Yan's family

835 49 1
                                    

"Yan~"

Sesosok lelaki tampan yang baru saja pulang hampir jatuh karena ditubruk seorang lelaki berwajah polos yang hampir menangis. Yanyan -lelaki tampan itu- menatap dingin orang itu -istrinya. "Baju yang mana yang kau buat bolong lagi?"

"Bukan Yan, tapi.."

Perkataannya terpotong saat seorang anak kecil berjalan ke arah mereka, dengan tatapan polos khas ibunya dan buku di tangannya.

"Pa, sudah pulang?"

"Kenakalan apa yang kau perbuat?"

Yanyan menatap dingin anak itu -anaknya- tapi anak itu hanya menatap berani. "Aku hanya minta mama mengajariku aljabar kok"

Yanyan tahu, sifat pembully ini menurun darinya. Dia menendang pantat istrinya. "Bangun dan masak, biar aku yang mengajarinya"

Si istri berguling-guling, "Yan~ kau kejam sekali" tapi berhenti saat Yanyan menggendongnya layaknya karung beras.

"Yan!" pekiknya. Sementara sang anak tertawa melihatnya.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

"Apa kau sudah mengerti, White?" Yanyan menatap anaknya -White- yang dibalas anggukan. Untung saja kecerdasaannya menurun pada anaknya, kalau dia sama seperti ibunya mungkin dia akan botak dini.

"Makanan siappp" teriak Xiaomi riang. "Aku masakkan sayur dan kesukaan White! Ayo cepat" Xiaomi mulai melompat kecil, artinya dia senang sekali. "Kuharap kau sudah memesankan delivery untukku.."

Xiaomi mulai cemberut dan menatap tajam, itu artinya dia tersinggung. "Yan, aku sudah belajar bertahun-tahun. Aku bisa! Tunggu sampai kalian terkagum padaku" kata Xiaomi pede.

Yanyan hanya berjalan ke meja makan, lalu bersiap makan. Xiaomi terlihat senang lalu menarik White. White hanya menurut, toh papanya pasti akan mati dulu kalau makanan itu tak layak dimakan.

"Setidaknya ikan ini bisa dimakan" Xiaomi tersenyum bangga, namun dia cengo ketika Yanyan pergi lagi ke ruang depan. White menatap makanannya kurang yakin.

"Ma, kau yakin ini ikan?" White menyentuh sesuatu yang disebut ikan dengan sendok. Mana ada ikan yang berbentuk seperti telur begitu.

"Itu namanya ikan ceplok" kata Xiaomi. "Masa gak enak? Aneh padahal sudah kutambah garam 10 sendok"

Hening saat Xiaomi memakan masakannya terhenti saat Xiaomi langsung lari ke kamar mandi.

"Pa makanannya sampai 15 menit lagi kan? Aku sudah lapar"

"Setidaknya makanlah nasinya, itu tidak mengandung racun"



Is It Really Happy Family?Where stories live. Discover now