baik saja? Aku menggigiti jari ku karena khawatir. Aku yakin dia pasti baik baik saja. Tanner sedang berobat di China. Aku harus yakin, Aku mengirim kan sinyal baik ke otak ku.

"Minum lah Alexsa." Cody memberikan ku segelas air putih, Tenggorokan ku memang terasa sangat kering. Aku meneguknya dengan satu tarikan nafas.

"Kau sudah baikan?" Cody menghempaskan badannya ke kasur, Uh aku canggung berada di dekatnya.

"Hmm yeah, Aku ingin tidur lagi."

Cody menggeser badannya dan menepuk nepuk tempat tidur disebelahnya, Aku menarik tangannya untuk bangun tapi dia malah menarik ku ke dalam pelukannya. Jantung ku berdetak sangat kencang, Muka ku mungkin sudah semerah kepiting rebus.

"Aku akan menemani mu tidur." Cody berbisik di telinga ku dan membuat ku merinding. Tidak, Akal sehat ku harus sadar. Alexsa you such a bitch, Tanner sakit dan kau malah berselingkuh dengan Cody. Aku memaki diri ku sendiri dan melepaskan diri ku dari pelukannya, Cody tampak kecewa lalu bangkit meninggalkan kamar ku.

Maaf kan aku Cody, Aku tidak ingin mencintai mu lagi gumam ku sambil menutup pintu.

Aku menyalahkan laptop ku dan membuka e-mail, Ada e-mail dari Hunter. Oh aku merindukannya, Aku ingin dia ada disini, Dia akan mengajak ku pergi agar aku tidak memikirkan Tanner.. Lebih tepatnya aku menerima ajakannya karena aku tidak ingin berada di dekat Cody. Aku tidak ingin perasaan ku kembali.

From: HunterEHayes@gmail.com

Alexsa,

Aku merindukan mu, Aku harap aku bisa kembali ke LA secepatnya tapi aku rasa tidak. Aku tidak akan berada di LA sampai januari. Cari lah kesenangan lain. Maksud ku, Jangan berada di rumah saat tahun baru! Oke?

Regards,
Hunter manusia tampan

Aku terkikik membaca Pesan dari Hunter, Bisa bisanya dia berkata seperti itu. Hunter tidak akan pulang berarti aku akan menghabiskan sisa liburan ku dengan Cody, Baiklah aku harap aku bisa menahan perasaan ku.

Tok

Tok

Tok

"Alexsa?" Cody membuka pintu kamar ku dan mengendong Leo. Aku tersenyum melihat Leo, Aku berjalan mendekati Leo tetapi Cody membalikan badannya dan berkata

"Aku tidur dengan dia saja, Kau tidak ingin ditemani ku, Aku rasa Leo ingin ditemani." Cody menjulurkan lidahnya dan berjalan kembali ke kamarnya. Aku tersenyum sambil menutup pintu. Aku kembali membuka Laptop ku dan me refresh inbox ku. Nama Tanner muncul di inbox ku. Jam berapa sekarang? Apa dia tidak bisa tidur?

From Tanner.Z@gmail.com

Alexsa Sayang,

Aku sangat merindukan mu. Aku berharap aku bisa secepatnya kembali ke LA untuk kembali bersama mu. Aku sangat mencintai mu, Kau tahu itu kan? Alexsa, Mom telah menghabiskan semua hartanya untuk ku. Kami tidak akan pernah bisa kembali ke LA, Aku tidak ingin menjalani hubungan jarak jauh. Jadi lebih baik kita putus. Kau akan menemukan seseorang yang lebih baik dari ku. Terima kasih untuk semuanya Alexsa. Aku mencintai mu.

With love,
Tanner

Aku merasakan butiran butiran air mata ku jatuh membasahi pipi ku, Temggorokan ku sangat tercekat. Aku menutup laptop dengan kasar dan menangis sesegukan. Aku binggung, Apa yang terjadi? Apa yang salah dengan ku? Kenapa dia memutuskan ku? Pertanyaan ini berkecamuk di dalam benak ku. Aku menghentikan tangis ku dan berjalan ke arah kaca, Melihat diri ku dari pantulan cermin benar benar menyedihkan. Persetan dengan laki laki, Aku cantik! Aku bisa melupakan Tanner dalam waktu 3 bulan! Aku muak merasakan sakit hati. Besok aku akan melakukan perubahan pada penampilan ku.

Aku mengambil kardus kosong dan mulai memasukan semua barang Tanner kesana. Aku mengambil sepatu, baju, mantel, album foto, semua kado natal darinya. Aku merasa jijik. Aku tidak akan membuang barang ini, Maksud ku belum saatnya. Aku menyimpan kardus ini di bawah tempat tidur ku. Dan menamainya "Christmas present"

Aku merebahkan badan ku ke kasur melihat sekeliling kamar ku, Aku benar benar merasa kosong. Bukan hanya di kamar, Tetapi di hati. Hati ku sangat sakit. Tanner mencampakan ku. Air mata ku berjatuhan lagi, Aku merasa hati ku remuk. Dia menerbangkan ku saat malam natal, Tetapi dia juga yang menembak ku sampai jatuh dan hancur lebur. Berkali kali aku mengutuk Tanner dalam hati, Mata ku terasa sangat berat akibat menangis. Aku berjanji tidak akan pernah menangis karena ini, Aku mematikan lampu kamar dan kembali tidur.

HEY HEY HEY!
Karena aku udah lama banget ngga update, sibuk urusan perduniawian ini aku kasih foto Coco yang sekarang makin ganteng ya! Hehehe

Enjoy the part xoxo

Back To YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang