Chapter 7

2.3K 218 17
                                        

Dialah yg berhasil menerangkan hatimu...
Dia adalah org yg beruntung...
.
.
.
.
.
Mingyu membawa Minghao ke apartemennya. Ia baringkan Minghao ke sofa sambil mengambil kompres. Setelah itu, ia mengompres kepala Minghao.

"A-aww... aku juga harus mengobati luka2 ku..."

----------------------

"Nngg... dimana ini...?"
"Kau sudah sadar?" Mingyu datang dari balik dapur.

"Ini apartemenku."
"Ah... begitu... Ba-bagaimana org yg tdi??!!"
"Tak apa, aku sudah membereskannya."
"Mingyu... lukamu..."
"Ini hanya luka kecil, kok. Aku sudah biasa seperti ini---"

"Luka kecil katamu?!!" Kata Minghao membentak Mingyu.
"Mi-Minghao..."
"Jgn berkata seperti itu...! Padahal aku sangat khawatir padamu..."

Minghao pun menangis. Ia tak bisa menahan air matanya.

"Ini semua salahku... karena aku kau terluka begini... hiks..."
"Sudahlah, Minghao. ini bukan salahmu... maaf ya sudah membuatmu cemas..." Mingyu pun mengelap air mata Minghao.

"Apa kau mau pulang?" Minghao mengangguk.

"Baiklah, biar aku antar."

Hari sudah hampir malam. Mingyu pun mengantar Minghao pulang ke rumah.

"Apa org tuamu sudah kembali?"
"Belum. Mereka baru pulang 1 bulan lgi."
"Lama sekali, ya..."
"Tak apa, kok. Aku sudah biasa seperti itu..."

Akhirnya mereka sampai di rumah Minghao. Hari ini sungguh penuh tragedi, mereka harus segera istirahat.

"Gomawo sudah menyelamatkanku, Mingyu..."
"Ne. Segeralah istirahat, ya."
"Kau juga..."

Ia mengelus kepala Minghao seperti biasa dan pergi pulang. Minghao pun segera masuk ke dalam rumahnya dan beristirahat.

~

-Minghao POV-

Hari ini aku pergi supermarket untuk membeli beberapa kebutuhan sehari2. Mulai dari makanan, minuman, dan barang2 lainnya.

"Hm... sampoku sudah habis, nih. Beli yg mana ya---"
*dukk*
"Ah, maaf! Saya tidak sengaja..."

"Eh..."
.
.
.
.
.
".... Jun?"

--------------------------

*di taman*
Kali ini aku dikejutkan dengan munculnya seseorang yg tidak asing dimataku. Wei Junhui, sahabatku saat masih di China. Aku tak mengerti knp dia bisa sampai kesini.

"Lama tak berjumpa, Minghao."
"Ya. Kau gk berubah, ya?"
"Hah?"
"Mukamu tetap saja menyebalkan."
"Ehm... makasih..."
"Knp kau kesini?"
"Orang tuaku ada urusan, jdi aku disuruh ikut. Karena hotelnya dekat sini, jdi aku sekalian saja belanja. Eh, ternyata malah ketemu kau disini."
"Hm... begitu..."

"Bagaimana orang tuamu?" Kata Jun sambil meneguk segelas minuman kaleng.
"Baik2 saja."

Suasana menjadi hening sejenak. Ia tetap diam sambil meminum minumannya. Lalu, ia kembali berbicara.
.
.
"Apa kau tak berpikir kembali ke China?"
.
.
"Entahlah... awalnya memang berat meninggalkan China, tpi skrg rasanya berat juga meninggalkan tempat ini."
"Knp?"

"Soalnya ada seseorang yg harus kulindungi disini." Jun terdiam.

"Ohh, kau sudah punya pacar ya?! Dasar pengkhianat!"
"Ehh, bukan!!!"
"Jgn bohong!! Hahaha!!"

Rasanya senang bertemu sahabat lama. Tapi, aku tak bisa kembali ke China.

Aku merasa sudah melekat dengan tempat ini.

Dan aku merasa... aku sudah menemukan hal terpenting yg harus kulindungi.

~

-Author POV-

Kini saatnya Minghao pulang. Jun pun juga sudah ditelepon orangtuanya agar segera kembali.

"Kau berapa lama disini?" Tanya Minghao.
"Minggu depan aku kembali ke China."
"Ya sudah. Kalau begitu sampai nanti, Jun."
"Ya. Sampai nanti." Minghao pun pergi.

"Hm, akhirnya dia sedikit lebih dewasa. Fufufu, tunggu saja. Siapapun org itu, akan kusingkirkan dia darimu...

Minghao."

--------------------------------

Kring, kring
Handphone Minghao berbunyi. Seseorang yg sangat ia kenal sedang menghubunginya, Kim Mingyu.

"Halo, Mingyu?" Minghao mengangkat telepon.
"Halo, Minghao. Maaf menganggumu malam2 begini."
"Gk apa2, kok. Ada apa?"
"Uhm, begini... aku berpikir, selama ini kita tak pernah hangout bareng kan? Aku ingin mengajakmu pergi ke cafe. Kau mau?"
"Oh, aku mau! Kapan?" Tanya Minghao.
"Ehm... bagaimana kalau sabtu depan?"
"Sabtu depan? Ah, aku ada janji dengan Seokmin..."
"Jam berapa janjimu dengannya?"
"Uhm... sekitar jam 1..."
"Kalau begitu, kita pergi jam setengah 3 saja. Bagaimana?"
"Baiklah, Aku setuju! Aku akan menunggumu di cafe tempat janjiku dengan Seokmin."
"Ok. Kalau begitu, selamat malam."
"Selamat malam." Ia pun menutup teleponnya.

Memang benar, mereka sama sekali belum pernah jalan2 bareng. Minghao sangat senang karena akhirnya Mingyu mau mengajaknya.

------------------------------

Hari sabtu pun tiba. Minghao sudah tak sabar ingin bertemu Mingyu. Tpi kali ini, Minghao harus menepati janjinya dengan Seokmin dahulu.

"Heee?!! Sekarang kau diajak hangout dengannya?!!" Seokmin terkejut.
"Iya! Memangnya kenapa?"
"Ehm... aku khawatir, tahu! Gk apa2 nih?"
"Kan sudah aku bilang, dia itu baik2 saja!"
"Kalau kalian memang berteman, kenapa di sekolah kalian terlihat diam2 saja?" Katanya sambil meminum segelas lemon tea.
"Dia tak mau terlalu mencolok. Kalau org lain tau, bisa2 kami dalam bahaya. Katanya sih, itu semua demi melindungiku. Org lain kan masih menganggapnya setan bertaring. Yah, termasuk kau."
"Ehh... begitu, ya..."
"Ayolah, Seokmin! Percaya saja padanya!"
"Hm... ya sudah, deh... dari omonganmu sepertinya bisa dipercaya."
"Ahh, syukurlah! Gomawo, Seokmin!" Kata Minghao sambil mengelus2 dadanya.

Sekarang sudah hampir jam 3. Seokmin pun pamit pulang. Namun, belum sempat beranjak dari tempat duduk, tiba2 mereka didatangi seseorang.

"Hei, Minghao! Kebetulan sekali!" Ternyata itu Jun.
"J-Jun?! Knp kau disini?!"
"Hm? Aku sedang makan di cafe ini. Tpi tiba2 aku melihatmu, jdi ya sekalian saja.

"Ehm... Minghao, dia ini siapa?" Tanya Seokmin.
"Ah, dia ini temanku dari China. Namanya Jun."
"Maaf, ya. Aku ada urusan dengan Minghao sebentar." Jun menarik Minghao pergi.
.
.
"Eh, bukannya kau ada janji dengan Kim Mingyu, Minghao?"
.
.
Jun terdiam. Ia memalingkan kepalanya dan bertanya.

"Siapa itu Kim Mingyu?"
"Ah..."
"Minghao?" Jun menatapnya dengan tajam.
"Ahh... di-dia itu..." Ia menelan air ludahnya dan berkata dengan lantang.

"Dia... sahabatku!"

Jun terdiam lagi. Ia hanya tersenyum dan kembali melanjutkan pembicaraan.

"Oh, sahabatmu ya? Begitu."
"I-iya---"
"Tpi aku masih tetap punya urusan denganmu! Ayo ikut!" Jun kembali menarik Minghao, meninggalkan Seokmin yg tak tau apa2.

"Ada apa ini?! Kenapa Jun jadi seperti ini?! Apa yg sebenarnya kau pikirkan,

Jun!!"

-to be continued-
.
.
.
Akhirnya update juga hahahaaxD
Silahkan vomment ya:3

Sampai jumpa di chapter 8~!^q^

Yin & Yang (Gyuhao)Where stories live. Discover now