Butterfly At The Last Gasp [JILID I] ✅

5. Falling In Love with Wrong Person

Cinta yang salah? Apakah seperti itu memang ada?

Tidak!

Cinta yang tumbuh dalam hatiku bukan kesalahan

Yang salah adalah hidup yang ku jalani membuatku tak pantas untuknya

.

.

.

__ Butterfly At The Last Gasp Chapter 5 "Fall in Love with Wrong Person __

Gadis berpostur 166 cm itu berjalan melewati koridor rumah mewah kediaman keluarga Kim dengan langkah tegas. Seakan sudah mengenal rumah itu, ia memasuki sebuah ruangan tanpa lupa mengetuk pintu terlebih dahulu. Yein membungkukkan badannya hormat pada wanita yang baru saja memanggilnya ke tempat ini.

"Bagaimana keadaan Jungkook?" Yewon bertanya dengan lembut pada Yein.

"Dia sudah tidur dengan lelap, nyonya!"

Yewon mengangguk mengerti, "Pasti sulit bagimu untuk pulang balik dari rumahmu ke sini kan?"

"Tidak juga, Nyonya. Aku sudah terbiasa!" jawab Yein sopan.

"Tapi bagaimanapun kau pasti lelah, kan? Bagaimana kalau kau tinggal disini, masih banyak kamar yang kosong!" tawar Yewon.

"Maafkan aku, Nyonya. Tapi, aku punya adik yang harus ku urus setiap harinya dan tidak mungkin aku tinggal di sini!" Yein berucap dengan tatapan bersalah.

"Benarkah? Sayang sekali,  padahal aku sangat ingin kau tinggal di sini. Daripada menjadi seorang pelayan, kau lebih baik menjadi teman Jungkook. Anak itu, dia tak punya teman."

Yewon tersenyum pelan, "Kau harus menjadi teman yang baik untuk Jungkook!"

Yein balas ikut tersenyum, "Saya mengerti, nyonya!"

"Aku benar-benar bersyukur Jungkook masih hidup. Aku benar-benar akan menyesal kalau saja terjadi sesuatu dengan Jungkook, Aku merasa ini adalah karma yang ku terima," ujar Yewon menerawang membuat Yein mengernyitkan dahinya tak mengerti dengan kalimat terakhirnya.

"Aku meninggalkan dua anakku dan suamiku dulu. Memisahkan Jungkook dengan saudara kandungnya, kakak dan juga adiknya. Kalau saja aku tidak egois, mungkin saja kami akan bahagia."

"Nyonya?"

"Aku sedikit menyesal masuk dalam keluarga ini. Walau bergelimpangan harta, tapi aku jarang melihat Jungkook bahagia. Satu-satunya orang yang membuatnya tersenyum dulu adalah wanita yang entah dimana keberadaannya saat ini."

Yewon menatap Yein intens, "Yoonah-ssi, aku senang kau bisa membuat Jungkook tersenyum. Tolong buat Jungkook tersenyum tiap harinya!"

.

.

.

Yein menutup pintu ruangan nyonya kebesaran keluarga Kim Group itu. Ia menutup matanya sejenak sebelum akhirnya tersenyum menyeringai, "Ini tidak sesulit yang kubayangkan!" gumam Yein pelan.

"Jeon Jungkook. Misi ini baru saja dimulai. Pertama, akan ku buat kau jatuh cinta padaku, kedua akan ku buat kau mengingat masa lalu dan terakhir akan ku hancurkan kau sehancur-hancurnya!" lanjut Yein dalam hati.