The Secret Of That Night

3.4K 115 2
                                    


Enjoy this part ^^

Author POV

Besok adalah hari ulang tahun Aline. Alvin sendiri sedang kalang kabut. Ia harus menyiapkan sesuatu yang wow! Ia terus berfikir keras. Ia memasang musik dengan volume tertinggi.
Shinta di kamar sebelah yang sedang membaca novel sangat sangat terganggu dengan musik yang diputar Alvin. Ia mendengus kesal dan menutup novelnya dengan kuat.

Ia membuka pintu kamar Alvin dan langsung menutup telinganya. Ia cepat-cepat mengecilkan volume musik yang sedang diputar Alvin. Ia melihat Alvin sedang menungging di tengah ranjang.

Ia menautkan alisnya.

"Bang! Ngapain lu nungging-nungging gitu?"

Tidak ada jawaban.

Entar mati ? Batin Shinta.

Ia menggerakkan tubuh Alvin sedikit. "Bangg.. Oii ngapain lu begitu."

Tidak ada respon juga.

Aha!

Ia menaiki ranjang Alvin dan melompat-lompat sampai Alvin terjatuh. Alvin melihat Shinta dengan kesal.

"Ihh ganggu aja sih dek! Lagi mikir ini."

Shinta berbaring di ranjang Alvin diikuti oleh Alvin.

"Yaelaah.. Mikir aja mesti nungging gitu gaya lu, Najis gue."

"Ribut sih. Udah sana-sana keluar. Ganggu aja."

"Ihh punya adek bukannya dimanfaatin. Mikirin apaan sih?"

"Aline besok ultah. Lo tau kan dek beberapa hari lagi dia bakal ke London. Lanjutin study-nya. Dan sebelum itu, ya gue pengen lah kasih dia moment yang wow gitu di ultah ke 18 nya."

"Bah! Gitu aja mah kecil. Gampang! Segampang matiin semut. Behh.."

"Halah lu gampang gampang. Apaan coba?"

"Gak gratis.." Shinta menaikturunkan alisnya.

"Tuh i-pod ambil tuh."

"Beneran?!!"

"Iya tapi kasih tau dulu gimana. Awas kalo engga keren, engga wow. Gak mau lagi ah gue nganterin lu ke sekolah pake mobil papa."

"Ih! Gitu mah ancamannya. Gue kan pengen dibilang keren sih dianterin abang kece pake mobil. Cihuy! Lagian, tenang aja deh! Gue tau banget selera Kak Aline. Gue buat nangis dia. Ha-ha-ha."

"Loh? Kok dibuat nangis sih?"

"Nangis bahagia, Bang. Gak keren banget sih lu. Jadi gini rencananya.."

Setelah Alvin dan Shinta berdiskusi, akhirnya Alvin mendapat seluruh rencana yang keren, horror, romantis sekaligus menantang adrenalin!

Alvin langsung menepuk Shinta dengan kuat. "Yaampun dek! Lu adik siapa. Pinter banget. Gak daritadi aja lu masuk."

"Adik lu lah.. Ya gue masuk juga karna gue udah hampir tungkik sama musik lo itu! Udah mana sini i-pod lu. Besok anterin gue sampe kelas ya, Bang."

"Lu kira gue supir apa dek?"

Shinta langsung nyengir dan masuk ke kamarnya.

I-pod baruu.. I-pod baru.. lumayan lumayan! Batin Shinta dalam hati.

"Hallo, Kak?"

"Ada apa Vin?"

"Besok Aline ulangtahun, aku punya rencana buat dia. Tapi butuh bantuan semuanya. Gimana?"

Don't Ever Say GoodbyeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang