Hari ini adalah hari ulang tahun Andin. 25-Nov. Sekarang usianya genap 21 tahun. Andin ingin cepat-cepat wisuda agar Andin bisa pergi dari sini.
Andin terbangun dari tidurnya karena suara ponselnya yang terus berbunyi. Diliriknya jam yang berada dikamarnya. 00.03. Baru setengaah jam Andin tertidur, dan ia sudah terbangun lagi. Andin mengambil ponselnya diatas nakas.
10 Panggilan tidak terjawab,
1 Pesan belum dibaca. Dan semuanya dari orang yang sama. Orang yang ingin dilupakannya. Dibukanya pesan tersebut.From: +6282236XXXX
Happy Birthday Andin Pingkiya Alasta. Semoga diberkahi umurnya, sehat selalu. Makin cantik, Makin cerewet, dan Makin tinggi. Aku juga mau minta maaf sama kamu Ndin. Aku gak tau salah Aku apa sama kamu. Sampai kamu menjauhiku. Tolong bicara yang jelas Ndin. Aku gak mau jauh dari kamu Andin Pingkiya Alasta. :* :*
Air mata Andin turun perlahan-lahan. Kenapa Nathan tidak peka?. Nathan masih bertanya kenapa Andin menjauhinya. Haruskah Andin yang menjelaskan padanya?.
Andin menyimpan pesan tersebut menjadi Draft. Bukannya apa-apa. Sebentar lagi Andin akan pergi dari sini. Andin ingin menjadikannya kenangan. Kenangan. Labil sekali diri Andin, Andin membenci Nathan tapi masih menyimpan semua tentang Nathan. Bahkan foto-foto mereka masih tersusun rapi digalery Andin. Andin memang membencinya, tapi Andin juga mencintainya.
Andin turun dari atas kasur, dan berjalan kearah kamar mandi. Mengambil air wudhu. Kebiasaan Andin disaat dirinya sedang berulang tahun. Pasti beristikharah. Bila ada masalah yang melandanya Andin juga beristikharah pada Allah. Agar dimudahkan jalannya. Dan untuk keputusannya yang akan pergi itu pun menjadikannya untuk melakukan istikharah walaupun Andin baru tertidur setengah jam.
Satu jam berlalu. Andin kembali mengambil ponselnya yang sedari tadi bergetar menandakan bahwa ada pesan masuk. Andin mendapat banyak ucapan Selamat Ulang Tahun dari kedua sahabatnya dan teman-temannya yang lain. Dari teman kuliah, teman SMP, bahkan teman SDnya. Ada juga nomor yang tidak dikenal. Andin hanya membalas sebagian karena Andin sudah mengantuk. Andinpun men-silentkan ponselnya dan menarik selimut sampai dada dan Selamat Malam.
°°°°°°°°°°°°°°°°
"Happy Birthday Andin. Happy Birthday Happy Birthday Happy Birthday Andin" Andin terbangun dari tidurnya karena mendengar beberapa orang bernyanyi.-Siapa sih, kurang kerjaan banget nyanyi pake toak segala masih pagi lagi- ucap Andin dalam hati.
Dengan berat hati Andin membuka matanya. Dan,, Oh ternyata keluarga Andinlah yang bernyanyi tadi.
"Hei.. Wake Up Mbak" Andin mengangguk. Lalu bangkit dari tidurnya dan duduk diatas kasurnya. Andin masih bingung kapan orang tuanya kembali.
"Selamat ulang tahun ya sayang" ucap Mama Andin seraya memeluknya. "Udah tua jangan kaya bocah lagi oke" ucap Mama Andin. Sedangkan Papa dan Dhika hanya terkekeh.
"Selamat ulang tahun Mbak. Duh anak Papa udah gede'" ucap Papa Andin dan memeluknya juga "Mau kado apa nih Mbak?" tanya Papanya. Andin sudah memikirkan dari tiga hari yang lalu, untuk meminta kado dari Papanya dan Andin yakin Papanya akan mengabulkannya.
"Heh Selamat Ulang tahun. Jangan kayak bocah, berfikir dewasa lagi Dek. Masa masalah kayak begitu bapernya berhari-hari!!" Kali ini Dhika yang berbicara dan memeluknya (juga).
"Yee.. kayak situ gak pernah kayak sini aja" balas Andin, lalu tersenyum "Terimakasih Pa, Ma, untuk kadonya Andin mau izin sama Papa Mama setelah Andin wisuda nanti Andin mau pergi ke Singapore. Boleh yah Ma, Pa" pinta Andin dengan muka melas.
Andin tau ucapannya barusan pasti membuat kedua orang tuanya terkejut kecuali Dhika. Dia sudah fine-fine aja.
"Mbak mau tinggal sama siapa disana, sendiri?" tanya Papa Andin. Andin mengangguk.
"Iya Pa. Andin disana kerja kok Pa, bukan macam-macam" kata Andin. Papa menghela nafasnya. Andin tau, pasti berat bagi Papa akan keputusannya ini.
"Mbak singapur itu jauh lo. Kalo kamu kengen sama Papa Mama gimana?" Kali Ini Mama Andin yang berbicara.
"Ma sekarang jaman udah canggih. Tinggal Video Call, Skype dan banyak lah Ma, jadi Mama gak perlu khawatir" ucapan Andin.
"Uang kamu udah cukup Mbak buat hidup disana?" Kayaknya perasaan Papa udah mulai goyah nih.
"Tabungan Andin sih udah cukup, tapi untuk biaya KKN dan Wisuda nanti pasti bakal terkikis" ucap Andin.
"Kamu mau tinggal di Apartement atau tinggal sama O'om kamu?"
"Apartement aja Pa, yang kecil yang cuma satu kamar. Kalo tinggal sama Om Topik Andin segen Pa" kilah Andin. Biar bagaimana pun lebih enak tinggal di Apartement atau kost dari pada tinggal tempat saudara. Itu pasti, karna sudah banyak buktinya.(Curhat Thor).
"Yauda kalo itu mau Kamu. Nanti Papa bantu beli apartemennya ya Mbak." Akhirrnyaaaa...
'Big Thanks Pa'
°°°°°°°°°°°°°°°°°
Ultahnya Asta sama Al itu disamain. 25-Nov. Gak papalah biar sinkron gitu..
Al
KAMU SEDANG MEMBACA
PELAMPIASAN
Teen Fiction"Dia, dia hanya pelampiasanku" Nathan Avriansyah Anggara. "Terimakasih, telah hadir untuk waktu beberapa bulanmu, dan terimakasih Telah menjadikanku pelampiasan Than" Andin Pingkiya Alasta.