0'19 - only three days

15.8K 1.2K 38
                                        

#AliPOV

Tahu rasanya kecewa? Itu yang aku rasakan ketika seluruh keluarga ku menuduh ku bahwa aku menyentuh jalang itu, Silla.

Aku tahu dia sepupu yang sangat Prilly sayang. Bahkan aku tau kebusukannya saat dia mulai mendekati ku dengan cara - cara liciknya. Jelas - jelas aku bersama Gisell, anak Mbak Hana dan Bang Razil di halaman belakang Villa. Lalu darimana asal usulnya aku menyentuh wanita itu?

Tidak logis. Aku tau, mungkin aku memang bukan cucu, atau anak yang baik untuk keluarga ku sendiri. Tapi terkadang mereka harus tau, aku memiliki kebahagian sendiri. Bukan yang selalu mereka pilih - pilih. Aku bukan robot yang bisa mereka atur dengan seenaknya menikahi Wanita jalang itu dan menceraikan atau meninggalkan istriku yang begitu aku sayangi, Prilly Anastasia.

Dia sudah menjadi bagian dari hidupku. Separuh jiwaku. Dia wanita pertama yang bisa membuat seorang Ali Leodorees begitu mencintai sosok wanita.

Jika kalin bertanya, mengapa aku begitu cepat mencintainya tanpa alasan? Ya memang benar. Dari awal sebelum aku menikah dan memperlakukannya kejam.. Aku sudah mencintai istriku. Dari awal sejak dia menangis dalam pelukan ku waktu di pesta itu..

Aku mulai merasa dia wanita yang pantas untukku. Namun karena ego dan gengsi ku yang memang selama ini tak pernah ku buang jauh - jauh membuat istriku harus sakit menerima perlakuanku.

Aku mencium lembut dahi istriku. Dia tampak kelelahan seharian perjalanan dari Puncak sampai Jakarta. Aku dan Prilly memutuskan untuk segera pulang secepatnya untuk menghindari Oma dan keluarga ku. Rasanya aku begitu muak dengan segala hal yang menyangkut dengan Masalah ini.

Wajah istriku tampak damai. Dia tertidur pulas. Andai keluarga ku percaya. Bahwa kamu satu - satunya gadis yang bisa membuat ku membuka hati dan pikiran untuk lebih peduli dengan sekitar.

Semenjak kamu hadir, Pril..

Kamu bagaikan cahaya, kamu menarik tanganku untuk masuk kedalam cahaya terangmu. Kamu menarikku kedalam dunimu yang penuh ceria. Kamu juga mengajarkanku untuk tetap mencintai orang lain tulus tanpa pamrih. Itu mengapa aku begitu mencintaimu.

"Goodnight, baby. Sleep tight. I love you more than you know." Lirihku tepat di sebelah telingannya. Aku tersenyum lalu berjalan keluar dari kamar apartemen kami.

Aku memilih duduk di sofa. Termenung memikirkan bagaimana caranya aku bisa tetap mempertahankan Prilly walau keluarga ku melarang.

Kau bukan pengecut Ali! Kau tak akan membiarkan istri yang kau cintai harus berpisah dengan mu dengan cara konyol.

Pasti ada jalan keluarnya. Ya aku tau. Dalam benakku timbul ide yang membuat ku langsung dengan cepat menghubungi seseorang.

"Halo Do? Bisa ketemu sekarang? Di depan apartement gue, gue tunggu." Aku memencet tombol off lalu segera aku bangkit berdiri meraih jaket kulit coklat ku dan langsung menuju lobby appartement.

Semoga ini berhasil.

*******

#AuthorPOV

"Jadi apa motif lo?"

"Do, gue butuh bantuan lo kali ini." Lirih Ali pelan. Aldo mengangkat kedua bahunya acuh. Ia sempat bingung dengan raut wajah Ali yang tampak begitu kacau juga gusar. Aldo menghela nafasnya.

"Gue sayang sama Prilly, Do." Lirih Ali pelan. Sangat pelan. Aldo sudah mendugannya. Ia tersenyum miring. Lalu menepuk pundak sahabatnya. "Lo udah jatuh cinta sama dia itu dari awal lo ketemu. Gue udah tau, kali." Ujar Aldo. Ali hanya mengangguk.

"Terus?" Tanya Aldo. Ali menunduk. "Gue mau kabur sama Prilly, ke Paris sementara waktu."

Uhuk... Uhuk...

The Wrong WayWhere stories live. Discover now