9. The Beginning of Her Past 1 (B)

3.8K 222 0
                                    

Aurelly POV

Saat aku terbangun, kepalaku pusing sekali. "Aku ada dimana?"

Aku melihat sekelilingku. Sepertinya aku tak pernah memasuki kamar ini di kastil Ray.

Atau...

Ah ya! Aku baru ingat jika tadi aku ada di taman bersama para fighter lalu...

Lalu...

Ada yang menculikku!

Kulihat laki-laki yang duduk disamping ranjang yang aku tiduri.

Oh God! Tunggu ranjang?!

Tanpa berfikir 2kali langsung saja aku menengok kedalam selimut yang membungkus tubuhku.

Ahhh syukurlah. Semua pakaianku masih lengkap dan aku tanpa segorespun.

"Kau sudah bangun, Sayang? Qey?"

Lantas aku menengok kearah wajahnya. Aku terdiam membisu. Menatap wajahnya. Matanya. Mata itu sejak dulu tidak pernah berubah.

Mata yang selalu menatapku penuh cinta, kelembutan, dan kasih sayang. Sampai saat ini pun mata itu masih sama menatapku seperti dulu.

Jadi, kali ini bukan mimpi?

Dia?

Dia??!

Laki-laki itu?

Laki-laki yang meninggalkanku dengan sejuta harapan indah kedepannya, yang sudah selama 4tahun belakang ini dia meninggalkanku.

Tanpa perasaan.

Sungguh aku tak mampu membencinya. Tapi, aku tak juga mencintainya. Rasa ini telah hilang seiring berjalannya waktu.

"Kau tahu? Aku bukan laki-laki bejat yang meniduri wanita yang tertidur karena bius. Aku bukan orang seperti itu kan, Qey?"

Tanyanya dengan nama sayang itu kepadaku. Qey. Begitulah ia memanggil ku.

"Re--- Reval?"

"Ya ini lah aku."

"Kau?? Menculikku?"

"Tidak sayang. Aku hanya mengambil apa yang sudah seharusnya milikku. Karena, aku takkan bahagia. Jika aku tidak bersama milikku. Dan kau. Adalah milikku." ucapnya penuh penekanan. Dan mata berkilat tajam.

Oh Ray.

Dimana dirimu, Honey.

Aku takut.

Aku membutuhkan mu.

Aku takut.

Sangat takut.

Dia berbuat jahat kepadaku.

Datanglah! Dan tolong aku, Sayang.

***

Rayde POV

Aku kalut. Sangat kalut! Bagaimana bisa mereka? Para fighter ku yang ku tugasakan menjaga mate ku. Malah kehilangannya. Kehilangannya.

Mereka bahkan tidak tahu Aurel ada dimana saat ini. Emosi. Begitulah keadaan ku saat ini. Emosiku takkan bisa aku bendung lagi.

"Arghhhhh!!!!!! Bodoh kalian bodoh! Bagaimana bisa kalian kehilangannya? Padahal baru 3 hari aku meninggalkannya? Bodoh kaliannnnn!!!!"

Aku kalut, sangat kalut. Aku pecahkan segala benda yang berada didekatku. Aku hancurkan segala benda yang ada ditempat aku duduki kali ini.

Ya.

Aku sedang dikamarku.

Aku pulang untuk memberi kejutan kepada mateku karena berhasil pulang lebih awal, malah dia sekarang menghilang entah kemana.

My MateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang