Pertarungan yang dinanti

1.6K 130 18
                                    

Kini ketua Majijo sedang duduk di bangku kebesarannya sambil memegang keningnya. Dihadapannya, pasangan Mickey-Minnie tengah berdiri sambil menunduk hormat dengan wajah sendu.

"Maafkan kami, Kak." Ucap keduanya bersamaan.

Melody menghela nafasnya, "angkat kepala kalian."

Setelah saling pandang, Beby dan Shania mengangkat kepalanya pelan-pelan.

"Pulanglah dan bersihkan luka kalian. Waktu kita udah gak banyak."

Beby dan Shania kembali saling pandang lalu kembali menunduk hormat sebelum pergi dari sana.

Sementara Melody...

Menatap lurus ke arah kursi Kinal yang kosong.

"Nal, kamu kemana?" Tanyanya lirih.

Gadis yang merupakan Wakil Ketua Majijo itu sedang duduk bersila di atas sebuah matras. Ia memejamkan matanya seperti sedang bertapa.

Kinal sedang berada di hall utama sekolah mereka. Seorang diri. Disekelilingnya hanya terdapat berbagai macam peralatan olahraga, seperti samsak untuk tinju, pagar buatan untuk pemain sepakbola latihan tembakan bebas, dan sebagainya.

Dan di depannya, terdapat sebuah amplop bertuliskan 'To: Elaine' dan terdapat cap Yabakune tertempel disana.

Perlahan, Kinal membuka kedua matanya, mengambil amplop itu dan membukanya.

Ada 2 buah lembar kertas, pada kertas itu berisi kata-kata yang ditunjukan memang untuk Elaine. Namun, pada lembar kedua...

"Aku sudah duga, pasti kamu juga buat surat untuk aku... Ve..."

Kinal mulai membaca perlahan surat untuknya itu...

Dear my Kinal.

Kau pasti sudah tau apa arti surat ini, kan? Tak perlu basa-basi. Aku menunggumu di Yabakune, pulang sekolah.

Besok.

Sendirian.

Aku tak akan membiarkan siapapun menyentuh dirimu terlebih dahulu, termasuk anak baru itu.

Tertanda, Ketua Yabakune.
Jessica.

Kinal melipat kembali surat itu, memasukkannya kembali ke dalam amplopnya dan menaruhnya di kantung bagian dalam jaketnya.

Kinal lalu berdiri menghadap orang-orangan untuk latihan menembak dan...

BUGH!!

~~~

Hari berganti, di dalam sebuah ruang kelas beberapa orang sedang...

"Cheers!!" Teriak mereka sambil mengangkat gelas yang dipegang mereka masing-masing.

Gelas berisi susu atau kopi itu lalu diminum oleh mereka masing-masing.

"Seger banget!" Ucap seseorang dengan mulut belepotan susu.

"Ih, Sisil jorok, ih." Ucap gadis bermata sayu disampingnya.

"Kak Sisil, sebenernya kita merayakan apa, sih?"

Sisil menoleh pada kedua adik kelasnya yang menggunakan pakaian lolita ciri khas mereka.

"Aduh Rachel, tentu aja kita merayakan kemenangan Elaine atas Rapappa. Ya, walau belum lawan Kak Kinal sama Kak Melody, sih. Iya gak, Len?"

Elaine yang sedari tadi duduk di bangku Nabilah dalam diamnya menoleh.

"Bukan aku yang memenangkannya. Tapi, Gracia."

Majisuka Gakuen (JKT48)Where stories live. Discover now