Part 2 - Keajaiban

41.8K 2.3K 56
                                    


Bab 2 – Keajaiban

Jam dinding di kamar Rachel menunjukan pukul 00.01. Dengan penuh semangat Rachel yang sedari tadi menahan rasa kantuknya, bangkit dari tempat tidur. Sesekali ia menguap dan mengucek-ngucek matanya saat berjalan menuju meja belajar untuk mengambil laptop, kemudian membawa ketempat tidur lalu menyalakannya.

Rachel membuka situs website, tangannya lumayan bergetar sangking groginya, bibirnya terus komat-kamit membaca doa, sedangkan matanya fokus mencari nama Rachel Angelica.

"Yippy!!" Teriak Rachel nyaring, ia tak sadar jika suaranya itu bisa membangunkan orang-orang satu komplek.

Nama Rachel Angelica terdaftar dalam siswa siswi yang lolos masuk SMA Negeri 3 Bandung dan ia ada dalam urutan 144. Rachel mengatur nafasnya pelan-pelan, karena sangking senangnya ia lupa menarik nafasnya dalam beberapa detik, untung saja tidak sampe mati? Kalo mati, tamat sudah ceritanya. Setelah merasa tenang, ia mendekatkan wajahnya kelayar laptop lalu menciuminya berkali-kali.

Rachel menghempaskan badannya ke kasur, "Rezky!! Im coming!!!" Ucap Rachel sambil meremas guling yang kini ia peluk.

Mungkin ini yang disebut sindrom Cinta??

Besok, Rachel akan memberikan kabar gembira ini pada kedua orang tuanya. Rasanya ingin sekali sekarang juga Rachel berlari dan memeluk papah dan mamahnya sangking senangnya, jam bergerak sangat lambat bagi Rachel, ia benar-benar sudah tak sabar!

***

Rachel keluar dari dalam kamarnya sambil berlari kecil menuju ruang keluarga.
"Mamah!! Papah!!" Teriak Rachel menghampiri Roni dan Sita orang tuanya yang sedang berkumpul diruang keluarga sambil menonton tv. "Aku keterima di SMA 3" jelasnya girang sambil melompat-lompat seperti anak kecil.

Sita dan Roni langsung mengalihkan pandangan kearah Rachel yang masih melonjak kegirangan. "Serius?" Tanya kedua orang tuanya kompak. Pertanyaan mereka seolah-olah tak percaya bahwa putrinya ini bisa lolos SMA favorit.

Rachel mengerucutkan bibirnya, "Ya elah ... gak percaya banget kalo anaknya pinter!!" Gerutunya, lalu duduk diantara mamah dan papahnya.

Roni mengusap lembut kepala Rachel, "Selamat ya sayang ..." ucapnya bangga, dibalas senyuman dari bibir mungil Rachel.

Mata Rachel kini berpindah pada layar televisi, ia mengerutkan keningnya melihat acara yang sedang berlangsung. "Ini nonton apaan sih?" Tanya Rachel seraya mengambil remote tv dan memindahkan channelnya.

"KAKAK!! Jangan dipindahin!!" Teriak Calista, adik Rachel yang duduk dibawah karpet yang penuh buku pelajaran.

"Kamu nonton apa coba ini? Cinta-cintaan!! Bisa dewasa sebelum waktunya!" Oceh Rachel seperti mamah Dedeh, menggetok kepala Calista dengan remote.

Calista mengusap kepalanya, berusaha mengambil remote tv yang dipegang oleh Rachel, namun tangan kakaknya satu ini sangat lincah untuk dilawan Calista.

Akhirnya mamah mencubit lengan Rachel, hingga ia mengaduh kesakitan.
"Jangan gangguin adeknya!" Ucap Mamah sambil melotot menatap Rachel.
Calista merasa menang, menjulurkan lidahnya pada Rachel.

Rachel mendecak kesal, mengerucutkan bibirnya sambil bangkit dari sofa.
Namun karena keusilannya belum sepenuhnya tersalurkan, ia melirik kembali pada Calista yang sedang asik bernyanyi,

"Oh masih adakah cinta yang abadi ..."

Dengan gerakan yang sangat cepat, Rachel kembali menggetok kepala adiknya dan berlari menjauh dari Calista, hingga yang terdengar hanya teriakan Calista.

"MAMAHHHHHHHHH!!!!"

***

Krrekk ...

Pintu kamar Rachel dibuka dan Dodit kakak Rachel yang ngeloyor masuk, mengganggu adiknya yang asik menatap layar hp. "Woyyy!!" Ucap Dodit mengagetkan Rachel yang sedang asik memainkan ponsel sambil tidur-tiduran, membuat ponsel Rachel jatuh tepat kehidungnya.

"Aduuhh... sialan!! Sakit banget idung gue!!" Desah Rachel mengusap hidung merahnya. "Abang!!! Jadi ke love kan fotonya!!! Kampret emang!!" Teriak Rachel menjabak rambut Dodit.

Dodit berteriak kesakitan berusaha melepaskan tangan Rachel dari jambul andalannya. "Adik durhaka!! Jangan jambul gue!! Sialan, tenaga loe kuli amat!!" Ucap Dodit berteriak.

Rachel melepaskan tangannya dan tertawa licik "Lagian masuk kamar adeknya gak pake permisi dulu!!" Dengus Rachel sebal, ia merubah posisinya duduk dengan bantal mengganjal punggungnya.

"De ... Abang pinjem hp dong bentar ..." rayu Dodit sambil memijit kaki Rachel.

"Sebelahnya Bang, kalo mijitin jangan setengah-setengah!" Oceh Rachel menunjuk kaki sebelah kanan, Dodit memicingkan mata, memijit kaki Rachel dengan tenaga ekstra sehingga ia mulai kesakitan "Woyy sakit!! Kampret!!" Teriak Rachel menyingkirkan tangan Dodit dari kakinya.

"Pinjem hp bentar ... gue mau nelpon Sarah nih" rayu Dodit mencolek dagu Rachel.

"Ya ampun Bang ... kemaren Hilda, Zahra sekarang Sarah? Tobat Bang!! Tampang loe gak pantes jadi playboy!!" Ejek Rachel.

Dodit menjitak kepala Rachel dan merebut hp ditangannya "Bacot ahh!! Gue pinjem bentar" sambil berlari keluar dari kamar Rachel.

"Dodit sarap!!!!" Teriak Rachel kesal.

***

Secret AdmirerWhere stories live. Discover now