Part 30

4.1K 182 4
                                    

Rey berlari menaiki tangga sekolah nya terburu-buru, telat 10 menit ,kali ini ia beruntung belum ada guru piket yang menjaga , jadi ia dapat masuk dengan leluasa tanpa mendapat hukuman terlebih dahulu. Dan semoga saja keberuntungan kembali berpihak padanya, berharap kelas nya belum ada guru yang masuk untuk mengajar.

Tiba di depan kelas , dengan pelan-pelan Rey membuka pintu kelas, tampak teman-teman nya masih banyak berbicara dan tertawa, Lalu Ia melirik meja di depan kelas.

Membuang nafas lega,belum ada guru yang mengajar. Lalu Rey berjalan menyusuri tempat duduk nya , yaitu di barisan paling belakang. Kelas tampak rusuh sekali,banyak anak-anak yang mengumpul dan berbicara heboh dan sesekali tertawa kencang, seakan yang di bicarakan sangat lucu.

Tak lama setelah Rey duduk, pak Iwan wali kelas nya yang hari ini mendapat jadwal mengajar jam pertama di kelas nya,masuk dan segera meng-absen satu persatu murid nya.

"Carra Delia"

"Hadir pak"

Tepat saat nama Carra di sebut ,Rey memandang tempat cewek itu duduk, bukan, bukan tempat duduk nya yang Ia pandang ,tapi cewek yang duduk di sebelah Carra.

Apa Ia salah lihat?

"Gi, itu Tania bukan yang di sebelah Carra?" Tanya Rey pada Mugi yang duduk di depan nya, memastikan penglihatan nya tak salah.

Mugi mengikuti pandangan Rey, lalu Ia menggangguk "Iya" Jawab nya.

"Serius Lo?" Tanya Rey lagi, tak percaya, karna sudah 3 hari dan kemarin Ia menemani Tania, tapi cewek itu sama sekali tidak memberitahu diri nya ,bahwa Ia akan masuk hari ini.

"Lo liat aja nanti dia di absen, kalau dia ga jawab berarti dia setan" Jawab Mugi asal, lalu kembali menghadap ke depan.

Rey memukul punggung Mugi karna ucapan nya.
Lalu ia mengikuti saran mugi, menunggu sampai nama Tania di sebut, namun sebenarnya Ia memang sudah yakin itu Tania.

"Tania,sudah masuk belum?" Tanya Pak Iwan akhirnya.

"Iya pak saya" Jawab Tania dengan menggacungkan tangan ,menandakan Ia sudah kembali mengikuti kegiatan sekolah. Yang di jawab anggukan oleh pak iwan.

Sedangkan Rey, diam-diam tersenyum senang melihat cewek yang di sayangi nya itu kembali bersekolah.Ia bertekad dalam hati, Ia akan menjaga Tania selama di sekolah. Dan cewek itu tak boleh kembali jatuh sakit, tekad Rey.

"Baiklah, beruntung hari ini masuk semua, karna saya akan membagikan jadwal kita dalam dua minggu ini menjelang Ujian sekolah dan Ujian Nasional, yang menentukan apakah kalian LULUS atau TIDAK LULUS dan kembali mengulang di kelas 12 ini" Ujar Pak Iwan jelas yang di dengar serius oleh murid-murid nya.

"Maka, kalian harus benar-benar berjuang dari sekarang, perbanyak latihan soal, dan kurangi bermain jika kalian ingin lulus, kecuali kalau kalian masih ingin bertemu dengan saya" Tambah Pak Iwan percaya diri ,dan mendapat sorakan dari anak murid nya.

"Sudah, sudah."

Anak-anak pun segera diam tak seperti biasa harus di teriaki dulu baru diam, mengingat sebentar lagi mereka akan menghadapi ujian, maka mereka ingin menghormati guru , agar ulangan mereka di mudahkan oleh yang maha kuasa karna telah berbakti pada guru.Hahaha.

"Aden!"Panggil pak Iwan.

"Tolong bagikan surat pemberitahuan ini, dan bagikan lembar soal ini" Pintah pak Iwan yang langsung di kerjakan oleh Aden si ketua kelas.

Melihat pak Iwan sudah berhenti bicara dan sibuk dengan lembaran-lembaran kertas yang entah apa isi nya itu.
Rey mengeluarkan buku tulis nya dan merobek bagian tengah dan menuliskan sesuatu.

Love Is Not A ToyWhere stories live. Discover now