10

1.1K 41 0
                                    


“Dan diantara tanda-tanda
kekuasaanNya ialah Dia menciptakan
untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri,
supaya kamu cenderung dan merasa
tenteram kepadanya, dan dijadikanNya
diantaramu rasa kasih dan sayang.
Sesungguhnya pada yang demikian itu
benar-benar terdapat tanda-tanda bagi
kaum yang berpikir” (QS. Ar-Ruum : 21).

Hari ini tepat tanggal 21 september,tenda dan pelaminan tempat duduk pengantin yang sudah terpasang dan tersusun  sangat cantik di  halaman depan rumah difa.
semua anggota keluarga  yang terlibat menjadi panitia pernikahan difa dan alif pada sibuk dengan tugas mereka masing-masing  yang sudah di tentukan dan di sepakati, saat rapat pembentukan panitia sebulan yang lalu.
Akad nikah yang di laksanakan pagi ini jam 09:15 di rumah difa.

Difa POV

Ya allah lancarkanlah acara hari ini sampai selesai, sesungguhnya semua ini atas izin mu ya allah.
Setelah selesai di make up,
Aku duduk di pinggir ranjang sambil terus berdoa agar semuanya lancar mulai dari akad nikah sampai resepsi.
Ku lihat jam dinding sudah pukul 09:05 tinggal 10 menit lagi akad nikah akan di mulai rasanya aku semakin gugup, apakah alif juga merasakan hal yang sama dengan ku saat ini? Mungkin dia lebih gugup dari ku saat ini karna dialah yang akan mengucapkan ijab Qabul nanti.
Rasanya saat ini aku butuh teman untuk berbagi cerita tentang perasaan ku saat ini yang campur aduk kayak gado-gado, ku ambil hp yang ada di dalam laci meja rias dan aku mencoba untuk menghubungi indri namun baru juga mau  menekan tombol, ku lihat pintu kamar yang terbuka dan indri langsung masuk dengan senyum manisnya.
Aku langsung berjalan mendeket ke indri dan langsung memeluknya, rasanya ada banyak air yang akan keluar dari mata ku namun terus ku tahan agar tidak keluar, takutnya make up luntur.

" difa kok sedih? Harusnya senang dong kan ini hari bahagia kamu, apa lagi calon imam mu itu orang yang selama ini selalu ada di dalam doa mu" 

" iya ndri, aku cuman merasa gugup aja dan perasaan yang campur aduk ga menentu"

" udah tenang aja, serahkan semuanya pada allah. Sekarang duduk yuk di kasur pengantin aku capek berdiri  "

" jangan ndri nanti berantakan hahaha bercanda kok ndri.
makasih ndri udah ada di saat aku butuhkan"

" udah biasa aja faa itulah gunanya teman ada di saat susah maupun senang.
eh faa ntar malam jangan lupa sholat 2 raka'at ya sebelum hahahh"

" indriiii, aku aja belum mikir kesana" kulihat indri yang tertawa puas setelah menggoda ku.

"Hahaha ntar kalo udah bagi-bagi pengalaman ya faa hahahah"
Indri yang tertawa puasa dan terus menggoda ku.

" enak aja ga ah, biar rasain aja sendiri kan awal tahun depan nyusul hahaha"
nah sekarang giliran aku yang membalas godaan indri haha.

" yeeee kan gituu"

Pembicaran aku dan indri terhenti karna mama ku yang masuk ke dalam kamar.

" waaaah asik benar ceritanya sampai ketawa menggelikan begitu kalian berdua " mama yang berjalan menghampiri aku dan indri.

" hehe iya tante seru banget sampai-sampai difa yang tadinya mau nangis ga jadi "

" aduhh emang gitu kalo mau nikah pasti gugup dan takut akan terjadi apa-apa tapi tenang aja kita serahkan semuanya pada allah jadi kita hanya menjalankannya saja dengan sebaik-baiknya "

" iyaa ma, difa udah bisa tenang kok sekarang "

" nah bagus kalo begitu sayang, sekarang kamu siap-siap ya karna ijab Qabul akan di mulai nanti setelah ijab Qabul, kamu baru keluar ya sayang duduk di sebelah suami kamu. Oh iya sayang nanti kalo udah selesai pasang cincinya kamu cium tangan suami kamu" 
Aku mendengarkan semua pengarahan mama walaupun sebenarnya aku udah sering liat kakak ku dulu waktu nikah begitu.

" iya mama sayang, makasih banyak mama udah mendidik difa  dan membesarkan difa sampai saat ini"
Aku langsung memeluk mama dan rasanya air hujan yang siap turun di pipi ku sudah tidak tertahan lagi dan lolos turun begitu saja.

" ehh sayang jangan nangis nak, kasian yang make up capek-capek kamu malah buat rusak gitu" mama yang dengan lembut menghapus air mata di pipi ku.

" iyaa mama, maafin difa"

"Yaudah sayang kamu dengar baik-baik ya nanti pas calon imam mu mengucapkan ijab Qabulnya, indri kamu di sini aja ya nak temanin difa nanti kalo udah selesai ijab Qabul kamu ikut tante sama kak zahwa dampingin difa keluar kamar"

" siap tante kalo gitu"

" yaudah tante keluar dulu ya ndri, kamu jagain difa" 

" aman tan"

Mama yang keluar dari kamar meninggalkan aku dan indri, tak berapa lama mama keluar kamar, ku dengar suara papa yang lantang dan kuat di tambah lagi menggunakan pengeras suara.
Dan aku mulai mengenggam tangan indri kuat-kuat.

"Alif ramadhan,  saya nikahkan difa khairunnisa,
anak kandung saya, kepada
engkau, dengan maskawin
berupa emas 50 gram dan alat
shalat, dibayar tunai"

"Saya terima menikah kepada difa khairunnisa, putri kandung bapak, dengan maskawin berupa mas 50gram dan alat shalat di bayar tunai"

" bagaimana para saksi, sah"

"Saah saaah saah saah"

" alhamdulillah"

Setelah selesai mendengar kata sah itu aku langsung mengucap syukur ke pada allah, subhan allah terimakasih untuk kelancaran semuanya, hanya satu kali tarikan nafas saja alif dengan lancar mengucapakannya. Kini status ku telah berganti menjadi seorang istri.
Indri yang di sampingku langsung memelukku.
Sambil berkata.
"
ﺑَﺎﺭَﻙَ ﺍﻟﻠﻪُ ﻟَﻚَ ﻭَﺑَﺎﺭَﻙَ ﻋَﻠَﻴْﻚَ ﻭَﺟَﻤَﻊَ
ﺑَﻴْﻨَﻜُﻤَﺎ ﻓِﻰ ﺧَﻴْﺮٍ
BAAAROKALLOOHU LAKA WA
BAAROKA 'ALAIKA WA JAMA'A
BAINAKUMAA FIII KHOIRIN "

" terimakasih banyak indrii"

" udah faa jangan nangis yaa, kamu jelek kalo nangis hehehe"

" indri kan suka banget gitu di saat-saat sedih"

" udah yuk tu mama kamu sama kak
Zahwa  udah nunggu di depan pintu"

" iya ndri, aku siap ketemu sama dia iya dia imam ku"

" bagus itu baru difa yang ku kenal"

Aku hanya menganggukkan kepala saja sambil berjalan ke luar kamar bersama indri,mama dan kak zahwa yang mengantarku ke tempat ijab Qabul yang baru saja di ucapkan.
Ketika tinggal beberapa langkah lagi sampai, aku semakin gugup untuk dekat dengan dia padahal dia sudah menjadi imam ku.

Aku duduk di samping alif sekarang, setelah selesai tanda tangan di buku nikah dan di berikan surat nikah. Kini saatnya memasang cincin, alif yang pertama memasangkan cincin di jari manis kanan ku, saat dia memasang cincin itu kurasakan betapa halusnya dan lembutnya tangan dia, baru kali ini kurasakan sentuhan yang sangat nyata dan bisa membuatku merasakan nyaman.
Setelah alif selesai memasang cincin di jari manis ku, kini giliran aku yang memasang cincin di jarinya.
Aku begitu gerogi saat memasangkan cincin di jari manis kanannya sehingga dia berbicara dengan sangat pelan kepada ku " jangan gerogi santai aja" seketika mendengar dia berbicara begitu malah membuat ku tambah gerogi tapi walaupun gerogi tetap aja itu cincin sukses masuk di jari manis kanannya.
Setelah selesai tukar cincin kami di foto dulu seperti layaknya model kami berdua di foto, cepret sini cepret sana hahaha.

Selesai acara pagi yaitu ijab Qabul, siangnya langsung di lanjutkan lagi dengan resepsi.
Sekarang aku dan alif duduk di kursi  pelaminan eehh tapi bukan hanya kami berdua aja. Di sebelah kiri dan kanan kami ada mama papa ku dan juga mama papa alif.
Bagaikan raja dan ratu sehari kami berdua bukannya enak tapi capek, dari tadi tegak jika ada tamu undangan yang mau pulang salaman dulu dan duduk sebentar kalo ga ada tamu undangan yang mau pulang.
Alif yang di samping aku hanya senyum sambil berkata lakukan dengan ikhlas, hanya aku balas dengan senyuman aja.

Akhirnya setelah jam lima sore tamu undangan udah pada habis, akupun sudah mau teler di buatnya. Rasanya aku ingin sekali malam ini tidur dengan nyenyak tiada yang mengganggu karna mau istirahat total.












..................
Yeeee akhirnya bisa update juga part 10 ini, sengaja yang part ini cuman difa aja nanti part 11 baru alifnya heheheh.
Maaf ya kalo ada yang salah ketik ataupun salah kata-katanya.

Mengagumi dalam diamWhere stories live. Discover now