Prologue

174 24 13
                                    

Pls read A/N di akhir cerita :)

-----------------------


Pak Andy berdiri didepan lapangan sambil memegang kertas yang berisikan nama - nama pemenang lomba 17 Agustus. "Baiklah, pemenang lomba Stand Up Comedy jatuh KEPADA...." ia menatap satu per satu murid yang sudah tak sabar mendengar pengumumannya.

"KEPADA!" nada bassnya ditinggikan satu oktaf.

"Mike Way!!" senyum pak Andy mengembang lebar, suara tepukan tangan menggema diseluruh lapangan. "Yeah, beri selamat kepada Mike - fucking - Way! Kau mau mengatakan sesuatu, Mike?" tanyanya sambil memberikan bingkisan kepada Mike. Mike hanya tersenyum menggelengkan kepala dan langsung meraih bingkisan yang dibalut dengan kertas kado berwarna cokelat muda.

"Baiklah... selanjutnya!" ia menyipitkan mata. "Kali ini adalah lomba makan burito!" Vic langsung merekahkan senyumannya, ia menatap Oliver yang sedang duduk dengan gerombolan gengnya, tatapan Vic seakan menceritakan tentang bagaimana ia mengalahkan Oliver dilomba makan burito tadi. Vic telah maju sebelum namanya dipanggil oleh pak Andy.

Ia maju ke lapangan dan mendekati Pak Andy. "Hey! Apa yang kau lakukan disini? Hidung jumbo." Seluruh mata tertuju pada Vic yang tanpa diundang maju kedepan dengan santainya.

"Hidungku tidak jumbo, pak." Vic menghela nafas. "Aku tahu, pasti aku pemenangnya...." wajahnya datar tanpa ekspresi.

"Yeah, Vic! Kau pasti memenangkannya!!!" teriak Mike - Saudara kandung Victor - sambil bersorak bertepuk tangan mendukung Victor.

"Bapak dengar itu bukan? Sudah pasti aku yang menang." Dengan bangga ia mengatakannya.

"Bagaimana kau tahu?" tanya Pak Andy.

"Karena aku mengalahkan mereka di lomba tadi. Pertanyaan macam apa ini?" Vic heran. para siswa hanya memperhatikan mereka dengan aneh, sebagian murid mengobrol dan bercanda dengan temannya.

"Baiklah, ini... ambil bingkisanmu, cepat pergi sana. Dasar, Hidung jumbo." ucap Pak Andy mengusirnya. Vic hanya melirik kearah Oliver yang lumayan kesal, tapi Oliver yakin, lomba selanjutnya, pasti dia menang. Pikirnya dalam hati.

"Baiklah... mari kita lanjutkan saja. Ehm... ehmmm." Pak Andy berdehem membenarkan dan melancarkan suaranya dengan halus. "Kali ini adalah lomba menari, dan bernyanyi! Awalnya juri agak sedikit bingung tentang pemilihan juara pertama, karena skor mereka sama... tapi, Mrs. Taylor Momsen dan Mr. Marilyn Manson mempertimbangkannya bersama. Akhirnya, mereka mendapatkan satu nama, yaitu...."

"Tim Cheerleaders Avril Lavigne!" Pak Andy menunjuk Avril dengan reflek. Seluruh anggota tim Avril bersorak dan melompat bersama.

------------------------

"Baiklah, sekarang tinggal lomba terakhir... yaitu, Growl dan Scream terpanjang! RAHHHHHHHHHHHH!!!!!" teriak Pak Andy menamahkan sedikit False Scream di akhir kalimatnya dengan sangat halus dan sempurna.

"Pemenangnya adalah...." ia menarik nafas panjang. "OWLLLIVAAAHH FOOOCKIN SIKES!!!!!" Pak Andy mengeluarkan kebolehannya melakukan Growl untuk memanggil nama Oliver, walaupun terdengar sedikit tidak jelas. Tapi, para murid langsung berteriak bersorak mendengar Pak Andy.

"What the...." Vic tak mau menyelesaikan kalimatnya, ia melirik Kellin dan mengajaknya berbicara dibelakang. "Yo, Kellin. C'mre." Ajak Victor.

"Yeah... it's about Oliver. Right." Kellin melipat kedua tangannya. "Bagaimana bisa dia memenangkannya, seharusnya aku, atau kau." Dia memutar bola mata.

"Kita harus membalasnya...." Vic tersenyum sinis pada Kellin, dan Kellin ikut tersenyum penasaran akan ide Vic. "Aku punya rencana, seperti ini...." Vic berbisik ditelinga Kellin dengan pelan. Tanpa sadar, dibalik tempat mereka berbicara ada Danny - Ketua geng Asking Danny - Danny telah mendengar semuanya, dan tak terima ada permusuhan di dalam daerah kekuasaannya, dia sangat menunjung tinggi rasa kedamaian. Danny mengepalkan tangannya, ia menyipitkan matanya. Ia menjauh dari Vic dan Kellin, lalu memberitahukan semua rencana - rencana Vic ke Mr. Austin Carlile - sang kepala sekolah - dengan sangat cepat.

"Apa?! Ini tidak bisa dibiarkan. Danny, terima kasih telah memberitahu." Ucap Mr. Austim. Ia langsung merogoh kantung celanannya dan meraih hanphone nokia senter miliknya yang tahan banting.

"Pak Andy... segera batalkan seluruh lomba! Dan hentikan seluruh lomba yang akan datang!"

"Tapi, pak - "

"Sudah, lakukan saja!"

--------------------------------------

Pak Andy langsung menutup sambungan telepon dengan lesu. "Baiklah... sesuai perintah bapak kepala sekolah kita Mr. Austin Carlile... lomba selanjutnya, akan dibataklan! Saya ulangi lagi di - ba - tal - kan." Ia menutup mikrofonnya dan menjauh dari lapangan. Tampak beberapa wajah kecewa diantara wajah murid - murid. Tak terkecuali Vic dan Kellin. Rencana mereka gagal total untuk menyabotase Oliver, dendam mereka belum terbalas dan masih terkubur dalam hati.

"WTF!" ucap Kellin mengernyitkan dahinya. Vic hanya menatap Kellin lalu tersenyum, diciumnya pipi Kellin dengan lembut. Kellin menenangkan dirinya dan kembali ke kelas, karena murid sudah bubar. Dalam hati mereka masih ada sesuatu hal yang ingin mereka selesaikan dengan Oliver, cepat atau lambat. Mereka sedang menyusun rencana baru, untuk Oliver.

------------------------

A/N Halo readers yang luar binasa, makasih udah ngebaca, gue ngehargain kalian yang udah nyempetin buat baca, comment dan vote. Mwh. Ceritanya jangan terlalu diseriusin ya :3 jangan ada permusuhan diantara fangirl disini :3 terus baca kelanjutannya yaa, wohoho.

btw ini bukan update tapi versi editannya:)

Love. Ciki.

Btw, ciki itu singkatan dari Cellina sama Niki. Bhay.







Black ParadeWhere stories live. Discover now