13. Happiness

4.2K 377 34
                                    

Savaredia memarahi habis-habisan Kai. Jika namja itu ingin Savaredia membantunya, setidaknya ia harus patuh padanya. Ia tak melarang Kai pergi untuk menyelamatkan Sung Ha. Namun setidaknya ia harus menyelesaikan pengobatannya terlebih dahulu.

Saat ini Kai tengah berbaring di ranjangnya dengan menggenggam tangan Sung Ha. Sung Ha telah menyuruh Kai melepas genggaman itu namun namja itu bersikeras untuk tetap menggenggmnya. Luka di tubuh Kai perlahan tertutup.

"Kau tak bisa terus membiarkan tubuhmu terluka seperti ini. Aku tak mungkin keluar masuk dunia iblis hanya untuk menyembuhkan Raja iblis yang terluka. Aku memiliki urusanku sendiri." ucap Savaredia masih mengobati tubuh Kai.

"Baiklah, maafkan aku."

"Kau seharusnya meminta maaf pada dirimu sendiri." Savaredia menjauhkan tangannya setelah tak ada satupun bekas luka yang ada pada tubuh Kai. "Kau harus beristirahat. Jangan memaksakan diri." Savaredia beralih menatap Sung Ha. "Bisakah kita berbicara sebentar?"

Sung Ha mengangguk pelan, dan ia melepaskan genggaman tangan Kai. Walaupun sedikit tak rela, akhirnya Kai pun melepaskannya.

Savaredia dan Sung Ha berbicara di luar kamar Kai. Savaredia menggengam tangan kanan Sung Ha. Yeoja itu melihat beberapa luka di tangan anaknya itu. Dengan kekuatannya perlahan Savaredia mulai mengobatinya.

"Maafkan aku.." gumamnya tak menatap Sung Ha.

"Untuk apa?"

"Untuk semuanya."

Sung Ha mulai berpikir untuk apa Savaredia meminta maaf padanya hingga ia mengerti beberapa masalah yang tengah dihadapinya bersama ibunya itu.

"Bukankah Eomma menaruhku di dunia manusia untuk menyelamatkanku? Aku sudah tidak mempermasalahkan tentang itu lagi."

"Itu memang benar.. Tapi karena itu kau menderita."

"Aku tak semenderita itu. Aku bersyukur bisa tinggal di dunia manusia dan mendapatkan teman di sana." setelah luka-luka di tangan Sung Ha sembuh, Savaredia mulai menatap Sung Ha.

"Bolehkah aku memeluk Eomma?" tanya Sung Ha dan mendapat anggukan dari Savaredia. Dengan cepat Sung Ha segera memeluk ibunya itu. Ia merindukan pelukan dari seorang Ibu. Cukup lama mereka berpelukan, mereka akhirnya melepaskannya.

"Sung Ha.. Aku tak tau aku pantas mengatakannya atau tidak. Tapi Eomma ingin kau bahagia. Apapun wujudmu, kau tetaplah anak Eomma." Savaredia membelai rambut Sung Ha. "Hiduplah barsama Kai, jika itu bisa membuatmu bahagia." Savaredia tersenyum di akhir kalimatnya itu.

"Ne.. Eomma..".

"Aku harus segera kembali. Aku tak bisa terus berada di sini. Jaga dirimu Sung Ha. Sampaikan salamku untuk mereka." Savaredia mengecup kening Sung Ha. "Aku mencintaimu.."

"Aku juga mencintaimu Eomma.."

Savaredia pun pergi meninggalkan Sung Ha. Sung Ha tampak tersenyum bahagia, ia senang ia bisa mengobrol dengan Ibunya walau hanya sebentar. Setelah puas memandangi punggung Ibunya, Sung Ha kembali masuk ke dalam kamar. Dan ia mendapatkan Kai yang tengah terlelap di ranjangnya.

"Apakah sudah lama ia tidur?" tanya Sung Ha pada Suga ataupun Ming.

"Tidak. Ia barusaja tidur." jawab Suga dan mendapat anggukan mengerti dari Sung Ha.

"Kalian bisa pergi jika kalian sibuk. Aku akan menjaganya."

"Ne."

Suga dan Ming pun pamit untuk mengurusi para iblis yang masih berkumpul di luar istana. Tepat saat Ming dan Suga membuka pintu. Mata mereka di sambut oleh sesosok yeoja yang berdiri di depan pintu, Hani.

Devil Child II (The Beginning of Life) [Kai EXO Fanfiction]Where stories live. Discover now