Chapter 18

3.4K 246 7
                                    

"Kepada Sanny Cathrine Prasetyo XI-1 harap segera ke kantor kepala sekolah."

Lagi? Masalah apalagi?

"San. Di panggil tuh."

Gue noleh dan natap temen sebangku gue yang sekarang Hanny.

"Hoo. Ini gue mau kesana. Gue duluan yah."

Gue bangkit dan pamit ke guru yang lagi ngajar dan setelah ngangguk gue keluar.

Toktoktok.

"Masuk." kata seseorang dari balik ruangan.

Gue masuk dan ketemu cekgu besar lagi.

"Hai Sanny." sapa Bu Mega.

"Selamat Pagi Bu. Ada apa yah?" tanya gue.

Bu Mega ngeliatin gue sambil senyum-senyum.

Lah ngapa dia senyum-senyum kayak gitu?

Jangan-jangan dia naksir gue lagi?

Gue mukul kepala gue pelan karena udah berpikir yang tidak-tidak.

"Begini. Olimpiade kamu. Kamu lolos ke babak final."

Gue membelalakan mata gue terkejut.

"Serius bu?" kata gue.

"Iya. Tapi-"

"Tapi apa?" Sela gue cepat.

"Lombanya bukan disini. Tapi Singapura. Semua biaya ditanggung sama panitia. Kamu keberatan?"

Gue terdiam sebentar.

"Kapan lombanya bu?"

"Seminggu lagi. Tapi kamu harus kesana lusa."

Seminggu lagi. Gue cuma dapat waktu seminggu egen.

"Kenapa harus lusa bu?"

"Karena yah disuruh kayak gitu. Mungkin disana kamu bakal diajarin."

"Dan saya kesana sendirian?"

Bu Mega berdehem mengiyakan. Gue cuma mangut-mangut.

"Oke. Saya mau bu."

Kata gue sambil senyum dan menjabat tangannya. Dan Bu Mega melakukan hal yang sama.

---

Gue lari keluar kelas dengan cepat. Karena gue ga sabar mau ketemu Nando. Pas sampek di gerbang gue liat Nando senyum ke arah gue dan ngelambaikan tangannya ke gue.

Gue lari nyamperin dia.

"Hai." sapanya.

Gue cuma nyengir lebar. Lebar banget.

"Lo ga takut gigi lo kering kalo nyengir kayak gitu?" tanya Nando jail.

Gue mengerucutkan bibir gue. Nando terkekeh.

"Lo kenapa? Kayaknya seneng banget."

"Nando! Gue masuk ke semi final."

Nando mengekerutkan keningnya.

"Semi final apa?" tanya Nando bloon.

"Ah lo mah. Olimpiade gue pret."

Nando terdiam. Sedetik kemudian dia melotot ke arah gue.

"Yang bener?"

Gue ngangguk kuat-kuat. Untung aja kepala gue ga bakal bisa copot.

"Wah selamat yahh."

The SecretWhere stories live. Discover now