2

288 17 1
                                    

Entah sudah berapa lama aku telah memikirkan Cloud.Ternyata walaupun beberapa tahun kita tidak bertemu dia tetap mengingatku walaupun aku sempat tak mengingatnya.Ingatanku memang terbilang kurang bagus dan untungnya Cloud memberikan kode yang membuat aku kembali ingat dengan dirinya.Entah ini jodoh atau hanya kebetulan belaka karena pada akhirnya aku bisa bertemu dengannya kembali setelah sekian lama kami tidak bertemu.

Tak tahumengapa hatiku kembali berdegup dengan ritme yang tak biasa seperti awal dia memanggil namaku untuk pertama kalinya.Apakah ini cinta atau hanya perasaan sesaat saja?Apakah ini hanya euforia karena aku telah lama tak jumpa dengannya?Apakah ini efek lama yang akan terjadi lagi?Atau ini hanya karna perasaan sakit yang sudah diberikan Dio terhadapku dan aku beranggapan Malaikat telah mengirim Cloud untuk menjadi pengganti Dio?

Oh Tuhan, jangan.Jangan biarkan aku terseret ke dalam perasaan yang masih abu-abu ini.Perasaan yang belum aku pahami apakah aku benar mencintainya atau hanya perasaan sesaat.

Akhir minggu ini Cloud mengajakku untuk jalan-jalan, bisa di bilang ini... ngedate? No, no, ini hanyajalan-jalan biasa, iya ini jalan-jalan perdanaku bersamanya. Mengingat ajakannya kemaren membuat pipiku kembali memanas, aku bahkan ingat jelas bagaimana ekspresinya saat mengajakku untuk jalan-jalan.

"Nie, akhir minggu ini...Bisakah kamu luangkan sedikit waktumu untuk berjalan-jalan... denganku?" Dia berbicara dengan tangan yang sibuk menggaruk tengkuk dan pipinya yang bersemu merah secara bergantian.

"Bisa kok, lagi pula aku sedang memiliki banyak waktu kosong untuk pergi kemana pun yang kamu mau.Lho kenapa wajahmu memerah seperti itu?"

Aku terkekeh kecil melihat wajahnya yang semakin memerah dan matanya yang tak berani menatap langsung mataku, dia benar-benar sangat manis jika salah tingkah seperti ini.Banyak sekali perubahan dari dalam dirinya, salah satunya dulu ia benar-benar menjadi lelaki yang paling menyebalkan namun lihatlah sekarang, dia benar-benar berubah menjadi lelaki tampan dan manis.

"Ee..eee.. tidak pa-pa kok," elaknya dengan gelagapan.

Aku tersenyum hangat melihat tingkah lakunya yang mengemaskan itu."Ya sudah jadi mau kemana kita?"Tanyaku mengalihkan pembicaraan.

Aku senang sih sebenarnya melihat tingkah Cloud yang menggemaskan ini namun diliat-liat kasihan juga, apalagi dia sudah berkeringat seperti itu.

"Ayo ikut aku," ajak Cloud mengambil telapak tangan kananku untuk digenggam lalu membawaku pergi mengikuti setiap langkahnya.

*

Cloud ternyata membawaku ke sebuah Taman Bermain yang letaknya ada di pusat kota. Entah sudah berapa lama aku tidak datang kesini dan pada akhirnya sekarang aku berdiri di taman ini bersama dengan orang yang aku sayang. Ya, aku sayang dengan Cloud, dari dulu sampai sekarang.

Satu hari full kami habiskan untuk bermain bersama di taman ini. Aku paling senang saat aku duduk di ayunan dengan Cloud yang mendorongnya dari belakang, aku bisa berteriak sesuka hati dan tertawa selepas mungkin, melepaskan semua masalah-masalah yang telah aku alami akhir-akhir ini terutama masalah bersama Dio yang telah menyakitiku. Aku sudah melupakan Dio dan penghianatannya semenjak ada Cloud yang selalu ada disampingku.Namun aku tegaskan bahwa Cloud bukanlah pelampiasan bagiku.Aku menyayangi Cloud dan aku nyaman bersamanya seperti dulu.

"Udah malem nih, capek tidak Nie?" tanyanya.

"Pulang saja yuk!Nanti kamu masuk angin lagi,ayo aku antar," sambungnya yang aku balas dengan anggukan.

Sejujurnya aku belum puas bermain bersama Cloud dan tak rela untuk mengakhiri kesenangan ini sekarang juga namun benar kata Cloud kalau saat ini hari sudah semakin malam apalagi cuacanya yang makin lama makin dingin, bisa-bisa Cloud akan kesusahan jika aku pingsan disini.

I'm Sorry To Forget YouWhere stories live. Discover now