Sekar-Raikal 17

3.5K 356 16
                                    


Salam Jumat berkah semuanya.

Mau weekend nih, aku update dulu ya. Biar gak berasa ada utang sama semuanya.

Btw, weekend ini teman-teman ada kegiatan apa? Hahhaha #kepo

Maaf kalau rada flat ya....

>>>>>>>>>

Sekar tahu dia melakukan kesalahan. Membiarkan Erick menahan dirinya begitu lama di rumah sakit, padahal jelas Sekar sudah mengatakan kalau dia tidak bisa pulanag lewat dari jam 5 sore. Nyatanya sampai jam 8 malam ini Sekar masih di rumah sakit dan itu jelas membuat Rai akan marah padanya. Sekar tahu dia terlalu mudah mengalah pada Ercik, kebiasaannya saat laki-laki itu meminta sesuatu saat di Manado.

Ya, jelas Rai marah dengan sikap plin plan dirinya. Sekar melirik laki-laki yang masih terdiam di sampingnya tengah sibuk mengemudi. Sekar sudah meminta maaf dan menjelaskan selama perjalanan menuju parkiran rumah sakit. Tapi kekasihnya itu masih diam hingga saat ini, ketika mobil Raikal sudah berhenti di depan rumahnya.

"Aku gak mampir." Ujar Rai membuat Sekar kembali terdiam. Sekar mengurungkan niatnya turun dari mobil dan memilih untuk menghadapi kemarahan Rai dari pada didiamkan seperti tadi.

"Aku minta maaf Rai, aku.."

"Masuk Sekar. Aku udah dengar semua penjelasan kamu." Sekar terdiam ketika kalimatnya di potong begitu saja. Sekar menghela nafas panjang. Lagi, Sekar hanya bisa mengalah. Dia bisa apa jika Raikal sama sekali tidak mau menanggapinya, dia bisa apa jika Raikal memang kecewa padanya.

Sekar membuka pintu mobil Raikal, melirik laki-lakinya sekilas kembali menghela nafas panjang. Raikal mendengus kesal. Dia kesal pada dirinya sendiri yang tidak bisa menerima alasan Sekar, dia kesal pada Sekar karena wanitanya masih saja tidak bisa menolak setiap permintaan laki-laki itu. Raikal akhirnya memilih ikut turun membuat Sekar menatap Raikal kaget.

"Aku.." baru saja Raikal akan bersuara Sekar sudah menubruk dirinya, memeluk tubuh Raikal erat. Raikal tertegun tapi tetap membalas pelukan wanitnya.

"Kamu boleh marah sama aku, kamu boleh bentak aku kayak apapun. Aku gak masalah. Tapi tolong jangan usir aku kayak tadi, Rai." Ujar Sekar dari balik dada Raikal. Raikal menghela nafas panjang lalu membalas pelukan Sekar.

"Aku gak ngusir kamu, Sekar. Aku gak mau kemarahan aku justru membuat aku terlihat seperti pacar posesif." Sekar melepaskan pelukannya menatap wajah tampan Raikal. Raikal mendengus lagi saat mata bulat Sekar menatapnya lekat.

"Jangan liatin aku kayak gitu." Tegur Raikal kembali membenamkan wajah Sekar di dadanya membuat Sekar terkekeh kecil.

"Aku minta maaf Rai." Lirih Sekar lagi melepaskan pelukannya dari Raikal dan menatap Raikal lama.

"Iya. Lupakan soal ini. Lain kali kalau kamu mau ke rumah sakit jenguk dia, aku temenin."

"Meskipun kamu lagi sibuk kerja?

"Meskipun aku lagi sibuk kerja."

"Ada meeting penting sama klien?"

"Meskipun ada meeting penting sama klien."

"Meskipun.."

"Sekar!" tegur Raikal lagi ketika wanitanya itu terus menguji kesabarannya membuat Sekar tertawa kecil lalu mengulurkan tangannya menyentuh dimple kecil Raikal.

"Ehem.." Raikal dan Sekar tersentak kaget saat mendengar dehaman itu. Sekar meringis lalu membalikkan tubuhnya tepat saat Raikal menyapa ayahnya.

"Selamat malam, Oom."

#2 IF YOU...(RAIKAL-SEKAR) (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang